Bagaimana Hukumnya Menasehati Suami Karena Malas Beribadah Dengan Mimpi Buruk "Suami Disiksa Malaikat"
Penulis Penulis | Ditayangkan 25 Oct 2018
Sumber gambar Tribunnews.com
"Sayang, tadi malam ak bermimpi melihatmu didatangi malaikat maut untuk mengambil nyawamu, dan disaat itu aku juga diperlihatkan siksa yang begitu pedih menghujani tubuhmu"
Mimpi ini seolah menjadi nasihat bagimu agar tidak malas lagi dalam mengerjakan shalat, aku takut nanti kamu masuk neraka.
Ustadz saya ingin bertanya mengenai suami dan anak-anak saya yang saat ini malas untuk melakukan ibadah, sehingga shalatnya tidak pernah sampai lima waktu.
Bolehkan saya menceritakan kepada mereka mimpi yang saya buat-buat, misalnya "saya berpura-pura jika suami dan anak saya sedang didatangi malaikat maut untuk dicabut nyawanya dan akan disiksa didalam neraka" untuk menasehati mereka, agar mereka kembali rajin mengerjakan shalat?
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Baca juga : Dengan Banyak Dzikir dan Tasbih Andi Selamat Dari Gempa, Jika Dinalar Tidak Mungkin Dia Selamat
Termasuk diantara dosa besar, mengaku bermimpi padahal tidak pernah mengalami mimpi itu.
إِنَّ مِنْ أَفْرَى الفِرَى أَنْ يُرِيَ عَيْنَيْهِ مَا لَمْ تَرَ
Bahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan ancaman khusus bagi orang yang mengaku bermimpi, padahal tidak pernah mengalaminya.
Dalam hadis dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ تَحَلَّمَ بِحُلْمٍ لَمْ يَرَهُ كُلِّفَ أَنْ يَعْقِدَ بَيْنَ شَعِيرَتَيْنِ، وَلَنْ يَفْعَلَ
Baca juga : Tabligh Akbar Ustadz Somad di Ketapang Mengalahi Konser Musik, UAS: "Bintang Jatuh di Bumi Ketapang"
Bagaimana jika tujuannya untuk dakwah?
Dalam islam kita diajarkan bahwa kita tidak boleh menilai sesuatu hanya berdasarkan niat dan tujuannya. Karena islam untuk menilai cara dan amalnya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan,
إِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَ أَمْوَالِكُمْ وَ لَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ وَ أَعْمَالِكُمْ
Karena itu, jika ada amal yang tujuannya baik, niatnya baik, namun caranya jelek, tetap dihukumi jelek.
Tujuannya Baik Untuk Menyadarkan Keluarga Namun Ini Dilarang
Ingin menyadarkan suami atau istri dan anak-anak agar mau shalat, memang tujuan yang baik. Namun jika ini dilakukan dengan mengaku-ngaku bermimpi padahal itu dusta, jelas ini dilarang dan bahkan dosa besar.
Imam Ibnu Utsaimin pernah ditanya tentang orang yang mengaku bermimpi mengalami kejadian tertentu, untuk menakut-nakuti suami tentang neraka agar mau shalat.
Jawaban beliau,
الكذب في الحلم حرام، بل من كبائر الذنوب؛ لأن الإنسان إذا كذب في الحلم، أي: قال: إني رأيت في المنام كذا. وهو لم يره، فإنه يعذب يوم القيامة، يكلف بأن يعقد بين شعيرتين وليس بعاقد، ولا يقال: إنه إذا كان هناك مصلحة جاز الكذب؛ لأنه لا يمكن أن يدعى إلى الله بمعصية الله أبدًا، ولكن يكفينا ما في القرآن والسنة من المواعظ
Anda bisa ajak keluarga, suami dan anak-anak untuk ikut kajian sunah. karena ketika manusia memiliki komunitas yang baik, semoga dia bisa ketularan jadi baik.
Semoga bermanfaat..