Seramnya Museum Kematian Universitas Airlangga Surabaya, Bikin Merinding!

Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 05 Sep 2018

Seramnya Museum Kematian Universitas Airlangga Surabaya, Bikin Merinding!
Koleksi musium kematian (Foto: Hilda Meilisa Rinanda)

Bisa dibilang musium ini adalah musium paling horor di dunia!

Namanya museum kematian, dan tersembunyi di dalam kawasan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

Apa saja yang ada di dalamnya? Yuk simak.

Museum ini aslinya bernama lengkap Museum Etnografi dan Pusat Kajian Kematian.

Namun jangan bayangkan museum ini seperti museum kesehatan yang hanya berisi kerangka-kerangka, sebab konsepnya memang benar-benar tentang kematian.

Jadi yang dipamerkan dalam museum yang dikelola oleh Departemen Antropologi ini adalah berbagai bentuk replika makam yang ada di Indonesia dan tradisi pemakaman yang ada.

"Di sini ada makam Islam, Belanda, Tionghoa, Nasrani, Sulawesi Utara, Bali dan Toraja," kata salah satu pengurus museum, Desi Bestiana, seperti dilansir dari detik.com, Selasa (4/9/2018).

Menariknya, museum dibuat dengan suasana horor, lengkap dengan lampu temaram, aroma dupa terbakar dan suara jangkrik di malam hari.

Kendati makam-makamnya hanya replika, namun sebagian kerangka yang digunakan merupakan kerangka betulan, yang dipinjamkan langsung dari pihak kepolisian.

Desi menjelaskan, museum ini didirikan di tahun 2006, berawal dari koleksi para mahasiswa yang melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ke berbagai daerah.

Ternyata salah satu aspek yang paling banyak ditemukan adalah adanya perbedaan tradisi memakamkan jenazah.

"Kan mahasiswa itu sering PKL ke luar kota dengan tema macem-macem. Biasanya itu kita menemukan benda-benda etnografi. Dari situ kita kumpulkan," ungkap Desi.

Dari situ departemen merasa perlu merangkum berbagai tradisi tersebut dan memamerkannya dalam museum, yang kemudian menjadi cikal bakal Museum Kematian.

Bukan hanya untuk rekreasi, tapi juga dapat ilmu.

Seramnya Museum Kematian Universitas Airlangga Surabaya, Bikin Merinding!

Ada dua macam ilmu yang dipelajari jika datang kemusiaum ini, yaitu antropologi sosial budaya dan antropologi ragawi.

Dengan adanya museum ini, mahasiswa bisa memahami bagaimana tubuh manusia saat meninggal nanti.

Sebab menurutnya pengelola, kematian bukanlah sesuatu yang harus ditakuti. Namun jika dipelajari, kematian bisa dihadapi.

BACA JUGA: Sederet Fakta Memilukan Dari Polisi Muda Kendari yang Tewas di Tangan Senior

Koleksi museum ini tidak hanya berbau kematian, tetapi juga segala hal terkait etnografi.

"Kalau yang banyak itu koleksi kerangka manusia, terus sebelumnya itu kita museum etnografi, jadi kita banyak benda-benda etnografi tapi tidak selalu berhubungan dengan kematian. Itu kalau dihitung yang ratusan," ungkapnya.

Koleksi lain yang tak bisa dilewatkan adalah buku-buku tentang antropologi dan etnografi, termasuk tentang manusia purba.

"Ada 100 lebih lah bukunya, karena biasanya kita rolling dan enggak ini-ini terus bukunya," ujarnya.

Jika anda suka dengan bau-bau horor, tidak ada salahnya mampir ke musiaum kematian ini.

Untuk foto-fotonya sengaja tidak kami tampilkan, karena dihawatirkan akan mengganggu pembaca.

Demikian, semoga bermanfaat.
SHARE ARTIKEL