Vaksin MR : Tidak Semua Orang Bisa di Vaksin, 7 Orang ini Diantaranya
Penulis Penulis | Ditayangkan 21 Aug 2018
Sumber gambar nasional.tempo.co
Untuk mewaspadai terjadinya komplikasi efek samping vaksin rubella-campak (vaksin MR) yang tidak diinginkan, sebaiknya jangan dulu memberikan suntik MR pada kelompok orang-orang berikut ini
Hingga saat ini tidak ada obat untuk menyembuhkan penyakit campan dan rubella, namun penyakit ini dapat dicegah dengan memberikan vaksin campak dan rubella.
Pemberian vaksin MR, menjadi salah satu cara untuk melindungi tubuh dari serangan dua penyakit yang berbahaya ini.
Namun masih menjadi polemik bagi sebagian orang karena vaksin yang mengandung bahan haram, hal ini mempersulit bagi masyarakat muslim untuk mendapatkan vaksin.
Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia Asrorun Niam mengatakan ada sejumlah kesepakatan dalam rapat bersama Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek dan Direktur Utama PT Bio Farma Rahman Rustan mengenai vaksin Measles Rubella atau vaksin MR.
"Pertemuan diinisasi, pertama untuk menjamin hak-hak keagamaan masyarakat setelah di beberapa daerah khsusus di luar jawa keresahan mengenai kepastian jaminan kehalalan vaksin MR," kata Asrorun di Kantor MUI, Jakarta, Jumat, 3 Agustus 2018 seperti yang dikutip dari nasional.tempo.co.
Perlu diketahui tidak semua orang bisa menerima vaksin MR
Untuk mewaspadai terjadinya komplikasi efek samping vaksin rubella-campak (vaksin MR) yang tidak diinginkan, sebaiknya jangan dulu memberikan suntik MR pada kelompok orang-orang berikut ini seperti yang dilansir dari pontianak.tribunnews.com.
- Anak atau orang dewasa yang sedang melakukan radioterapi atau mengonsumsi obat tertentu seperti kortikosteroid dan imunosupresan.
- Ibu hamil (namun wanita yang berencana hamil sangat disarankan untuk imunisasi MR).
- Leukemia, anemia berat dan kelainan darah lainnya.
- Kelainan fungsi ginjal berat.
- Setelah transfusi darah.
- Riwayat alergi terhadap komponen vaksin (neomicyn).
- Selain itu, pemberian vaksin MR harus ditunda jika pasien sedang mengalami demam, batuk-pilek, atau diare (dalam kondisi yang tidak sehat).
Untuk menekan angka kejadian campak Jerman di Indonesia, pemerintah saat ini tengah menjalankan program imunisasi vaksin MR sepanjang bulan Agustus hingga September.
Terlebih untuk bayi, balita, anak-anak, dan ibu hamil yang paling rentan terinfeksi penyakit ini.
Jangan lagi takut membayangkan risiko efek samping rubella dan campak, karena sudah terbukti tidak benar.
Yuk, jangan ragu untuk mendaftarkan anak maupun diri sendiri untuk ikut imunisasi di puskesmas atau klinik kesehatan terdekat.
Manfaatnya tetap jauh lebih besar dibandingkan kemungkinan efek samping yang belum tentu akan terjadi.
Pemberian vaksin pada dasarnya merupakan salah satu cara untuk melindungi kesehatan diri untuk ke depannya.