Sempoyongan, Mencekik Leher Sendiri, Seperti Inilah Keadaan Pemakan Riba Saat Bangkit dari Kubur
Penulis Penulis | Ditayangkan 04 Jul 2018
sumber gambar upstation.id
Tidakkah kita takut dengan dosa yang besar seperti riba ini, keadaan kelak ketika hari kiamat dan di bangkitkan dari kuburpun demikian mengerikan, dengan leher tercekik seperti orang gila.
Riba hanya terlihat indah diluarnya saja namun menyiksa.
Riba menurut bahasa berarti ziyadah (tambahan) tau nama’ (bekembang). Menurut Yusuf al-Qardawi, setiap pinjaman yang mensyaratkan didalamnya tambahan adalah riba.
Allah melarang seseorang memakan riba dikarenakan akan diberikannya siksaan yang amat pedih bagi orang-orang yang memakan riba.
Renungan Bahaya Riba dari Surat Al-Baqarah ayat 275
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah: 275)
Keadaan Pemakan Riba Ketika Keluar Dari Alam Kubur
Awalnya diingatkan,
الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ
Baca Juga: Ustadz Abdul Somad "Suara Perempuan Itu Aurat", Bagaimana dengan Sabyan Gambus
Apa yang dimaksud dengan ayat di atas?
Ayat di atas dimaksudkan ketika dibangkitkan dari alam kubur.
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Orang yang memakan (mengambil) riba akan bangkit dari kubur mereka pada hari kiamat seperti orang yang terkena ayan (epilepsi) saat berdiri, di mana ia bertindak serampangan karena kerasukan setan. Saat itu ia berdiri sangat sulit.” (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 2: 278).
Ibnu ‘Abbas berkata, “Pemakan riba akan bangkit pada hari kiamat dalam keadaan gila dan mencekik dirinya sendiri.” (Idem)
Berikut ini merupakan cara menghindari riba yang tepat sesuai dengan ajaran Islam yang berlaku, yaitu:
1. Lebih baik untuk menggunakan bahasa yang lebih halus dengan menerapkan sistem bagi hasil, sehingga dalam hal ini kedua belah pihak akan mendapatkan keuntungan.
2. Ketika melakukan pinjaman baik itu menerima ataupun memberi pinjaman untuk tak menetapkan suku bunga, melainkan akan lebih baik ketika memberikan uang jasa dengan suka rela sebagai rasa terima kasih.
3. Untuk melakukan berbagai transaksi keuangan yang baik sesuai dengan syariat Islam, pastikan untuk melakukan berbagai transaksi tersebut di bank syariah. Setidaknya dengan melakukan transaksi di bank syariah itu lebih aman dan menggunakan bahasa hukum Islam yang sesuai dengan syariat Islam yang berlaku.
Itulah beberapa cara menghindari riba yang bisa dilakukan dan harus mulai diterapkan. Allah telah menjelaskan jika riba itu merupakan perbuatan terlaknat bagi siapa saja pelakunya.