Solusi Bagi Istri Jika Sumai Berpenghasilan Haram

Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 08 Aug 2018
Solusi Bagi Istri Jika Sumai Berpenghasilan Haram
Sungguh mengerikan dampak dari makan harta haram, (Gambar: Instagram.com)

Salah satu diantara musibah besar yang menimpa sebagian keluarga muslim adalah harta dari hasil yang haram.

Lantas apa yang harus dilakukan istri? padahal kita tahu suami adalah penanggung jawab nafkah.

Mungkin saja anda bisa tidur nyenyak, di rumah megah nan sejuk ber-AC, dengan mobil mewah anti debu dan polusi, namun sejatinya hati hati anda tidak akan bisa tenang.

Sehebat apapun fasilitas yang anda miliki, tidak akan bisa menggapai ketenangan, layaknya orang yang berpenghasilan murni halal.

Lantas bagaimanakah sikap istri jika tahu suami berpenghasilan haram?

Bisakah Anda memahami, salah satu faktor suami Anda rela untuk bergulat dengan kerasnya hidup adalah dalam rangka membahagiakan Anda dan keluarga.

Bila perlu, dia akan berikan seisi dunia ini kepada Anda, agar Anda bisa merasa bahagia bersamanya.

Tak heran, sebagian lelaki pecundang, yang merasa tertuntut untuk membahagiakan keluarga, harus tega-tegaan merenggut harta haram, demi mendapatkan target kebahagiaan yang diharapkan, seperti dikutip dari kaumhawa.com

Dari pada pulang dengan disambut wajah cemberut sang istri, lebih pulang dengan harta haram.

Menyadari keselamatan nafkah keluarga ada di tangan suami, selayaknya setiap wanita berusaha memotivasi suaminya untuk mencari rezeki yang halal.

1. Tunjukkan sikap qanaah

Merasa cukup dengan apa yang halal dan jangan pernah suka menuntut. Qanaah, itulah kata kuncinya. Merasa cukup dengan yang halal, itulah intinya.

Letakkan arti kebahagiaan itu di hati Anda, bukan di mulut dan perut Anda. Karena kesenangan dengan standar mulut dan perut adalah ciri khas binatang.

2. Melepas kepergian suaminya yang hendak berangkat mencari nafkah dengan nasehat yang indah.

Kalimat menyejukkan yang memberikan semangat luar biasa bagi sang suami untuk mencari nafkah dengan cara yang tidak melanggar syariat.

Dulu para wanita ketika sang suami hendak berangkat, mereka berpesan:

يا أبا فلان! أطعمنا حلالا، فإنا نصبر على الجوع ولا نصبر على النار وغضب الجبار

Wahai fulan (suamiku), berilah makanan yang halal bagi kami. Kami sanggup untuk menahan diri dengan bersabar dalam kondisi lapar. Namun kami tidak sanggup untuk bersabar dari neraka dan murka al-Jabbar (Dzat Yang Maha Mutlak Ketetapan-Nya).

BACA JUGA: Benarkah Wanita yang Tidak Sholat Itu Lebih Buruk Daripada Wanita Pezina, Pencuri dan Pemabuk?

Sikap semacam inilah yang selayaknya Anda tiru, mereka wanita-wanita sholihah calon-calon bidadari surga. Menghiasai kecantikan dirinya denagn kecantikan akhlaknya. Tidakkah Anda ingin menjadi seperti dari mereka.

3. Jika telah memakan harta haram

Segeralah bertaubat, dan memohon ampun kepada Allah. Kemudian hiasi hidup Anda dengan amal shaleh.

Cara bertaubat dari harta haram ada 2:

  • Harta itu diperoleh dengan cara dzalim (tanpa kerelaan). Misalnya: mencuri, merampas, korupsi, dst. Cara taubatnya mengembalikan harta itu ke pemilik atau ahli warisnya. Jika tidak menemukan, disedekahkan kepada fakir miskin atas nama pemiliknya.
  • Harta itu diperoleh dengan cara suka sama suka, seperti suap, riba, hasil zina, dst. Cara taubatnya dengan ‘membuang’ harta itu, baik disalurkan ke fakir miskin atau kegiatan sosial. Dan tidak boleh dikembalikan ke kliennnya.

اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

Allahummak-finii bi halaalika ‘an haroomik, wa aghniniy bi fadhlika ‘amman siwaak.

"Ya Allah, cukupkanlah aku dengan yang halal dari-Mu dan jauhkanlah aku dari yang Engkau haramkan. Cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dan jauhkan dari bergantung pada selain-Mu". (HR. Tirmidzi no. 3563 dan Ahmad 1: 153)

Demikian, Wallahu A'lam.
SHARE ARTIKEL