Jika Surga "Seluas Langit dan Bumi", Lantas Dimanakah Letak Neraka? Ini Jawaban Rasulullah
Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 12 Aug 2018
Gambar ilustrasi neraka, dilansir dari youtube.com
Dalam Al-Quran telah dijelaskan bawasanya surga itu seluar lagit dan bumi.
Namun banyak yang bertanya-tanya. Jika surga seluas itu, lantas dimanakah letak neraka?
Pertanyaan seperti itu sebenarnya telah terjadi dijaman Rasulullah SAW.
Jaman Rasulullah Saw, para sahabat sudah bertanya tentang itu letak neraka yang sebenarnya.
Dikutip dari buku fatwa-fatwa kontemporer jilid 1 karangan Dr. Yusuf Qardhawi (Gema Insani Press, 1995), Dalam sebuah riwayat dari Abu Hurairah dari Al Bazzar, ada seorang laki-laki menanyakan hal ini kepada Rasulullah SAW.
Lalu Rasulullah menjawab: "Tahukah engkau ketika malam tiba dan menyelimuti segala sesuatu, di manakah siang hari berada?"
Penanya itu menjawab, "Siang berada di mana Allah menghendakinya."
Beliau Shallallahu 'Alaihi Wa Sallampun bersabda lagi, "Demikian pula neraka, ia berada di mana Allah menghendakinya."
Dalam pandangan Ibnu Katsir, riwayat itu bisa berarti: Jika tidak mengetahu siang saat malam, bukan berarti siang itu tidak ada di suatu tempat. Demikian pula neraka, ia berada di tempat yang dikehendaki Allah Azza wa Jalla.
Arti lainnya: Bila siang hari berada di belahan bumi ini, maka malam hari berada pada belahan yang lain. Demikian juga surga, ia berada di tempat illiyyin yang paling tinggi, di atas semua langit, di bawah 'Arsy. Maka nerak berada di tempat yang paling bawah.
Memang terjadi silang pendapat di kalangan para ulama mengenai letak neraka.
Sebagian menjelaskan, neraka terletak di bagian dalam bumi. Sebagian lagi mengatakan di langit.Kelompok yang ketiga lebih memilih untuk tawaquf (tidak berkomentar dalam masalah ini). Dan inilah yang lebih tepat, karena tidak ada dalil yang secara eksplisit menjelaskan tempat neraka ini.
BACA JUGA: Masihkah Mau Menunda Taubat? Ternyata Malaikat Maut Menengok Kita Sebanyak Ini Setiap Hari
Diantara ulama yang memilih pendapat ini Al Hafizh As Suyuti rahimahullah. Beliau mengatakan,
وتقف عن النار، أي: تقول بالوقف، أي محلها، حيث لا يعلمه إلا الله، فلم يثبت عندي حديث أعتمده في ذلك
“Tawaquf-lah tentang pembahasan letak neraka. Karena yang mengetahui hanyalah Allah. Tidak ada satupun hadis yang aku ketahui bisa dijadikan pegangan dalam pembahasan ini”
Syaikh Waliyullah ad Dahlawi rahimahullah menjelaskan, “Tidak ada dalil yang secara eksplisit menjelaskan keberadaannya. Terserah kehendak Allah. Karena ilmu kita tidak sampai meliputi smeua ciptaan dan perbuatanNya.” (Lihat: Yaqdzoh Ulil i’tibar, hal. 47. Karya Sidik Hasan Khan).
Demikian, Wallahu A'lam.