Sejarah Berdirinya Hidayatullah yang Fokus Kepada Sosial, Pendidikan dan Dakwah

Penulis duwi Pebrianti | Ditayangkan 24 Dec 2018


Sejarah Berdirinya Hidayatullah yang Fokus Kepada Sosial, Pendidikan dan DakwahHidayatullah via youtube.com

Bagaimana sejarah berdirinya Hidayatullah? Siapa pendiri dari Hidayatullah sendiri? Inilah sejarah lengkap berdirinya Hidayatullah beserta pendiriya.

Melalui Musyawarah Nasional pada tanggal 9–13 Juli 2000 di Balikpapan, Hidayatullah mengubah bentuk organisasinya.

Hidayatullah awalnya sebuah pondok pesantren yang berdiri di atas lahan wakaf seluas 120 hektar di Gunung Tembak, Balikpapan, Kalimantan Timur.

Biografi Pendiri Hidayatullah. Masa Kelahiran Ust. Abdullah Said (alm) Ditulis oleh Admin Senin, 15 Desember 2008. Untuk penjelasan mengenai sejarah Hidayatullah lebih lengkap, maka simak dibawah ini.

Sejarah Berdirinya Hidayatullah dan Tentang Pendirinya

Gunung tembak hanyalah sebuah perkampungan kecil, 33 km sebelah timur kota minyak Balikpapan.

Dikawasan yang semula kering kerontanginilah,Ustadz Abdullah said (alm) “menyulapnya” menjadi lahan pertanian dan perkebunan yang subur.

Tanah yang awalnya mustahil untuk di tanami karena kadar asam (PH) dan kandungan zat bezinya (FE) yang sangat tinggi. 

Dalam waktu realities singkat berubah menjadi perkebunan jeru, salak, cengkeh, rambutan, bahkan padi dan sayur-sayuran. 

Disitulah benih pesantren Hidayatullah bersemi.

Oleh karena itu pendiri pesantren Hidayatullah yaitu ustad Abdullah said yang jiwanya sudah kuat dan hatinya terusik benih iman sebagai landasan hidup.

Akan timbul sebuah pemikiran dan wawasan dalam arena perjuangannya. 

Hati dan perasaan selalu menggelora dan terus menggeliat mencari peluang untuk menyampaikan idiologi tauhid kepada semua insane.

Ustad Abdullah said bersama teman-teman yang dekat dengannya tidak pernah tenang hatinya sebelum misinya tercapai.

Yaitu mengajak kepada masyarakat yang semula tidak mengenal islam atau sudah islam tapi setengah-setengah supaya berislam secara kaffah dengan berpengangan Al-Qur’an dan Hadist sebagai pedoman.

Karena visi Al-qur’an itu sendiri adalah kaffatan linnas dan Rohmatan lil’alamin.

Dan dari Gunung Tembak situalah benih pesantren Hidayatullah bersemi,hingga kini telah berdiri cabangnya di hamper setiap kota,kabupaten di Indonesia.

Sejarah Berdirinya Hidayatullah yang Fokus Kepada Sosial, Pendidikan dan DakwahPesantren via pondok.pesantrenku.com

Atas upaya keras para santri dan ustadz Hidayatullah pun mendapatkan penghargaan tata ruang International dan kalpataru tahun 1984.

Namun penghargaan maupun penilain,bukanlah segalanya. 

Yang hendak diupayakan adalah menyelamatkan lingkungan: baik alam, tumbuhan, binatang, terlebih lagi manusia. Itulah sasaran utamanya.

Agar nilai-nilai kemanusian tidak hancur oleh keserakahan dan kedzoliman, dalam rangka menggapai ridho Alloh Swt.

Namun ibarat tak ada angina tak ada hujan. Ditengah perkampungan sunyi iyu, dengan fasilitas wargayang serba sederhana, sekumpulan anak - anak yatim, para ustad, santri, dan warga biasa yang juga hidup bersahaja, dituding CIA (Central Intellepigence Agence) sebagai tempat penggodokan para teroris. 

Disebut sebutlah Hidayatullah sebagai jaringan Al-Qaidah di Indonesia. 

Koran-koran yahudi AS, The New York Times dan The Washington Post, juga situs media Time.com serta CNN.com edisi 17 September 2002 mengungkapkan, Hidayatullah adalah tempat pelatihan islam radikal di Indonesia yang berada di bawah jaringan Al-Qaidah.

Bagai mana mungkin hal itu terjadi? Padahal perkampungan Gunung tembak berdampingn dengan masyarakat kampong yang terkenal kampong tertip”, 

Di kampung ini ada pasar, Para pedagang, kerap keluar masuk kedalam pesantren  untuk menawarkan barang dagangannya.

Halnya para santri, mereka kerap mencari keperluan sehari-hari di pasar tersebut.

Dari kota Balikpapan, sebelum sampai di Gunung tembak, kita akan melewati empak pangkalan Militer AD dan AU, Sebuah Yonif 600 Lintas Udara (Linud) Sepinggan, dan juga pangkalan Lunama Kopas TNI AU yang bertugas mengamankan Bandara Intertional Sepinggan.

Agak keselatan tepatnya di desa Manggar, terdapat Asrama pasukan Batalyon 612 TNI AD, dan sebuah Batalyon Dodiklat (Komando Pendidikan dan Latihan) dari kodam VI Tanjungpura. 

Jarak desa Manggar dengan Pesantren Hidayatulloh, Gunung Tembak, hanya 13 km.Dengan peta yangdemikian, rasionalkah apa yang mereka tuduhkan itu?

Memang, jantung utama kehidupan di kampus seluas 150 hektar ini adalah masjid agung “Ar-Riyadhoh”. 

Dari 200 penghuni Pesantren Hidayatullah, hamper 1/3 waktu mereka sehari (delapan jam) habis di masjid. 

Aktifitas kampus di mulai pukul 02.30 dinihari, sebuah mobil patroli dengan dua buah serine meraung-raung mengelilingi kampus. 

Seluruh santri dan warga dibangunkan untuk sholat lail, sholat subuh kemudian tadarrus atau wirid. 

Acara selanjutnya, santri menyetor hafalan kepda para ustadz. Aktifitas ini berlangsung hingga pukul 06.00 pagi, dan setiap hari.

Sejarah Berdirinya Hidayatullah yang Fokus Kepada Sosial, Pendidikan dan DakwahSejarah hidayatullah via hidayatullah.or.id

Secara intens, nilai-nilai yang di tebar disini adalah aqidah berjalan simultan, baik dikelas, dilapangan, maupun dimajelis-majelis pondok.

Segala aktivitasnya diarahkan agar santri dan warga memiliki tauhid yang kuat yang hanya menggantungkan semuanya pada kekuatan Ilahi Robbi. 

Kerena pola pendidikan yang sedemikian sehingga tidak heran bila para santri yang di tugaskan ke daerah, memiliki mental “jihat total” dalam arti tidak memiliki rasa takut terhadap apapun dan di medan tugas mana pun.

“Dengan penugasan ke daerah, kami semakin yakin akan bimbingan dan bantuan Alloh dan berusaha mengurangi ketergantungan kepada yang lain, sehingga hanya Alloh tempat memohon bantuan,” ungkap Nur Yahya Asa, Santri yang kini bertugas dia Aceh, dengan yakin.

Karena inilah aqidah yang diintrodusir, Allohuyarham Abdulah said, pernah memberi tiga catatan dalam “Diklat Syahadat”-nya.

Pertama, bersiaplah menghapi malapetaka, dimana kondisi sangat tidak menyenangkan dating dengan tiba-tiba, yang dapat mengurangi semangat dan keikhlasan kita. 

Kedua, kesengsaraan dengan kehidupan yang serba sakit dan pahit, serba terbatas, seraba memperihatinkan  dalam tempo yang tidak sebentar. 

Ketiga, munculnya goncangan akibat pel bagai ujian dan cobaan dating bertubi tubi, ditambah beban yang terus meningkat, sementara kemampuan yang ada tidak mendukung.

Sementara di sektor eskternal, karena kita datang dengan satu sikap, satu pendirian,membawa satu prinsip yang tidak bias ditawar, kalimat tauhid laa ilaaha illallah, maka sangat wajar bila mana langsung diasambut oleh benturan kaum kafir. 

Upaya untuk mencelakakan, merugikan bahkan penghancuranakan senan tiasa ada. 

Bentuk bias lewat sabotase ekonomi, issu dan fitnah politik, serta gangguan-gangguan lain untuk menggoyahkan pendirian, sehingga mereka yang berusaha menjaga dan melihara aqidah (syahadat)-nya dibuat menjadi sengsara.

Kepada Alloh Swt jualah kembalinya segala urusan. Wamakaru wa makarallaha wallahu hkairul maakiriin.

Demikian penjelasan mengenai sejarah berdirinya Hidayatullah, semoga bisa menambah wawasan dan bermanfaat bagi Anda.

SHARE ARTIKEL