Fakta Heboh Fenomena 4 Matahari Kembar di Kep. Riau, Ini Jawaban BMKG

Penulis Alif Hamdan | Ditayangkan 13 Oct 2018
Fakta Heboh Fenomena 4 Matahari Kembar di Kep. Riau, Ini Jawaban BMKGFenomena matahari kembar 4 yang terjadi di Kepulauan Riau (Kepri) dan sempat viral di media sosial. 

Sempat menggegerkan masyarakat terkait munculnya fenomena 4 matahari secara bersamaan. Banyak yang menduga bahwa fenomena ini tanda hari kiamat akan muncul.

Ini penjelasan Addini selaku Forecaster BMKG Batam..

Inilah fakta-fakta terkait fenomena matahari kembar 4 yang terjadi di Kepulauan Riau (Kepri) dan sempat viral di media sosial.

Seperti yang dikutip dari tribunnews.com, penampakan matahari kembar 4 di Kepulauan Riau (Kepri) viral melalui media sosial (medsos) sejak Rabu (10/10/2018) kemarin.

Hingga saat ini, Jumat (12/10/2018), kehebohan itu masih terasa.

Bahkan ada sebagian masyarakat yang menyebutkan, fenomena ini menandakan, dunia sudah tua dan tidak lama lagi akan berakhir.



Wajar saja banyak asumsi yang timbul di kalangan masyarakat, sebab fenomena ini baru pertama kali terjadi dan terlihat di Kepri.

Forecaster Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim Batam, Addini yang dihubungi Kompas.com mengatakan, fenomena penampakan matahari kembar 4 merupakan hal biasa.

Hal itu terjadi karena adanya pantulan dari sinar matahari yang menerobos awan yang mengandung kristal es atau lebih dikenal awan sirus.

"Jadi matahari tidak bertambah dan tetap satu. Hanya saja awan sirus tadi yang memantulkan cahaya sehingga matahari tersebut terlihat kembar," kata Addini, Jumat (12/10/2018).


Addini berpendapat fenomena ini sering terjadi di luar negeri, terlebih di wilayah negara yang suhunya cukup dingin.

Baca Juga :

Bahkan fenomena ini juga sering dikenal dengan fenomena Sun Dog yang berarti sebuah fenomena di mana matahari terlihat lebih dari satu.

"Secara ilmiah pembentukan Sun Dog sendiri berawal dari cahaya matahari yang bersinar pada kumpulan lempeng es kristal heksagonal, yang tersusun secara harizontal di langit sehingga mengakibatkan cahaya dibelokan dengan sudut minimun 22 derajat," jelasnya.

Tidak itu saja, lanjut Addini fenomena ini juga kerap disebut halo, karena bersinar pada cincin halo di sekeliling matahari.

"Makanya bentuknya tidak utuh bulat, hanya mengeluarkan cahaya saja."

"Kejadian di Kepri ada kemungkinan saat itu posisi matahari sedang dibawa, makanya terlihat lebih jelas," ujarnya.


Kejadian ini sempat menghebohkan warga, bahkan peredarannya di medsos juga terbilang lebih cepat hingga banyak yang mengira hal ini pertanda dari Allah.

Dengan munculnya fenomena ini semoga kita lebih memperkuat ibadah dan keyakinan dengan dilandasi akidah islam
SHARE ARTIKEL