Bentuk Ucapan Idul Fitri yang Benar Menurut Islam

Penulis Unknown | Ditayangkan 14 Apr 2018

Bentuk Ucapan Idul Fitri yang Benar Menurut Islam
bemyguest.com.sg

Pengertian Ucapan menyambut Hari Raya Idul fitri ?


Ucapan yang benar untuk menyambut Hari Raya Idul fitri lebaran menurut sunnah nabi. Salahkah ucapan *Minal Aidin Wal Faizin*?. Oleh: ustadz Musyaffa Ad-dariny.

Dan Lebaran adalah hari yang tidak asing bagi kaum muslimin di seluruh penjuru dunia. Hari yang penuh suka cita, di mana kaum muslimin dibolehkan kembali makan dan minum di siang hari setelah satu bulan penuh berpuasa

Sebagian orang menyalahkan ucapan selamat saat hari raya "Minal   "Minal Aa'idin Wal Faa'iziin", karena artinya: "Dari orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang"

Pada hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha kita kaum Muslimin mengucapkan selamat kepada sebagian lain dengan ucapan yang beraneka ragam.


Bagaimana menurut syariat Islam?

 1.  Ibnu At-Turkimani
telah menyebutkan dalam kitabnya Al-Jauhar An-Naqiy Hasyiah Al-Baihaqi (3/320-321), beliau berkata : Aku berkata : dan dalam bab ini – yakni ucapan selamat hari raya – ada satu hadits yang bagus yang dilupakan Al-Baihaqi, yaitu haditsnya Muhammad bin Ziyad, berkata : ketika itu aku bersama Abu Umamah Al-Bahili radhiallahu anhu dan sebagian sahabat Nabi shallallahu alaihi wasallam yang lain, lalu apabila mereka pulang sebagian mengucapkan kepada sebagian lainnya : (Taqabbalallahu minna waminkum) (semoga Allah menerima amal kami dan kalian), Imam Ahmad bin Hanbal berkata : sanadnya baik.

2.Dan Ibnu Qudamah 
telah menukil dalam kitab Al-Mughni (2/259) bahwa Imam Ahmad mengatakan sanadnya baik, Wallahu Alam mengenai derajat para perawi lain yang tidak disebutkan dalam atsar ini, namun aslinya perkataan Imam Ahmad diterima sampai kita menemukan yang menyelisihinya. Wallahu Alam.

3.Al-Ashbahani 
telah mengeluarkan riwayat dalam kitabnya At-Targhib Wa At-Tarhib (1/251) dari Shofwan bin Amru As-Saksasi berkata : Aku mendengar ketika diucapkan kepada Abdullah bin Busr, Abdur Rahman bin Aaidz, Jubair bin Nafir dan Khalid bin Mikdan pada hari- hari raya : (Taqabbalallahu minna waminkum), lalu mereka mengucapkannya kepada yang lain. Dan ini sanad yang cukup baik .

4.Syeikh Al-Albani rahimahullah 
berkata : aku tidak menemukan pernyataan dari Ibnu Hajar yang membaguskan sanadnya dalam salah satu kitabnya – meskipun salah seorang penuntut ilmu telah menunjukkan tempatnya – berkata : namun aku menemukannya dari Al-Hafidz As-Suyuthi dalam risalahnya Wushul Al-Amani Fii Wujud At-Tahaani (109) dan dalam satu edisi di perpustakaanku (82) dan kitab Al-Hawi juz 1 dari Al-Hawi Lil Fatawa dan beliau telah menyandarkannya kepada Zahir bin Thahir dalam kitab Tuhfah Al-Iedul Fithri, dan Abu Ahmad Al-Furadzi, dan diriwayatkan Al-Muhamili dalam kitab Al-Iedain (2/ 129) dengan sanad para perawinya tsiqoh, para perawi At-Tahdzib selain Syeikhnya Al-Muhanna bin Yahya dia tsiqoh baik sebagaimana ucapan Ad-Daruquthni, dan biographinya disebutkan dalam Tarikh Baghdad (13/166 – 268), maka sanadnya shahih

5.Imam Malik 
rahimahullah pernah ditanya : apakah makruh hukumnya seseorang mengucapkan kepada saudaranya apabila pulang dari sholat Ied : Taqabbalallahu minna waminka, waghafarallahu lana walaka (Dan semoga Allah Mengampuni kami dan kalian), dan saudaranya menjawabnya seperti itu ? beliau berkata : tidak makruh. (Al-Muntaqa 1/322).

Hukum Mengucapkan Selamat Hari Raya Saat Lebaran
 Ada beberapa pendapat dari para ahli agama terkait hukum mengucapkan selamat hari raya di hari idul fitri. Diantaranya adalah:

1. Al Baihaqi

Al Baihaqi berkata “Bab berisi riwayat tentang ucapan selamat ketika hari ied dengan kata-kata taqabballahu minna wa minka”.

2.Khalid bin Ma’dan

Dari Khalid bin Ma’dan, “Aku berjumpa dengan Watsilah bin al Asqa’ pada hari ied lantas kukatakan taqabbalallu minna wa minka”. Jawaban beliau, “Na’am, taqabbalallahu minna wa minka”. Watsilah lantas bercerita bahwa beliau berjumpa dengan Rasulullah pada hari ied lalu beliau mengucapkan, “taqabbalallu minna wa minka”. Jawaban Rasulullah adalah“Na’am, taqabbalallahu minna wa minka”.

3.Abu Saad al Maliyani

Abu Saad al Maliyani meriwayatkan dengan sanad serupa ke Watsilah bin al Asqa, “Aku berjumpa dengan Rasulullah pada hari ied lalu kukatakan, “taqabbalallu minna wa minka”. Jawaban Rasulullah adalah“Na’am, taqabbalallahu minna wa minka”.

4. Al Hafizh Abu Ahmad bin Adi

Al Hafizh Abu Ahmad bin Adi berkata “Hadits ini statusnya adalah munkar (baca:lemah). Setahuku tidak ada yang meriwayatkan dari Baqiyah kecuali Muhammad bin Ibrahim ini”.

5. Al Baihaqi

Al Baihaqi berkata “Aku pernah menjumpai sanad yang lain dari Baqiyyah secara mauquf, bukan marfu namun aku tidak menilainya sebagai hadits yang mahfuzh”

6.Al-Hafiz Ibnu Hajar

Al-Hafiz Ibnu Hajar berkata, “Dari Jubair bin Nufair; beliau mengatakan, ‘Dahulu, apabila para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam saling bertemu pada hari raya, mereka saling mengucapkan, ‘Taqabbalallahu minna wa minkum.”” (Sanadnya hasan; Fathul Bari, 2:446).
SHARE ARTIKEL