Keputihan Berwarna Kuning Gejala Awal Tumor? Benarkah?

Penulis duwi Pebrianti | Ditayangkan 05 Aug 2018


Keputihan Berwarna Kuning Gejala Awal Tumor? Benarkah?Keputihan abnormal via cerpen.co.id

Awass!!! Jangan biarkan saja jika mengalami keputihan berwarna kuning, bisa jadi itu salah satu gejala penyakit berbahaya. 

Anda bisa mengetahui penjelasannya disini.

Jika keputihan berwarna kuning, kemungkinan pertanda penyakit infeksi. 

Banyak wanita yang resah ketika dirinya mengalami keputihan. 

Apa lagi jika keputihan berwarna kuning atau keputihan kuning disertai berbau. 

Ini akan mengkhawatirkan bagi para wanita. Simak penjelasannya disini.

Jenis keputihan berwarna kuning dapat berfungsi sebagai indikator dari beberapa jenis infeksi.

Terutama jika disertai dengan rasa gatal, bengkak, bau busuk. 

Sebenrnya keputihan wajar selagi tidak berwarna dan berbau. 

Jika Anda mengalami keputihan yang tidak wajar segera cari tahu penyebabnya atau Anda bisa langsung periksa ke dokter.

Baca JugaContoh Keputihan Tanda Hamil 1 Minggu dan Ciri-ciri Tanda Awal Kehamilan

Apa Benar Keputihan berwarna kuning itu salah satu gejala dari tumor?

Nah, dibawah ini akan menjelaskan jawaban dari pertanyaan di atas. 

Inilah penjelasan tentang keputihan berwarna kuning.

Keputihan Berwarna Kuning Gejala Awal Tumor? Benarkah?Keputihan warna kuning via hellosehat.com

Keputihan yang berwarna kekuningan merupakan tanda tidak normal. 

Bisa kita lihat dari warna, tekstur dan jumlahnya, kadang ada yang bening seperti air, ada berwarna keruh, ada juga yang bercampur darah. 

Kalau kalian para ladies merasa ada yang kurang benar dengan keputihan Anda, ada baiknya periksakan ke dokter.

Biasanya, keputihan berwarna kuning berkaitan dengan beberapa kondisi di bawah ini:

1. Tumor

Keputihan yang seperti air berwarna kuning disebabkan karena jaringan nekrosis yang mati, sering berkaitan dengan tumor rahim, kanker serviks atau kanker ovarium.

2. Infeksi jamur

Infeksi jamur disebabkan karena kurang terjaganya kebersihan. 

Biasanya yang lebih rentan terkena infeksi ini adalah wanita hamil, diabetes, pengguna antibiotik jangka panjang, pasien autoimun, atau karena kekurangan vitamin B6.

Baca Juga :

Jagalah selalu kebersihan dan jangan mengenakan celana nilon atau yang terlalu ketat, tidak berpori-pori dan tidak menyerap keringat.

3. Trikomoniasis

Trikomoniasis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang terdapat dalam saluran kemih. 

Apabila buang air kecil tidak dibersihkan dan dibiarkan lembab, maka akan beresiko terinsfeksi.

Trikomoniasis juga bisa menular loh, bisa dari bak mandi, handuk, kolam renang, toilet, pakaian atau peralatan medis!

4. Vaginitis

Lebih umum terjadi pada wanita pasca menopause, karena terjadinya kemunduran pada fungsi-fungsi ovarium.

Dan berkurangnya hormon, yang menyebabkan melemahnya daya tahan tubuh sehingga lebih mudah terinfeksi bakteri.

Tanda-tandanya vaginitis karena menopause seperti jumlah keputihan yang semakin banyak, sering disertai perut bagian bawah yang kembung, keputihan berwarna kuning dan memiliki bau tak sedap, serta bercampur dengan darah.

Baca JugaApa Penyebab Keputihan yang Sering Dialami Wanita? Berikut Penjelasannya

Keputihan Berwarna Kuning Gejala Awal Tumor? Benarkah?Keputihan berbahaya via buletinsehat.net

Coba cek sendiri keputihanmu! Kita sebenarnya juga bisa cek sendiri keputihan, apakah sehat atau tidak? 

Inilah jenis-jenis keputihan yang normal dan tidak normal.

Jenis-Jenis Keputihan 

1. Bening

Mukosa elastis menyerupai putih telur yang mentah ini sebenarnya normal. 

Cairan seperti ini akan terlihat di awal siklus sampai ovulasi.

Ini lengket dan membantu menarik sperma ke dalam rahim.

2. Putih susu

Sekali lagi, jenis cairan ini benar-benar sehat. 

Dari tengah hingga ke akhir siklus bulanan, cairan menjadi seperti krim, sebagai akibat dari pelepasan progesteron!

3. Seperti keju cottage

Cairan putih yang berbentuk gumpalan bisa menunjukkan ada infeksi jamur. 

Karena jamur suka dengan yang hangat-hangat, gelap, lingkungan yang lembab, dan apapun yang membuat zona V berkeringat.

Jika rentan mengalami infeksi jamur, hindari mengenakan celana ketat sintetis dan legging, berolahraga tanpa mandi setelahnya, dan meninggalkan baju renang basah selama berjam-jam. 

Antibiotik juga bisa menjadi pemicu karena bisa membunuh bakteri yang baik di dalam vagina yang membuat ragi, konsumsi probiotik untuk membalikkan efeknya.

Baca JugaCiri-Ciri Keputihan yang Berbahaya

4. Ada darah di dalamnya

Bercak antara periode menstruasi sangat umum ketika minum pil KB.

Ada cairan cokelat setelah selesai biasanya disebabkan darah kering.

Jika di keputihan ada darahnya, jangan khawatir. 

Tapi jika terus-menerus kunjungi dokter kandungan agar bisa memilih kontrasepsi lain. 

Selain itu dokter juga bisa melihat kemungkinan polip, fibroid, peradangan serviks dan infeksi.

5. Cairan kuning

Selain tak berbau, apakah Miss V gatal, sakit, atau bau tak sedap? 

Jika iya, konsultasilah dengan dokter kandungan. Ini bisa karena gonore, klamidia, atau infeksi panggul.

6. Hijau keabu-abuan dan berbusa

Selain cairan yang terlihat aneh, bakteri vaginosis bisa disertai bau amis dan sensasi terbakar. 

Ini umum, infeksi ringan mudah diobati dengan krim resep atau pil.

7. Lebih banyak/tebal dibanding normal

Cairan yang berlebihan merupakan efek samping dari IUD, iritasi vagina bisa menghasilkan cairan lebih banyak.

Baca Juga

Jika zona Miss V gatal, mungkin karena infeksi jamur. 

Penyebab umum lainnya dari cairan tebal adalah kehamilan. 

Jumlah cairan bervariasi dari bulan ke bulan, tergantung pada keseimbangan hormon.

8. Seperti air

Cairan yang encer menunjukkan infeksi herpes yang disebabkan luka terbuka di dalam vagina, mungkin akan merasa tidak nyaman dan cairan lebih banyak dari biasanya.

Nah, itulah penjelasan tentang keputihan berwarna kuning. 

Sebaiknya kita selalu menjaga kebersihan kita terutama di area kewanitaan, agar kita selalu terhindar dari penyakit yang berbahaya.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda.

SHARE ARTIKEL