Tips Pandai Mengatur Keuangan Meski Gaji 2 jt Agar Selalu Tercukupi
Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 13 Apr 2018
Foto via ruangmuslimah.com
Jangan mengeluh kalau gaji suami kecil....
Apapun alasannya, meskipun sedang banyak pengeluaran....
Suami istri dua-duanya harus tahu tips ini
Bukan harus mencari pekerjaan dengan gaji yang lebih besar lagi, karena cari pekerjaan pun susah
Lalu bagaimana? sebagai istri harus pandai-pandai mengatur uang bulanan, meski pengeluaran banyak tak akan kekurangan apalagi sampai ngutang...
Wanita memang memiliki peran penting dalam sebuah keluarga...
Ya, dialah madrasah pertama bagi anak-anak nantinya...
Tak hanya itu, peran wanita dalam keluarga begitu banyak, diantaranya mengurus suami, hingga berbagai keperluan rumah tangga.
Baca juga : Nasehat Buat Suami "Jangan salahkan istri jika rumah selalu tampak berantakan”
Selain pekerjaan yang jika disebutkan satu-satu, mungkin “seabrek”, ibu pun harus cerdas mengatur keuangan di dalam rumah tangganya.
Inilah mengapa memberikan pendidikan keuangan kepada wanita sangat penting.
Nini Sumohandoyo, Corporate Communications & Sharia Director Prudential Indonesia menjelaskan, salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilaksanakan pada 2017 oleh Prudential adalah program – program literasi keuangan (pengetauan atau kemampuan untuk mengelola keuangan).
Mulai dari, literasi keuangan untuk anak – anak hingga perempuan. Kemudian, pemberian dua mesin apheresis untuk rumah sakit di Makasar dan Bandung, dan juga bermitra dengan Universitas Indonesia dalam membuka program S1 Aktuaria. Semua kegiatan CSR tersebut menjadi bagian dari laporan hasil kinerja keuangan 2017 Prudential, Jakarta, Kamis, (05/04/2018).
Dalam menjalankan salah satu CSR tersebut pihaknya bekerjasama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Pariwisata, Kementerian Sosial, dan Kementerian Perdagangan.
Para perempuan yang tergabung dalam binaan UKM dikumpulkan dalam suatu pertemuan untuk diberikan pembekalan tentang ekonomi.
Nini menjelaskan betapa pentingnya mengajarkan perempuan betapa penting mengelola keuangan dalam rumah tangga. Ibu bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Sebab, menurutnya dua hal tersebut menjadi masalah dalam kehidupan sehari-hari.
“Kita ajarin secara basic, bedanya kebutuhan dan keinginan. Misalnya, yang menjadi kebutuhan adalah makan. Kalau keinginan biasa lebih ingin membeli baju. Jadi pengelolaan uangnya benar,” tambah Nini.
Baca juga : Pesan Rasulullah, Ternyata ada Batasan Menggelar Syukuran Saat Anak Khitan
Tidak hanya itu, menghitung pengeluaran dan pemasukan menjadi salah satu hal yang penting. Ini adalah hal yang paling basic pada aliran keuangan di rumah tangga.
“Kemudian, secara sederhana menghitung pemasukan dan pengeluaran sehari-hari. Kita ajarin ibu-ibu enggak hanya tentang asuransi saja. Siapa yang sudah punya acount di bank tapi mereka simpan uang di rumah. mereka suka takut ke bank,”paparnya.
Untuk belajar asuransi, para ibu-ibu rumah tangga diajarkan tentang bagaimana pentingnya memiliki asuransi jiwa. sangat penting melindungi diri dan anggota keluarga tercinta.
“Kalau ada musibah seperti gempa, misal anggota keluarga meninggal tapi anaknya masih kecil kalau ngga punya asuransi kan repot. Sebaliknya kalo punya asuransi anak akan aman karena sudah tercover,” tutupnya.
Sebenarnya apa saja yang harus kita lakukan supaya duit belanja kita cukup?
1.Bagilah ke beberapa rekening
Sebelum menikah ibu saya pernah memberi nasihat jika kita menerima uang belanja bulanan atau gaji bulanan dari suami maka masukkan ke dalam beberapa amplop supaya uangnya tidak bocor ke mana-mana.Misal uang belanja bulanan dibagi menjadi 5 amplop, amplop pertama berisi uang arisan, amplop kedua berisi uang tagihan listrik dan air, amplop ketiga berisi uang untuk membayar SPP sekolah anak, amplop keempat berisi uang membayar asuransi dan investasi dan amplop kelima berisi uang untuk kebutuhan sehari-hari.
Itu hanyalah sebuah contoh saja karena kebutuhan bulanan setiap orang berbeda. Bila cara tersebut terlalu sederhana atau kurang aman karena harus disimpan di rumah maka kita bisa membaginya ke beberapa rekening bank.
Cara tersebut juga pernah diajarkan oleh seorang Perencana Keuangan yaitu Bapak Aidil Akbar Madjid dalam bukunya yang berjudul Manajemen by Amplop.
Baca juga : 5 Ciri-ciri Wanita Subur atau Tidak, Agar Tak Salah Pilih Sebelum Menikah
2. Sisihkan selembar sehari
Meskipun kita hanya seorang ibu rumah tangga pastinya kita mempunyai keinginan atau cita-cita misalnya ingin membeli gadget atau barang favorit. Daripada merepotkan suami maka kita bisa menyisihkan selembar sehari dari uang belanja.Misalnya sehari bisa mengumpulkan Rp 20.000 maka bila dikumpulkan selama sebulan menjadi Rp 300.000 dan setahun menjadi Rp 3.600.000 sudah bisa membeli gadget baru tanpa harus merepotkan suami.
Selain itu seorang ibu rumah tangga haruslah sadar investasi,sebenarnya tidak perlu modal besar untuk berinvestasi cukup dengan modal sedikit kita sudah bisa berinvestasi di reksa dana dengan hasil yang sangat memuaskan...
Tahukah anda bahwa dengan menyisihkan Rp 300.000 per bulan dari hasil menyisihkan selembar sehari secara rutin di produk reksa dana saham (asumsi return 20% per tahun) selama 10 tahun maka uang itu akan menjadi kurang lebih sebesar Rp 2,1 miliar.
3. Mengubah hobi menjadi penghasilan
Profesi ibu rumah tangga adalah profesi yang membutuhkan waktu 24 jam non stop dan tanggung jawab yang berat. Bila seorang ibu rumah tangga ingin menambah penghasilan tanpa harus bekerja di luar rumah salah satu caranya adalah mengubah hobi menjadi sebuah penghasilan.Untuk menawarkan barang atau jasa hasil karya kita, pakailah kecanggihan tekhnologi saat ini seperti menawarkan lewat media sosial.
Selain melalui media sosial kita juga bisa menawarkan kepada kerabat dekat kita agar mau memakai jasa atau membeli barang hasil karya kita sendiri, bila perlu berilah diskon. Jadikanlah orang-orang terdekat kita sebagai konsumen awal.
4. Ajak pasangan untuk berdiskusi masalah finansial
Libatkan suami atau pasangan Anda dalam mengelola keuangan keluarga. Gunakan waktu yang tepat untuk ngobrol finansial. Dan kebanyakan para suami menyerahkan semua urusan keuangan keluarga kepada istrinya selaku menteri keuangan di dalam keluarga.Menurut saya meluangkan waktu sejenak setiap bulan untuk ngobrol atau berdiskusi santai tentang keuangan keluarga bisa meminimalisasi pertengkaran atau kesalahpahaman.
Jadi, seperti itulah peran seorang wanita yang tentu harus pintar dalam mengelola keuangan. Semoga bermanfaat ya ukhti...