Apa Hubungan Persatuan dan Keberagaman Serta Kolerasinya Dengan Toleransi?

Penulis Vinka Febbyolla | Ditayangkan 21 Apr 2018
Apa Hubungan Persatuan dan Keberagaman Serta Kolerasinya Dengan Toleransi?ilustrasi via kompasiana.com

Hubungan antara persatuan dan ke beragaman adalah keberagaman akan menjadi sebuah kesatuan apabila keberagaman dapat menjadi saling menghormati

Dan walaupun ada keberagaman jika terpecah belah tidak akan menjadi kesatuan... Jelasnya begini...

Apa Hubungan Persatuan dan Keberagaman

Persatuan dan keberagaman merupakan topik penting dalam hidup bersama.

Terutama di negara seperti Indonesia yang cukup majemuk warganya.

Tiap warga memiliki keberagaman. Dan Indonesia dapat merdeka karena adanya persatuan.

Hubungan persatuan dan keberagaman bangsa maka perlu dipahami terlebih dahulu arti dari persatuan.

Banyak dibaca: Paling Ramah, Indonesia Menjadi Negara Dengan Penduduknya Yang Paling Murah Senyum Di Dunia

Persatuan dapat muncul karena adanya keberagaman.

Apabila semua memiliki latar belakang yang sama maka tidak ada yang namanya persatuan.

Hubungan antara persatuan dan keberagaman adalah keberagaman akan menjadi sebuah kesatuan apabila keberagaman dapat menjadi saling menghormati dan walaupun ada keberagaman jika terpecah belah tidak akan menjadi kesatuan. jadi hubungannya jika ada keberagaman yang baik pasti akan menciptakan kesatuan.

Hubungan persatuan dan keberagaman. Persatuan adalah berbeda-beda tapi tetap satu.

Maka, alam sebuah persatuan, ada keberagaman seperti budaya, bahasa, etnis, suku, dll dimana pelaku nya saling menghargai dan menerima keperbedaan dengan pelaku lain.

Sehingga dengan menghargai perbedaan atau keberagaman tersebut, terjadilah persatuan.

Toleransi adalah suatu sikap saling menghormati dan menghargai antarkelompok atau antarindividu dalam masyarakat atau dalam lingkup lainnya.

Sikap toleransi menghindarkan terjadinya diskriminasi sekalipun banyak terdapat kelompok atau golongan yang berbeda dalam suatu kelompok masyarakat.

Contoh sikap toleransi secara umum antara lain: menghargai pendapat dan/atau pemikiran orang lain yang berbeda dengan kita serta saling tolong-menolong untuk kemanusiaan tanpa memandang suku/ras/agama/kepercayaannya.

Dalam kehidupan bermasyarakat sikap toleransi sangat dibutuhkan.

Terutama di Indonesia mengingat keberagaman suku, adat dan budaya yang dimilikinya.

Karenanya admin akan membahas pengertian toleransi agar kita dapat sama-sama memahaminya.


Pengertian Toleransi sendiri yaitu

Toleransi berasal dari bahasa Latin “Tolerare”.

Pengertian Toleransi menurut bahasa adalah menahan diri, bersikap sabar, membiarkan orang berpendapat lain dan berhati lapang terhadap orang-orang yang memiliki pendapat berbeda.

Pengertian Toleransi menurut istilah adalah sikap menghargai dan membebaskan orang lain untuk berpendapat dan melakukan hal yang tidak sependapat dengan kita tanpa melakukan intimidasi terhadap orang atau kelompok tersebut.

Pengertian Toleransi menurut Wikipedia adalah membiarkan orang berpendapat lain, melakukan hal yang tidak sependapat dengan kita, tanpa kita ganggu ataupun intimidasi.

Dalam toleransi kita dilarang untuk bersikap diskriminasi terhadap suatu kelompok tertentu yang berbeda dari mayoritas masyarakatnya.

Sikap toleransi mengacu dalam segala hal termasuk dalam kontek sosial, budaya dan juga agama.

Toleransi harus didasari sikap kelapangan dada terhadap orang lain dengan memperhatikan prinsip-prinsip yang dipegang sendiri.

Toleransi terjadi dan berlaku karena terdapat perbedaan prinsip, dan menghormati perbedaan atau prinsip orang lain tanpa mengorbankan prinsip sendiri.

Toleransi mengandung arti membolehkan terbentuknya sistem yang menjamin terjaminnya pribadi, harta benda dan unsur-unsur minoritas yang terdapat pada masyarakat dengan menghormati agama, moralitas dan lembaga-lembaga mereka serta menghargai pendapat orang lain serta perbedaan-perbedaan yang ada di lingkungannya tanpa harus berselisih dengan sesamanya karena hanya berbeda keyakinan atau agama.

Definisi Toleransi Dalam Beragama

Toleransi beragama memiliki arti sikap lapang dada seseorang untuk menghormati dan membiarkan pemeluk agama untuk melaksanakan ibadah mereka menurut ajaran dan ketentuan agama masing-masing yang diyakini tanpa ada yang mengganggu atau memaksakan baik dari orang lain maupun dari keluarganya sekalipun.

Adapun kaitannya dengan agama, pengertian toleransi beragama adalah toleransi yang mencakup masalah - masalah keyakinan pada diri manusia yang berhubungan dengan akidah atau yang berhubungan dengan ke-Tuhanan yang diyakininya.

Toleransi dalam pergaulan hidup antara umat beragama, yang didasarkan kepada setiap agama menjadi tanggung jawab pemeluk agama itu sendiri dan mempunyai bentuk ibadat (ritual) dengan system dan cara tersendiri yang ditaklifkan (dibebankan) serta menjadi tanggung jawab orang yang pemeluknya atas dasar itu, maka toleransi dalam pergaulan hidup antar umat beragama bukanlah toleransi dalam masalah-masalah keagamaan, melainkan perwujudan sikap keberagamaan pemeluk suatu agama dalam pergaulan hidup antara orang yang seagama, dalam masalah-masalah kemasyarakatan atau kemaslahatan umum.

Sikap Toleransi Dalam Beragama

Dalam memantapkan Toleransi beragama perlu dilakukan suatu upaya-upaya yang mendorong terjadinya Toleransi beragama secara mantap antara lain adalah sebagai berikut :

1. Memperkuat dasar-dasar toleransi antar umat beragama, dengan pemerintah.

2. Membangun harmoni sosial dan persatuan nasional dalam bentuk upaya mendorong dan mengarahkan seluruh umat beragama untuk hidup rukun dan bertoleransi dalam bingkai teologi dan implementasi dalam menciptakan kebersamaan dan sikap toleransi.
  • Menciptakan suasana kehidupan beragama yang kondusif dalam rangka memantapkan pendalaman dan penghayatan agama.
  • Melakukan eksplorasi secara luas tentang pentingnya nilai-nilai kemanusiaan dari seluruh keyakinan plural umat manusia yang fungsinya dijadikan sebagai pedoman bersama dalam melaksanakan prinsip-prinsip berpolitik dan berinteraksi sosial satu sama lainnya dengan memperlihatkan adanya sikap keteladanan dan toleransi.
  • Melakukan pendalaman nilai-nilai spiritual yang implementatif bagi kemanusiaan yang mengarahkan kepada nilai-nilai Ketuhanan, agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan nilai-nilai sosial kemasyarakatan maupun sosial keagamaan.
  • Menempatkan cinta dan kasih dalam kehidupan umat beragama dengan cara menghilangkan rasa saling curiga terhadap pemeluk agama lain, sehingga akan tercipta suasana yang damai
  • Menyadari bahwa perbedaan adalah suatu realita dalam kehidupan bermasyarakat, oleh sebab itu hendaknya hal ini dijadikan mozaik yang dapat memperindah fenomena kehidupan beragama.

Prinsip-prinsip Toleransi Beragama

Dalam melaksanakan toleransi beragama kita harus mempunyai sikap atau prinsip untuk mencapai kebahagiaan dan ketenteraman. Adapun prinsip tersebut adalah:1. Kebebasan Beragama. Hak asasi manusia yang paling esensial dalam hidup adalah hak kemerdekaan atau kebebasan baik kebebasan untuk berfikir maupun kebebasan untuk berkehendak dan kebebasan di dalam memilih kepercayaan atau agama.

2. Penghormatan dan Eksistensi Agama lain. Etika yang harus dilaksanakan dari sikap toleransi setelah memberikan kebebasan beragama adalah menghormati eksistensi agama lain dengan pengertian menghormati keragaman dan perbedaan ajaran-ajaran yang terdapat pada setiap agama dan kepercayaan yang ada baik yang diakui negara maupun belum diakui oleh negara.

3. “Agree in Disagreement “ (setuju di dalam perbedaan). Perbedaan tidak harus ada permusuhan, karena perbedaan selalu ada di dunia ini, dan perbedaan tidak harus menimbulkan pertentangan.

Hubungan Persatuan dan Keberagaman terdapat pada UUD 1945 yang berbunyi :

"bahwa setiap warga negara berhak dan bebas untuk memeluk agama dan kepercayaan yang ia yakini dan negara menjamin akan kemerdekaannya. Negara tidak akan melarang setiap warganya untuk beribadah sesuai agama dan keyakinannya masing-masing. Setiap warga negara juga harus saling toleransi terhadap perbedaan pada setiap agama dan kepercayaan yang berbeda dengan keyakinannya." Pasal 29 ayat 2

Jika disuruh jelaskan penyebab keberagaman agama di Indonesia

Sedikitnya, ada 5 penyebab mengapa masyarakat Indonesia memiliki agama yang beragam. Kelima penyebab ini saling mendukung satu sama lain dalam perjalanan sejarah bangsa hingga menjadikan Indonesia sebagai tempat tumbuh suburnya berbagai agama seperti sekarang ini. Kelima penyebab tersebut di antaranya karena letak geografis Indonesia yang strategis, kekayaan alam yang berlimpah, wilayah Indonesia yang terdiri dari banyak pulau, sifat bangsa Indonesia yang terbuka, serta karena perbedaan sarana dan prasarana antar wilayah.

Banyak dibaca: Beraneka Ragam Agama di Indonesia, dari yang Benar, Tak Diakui Pemerintah Hingga yang Sesat

Jelaskan Penyebab Keberagaman Agama di Indonesia

1. Letak Geografis Indonesia di Jalur Perdagangan
Secara geografis, Indonesia memang terletak pada wilayah yang sangat strategis dalam jalur pelayaran dan perdagangan di masa silam. Indonesia terletak diantara 2 benua (Asia dan Australia) dan 2 samudera (Hindia dan Pasifik). Dengan letak yang sedemikian strategis, maka wilayah Indonesia dahulunya sering dilintasi para pedagang dari luar negeri seperti dari Arab, India, atau China. Selain berdagang, mereka juga memperkenalkan agama dan budaya mereka. Para pedagang India misalnya mengenalkan agama Hindu dan Budha, pedagang Arab memperkenalkan Islam, sementara para pedagang China memperkenalkan ajaran Kong Hu Chu dan Taoisme.

2. Kekayaan Indonesia yang Berlimpah
Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam. Rempah-rempah yang menjadi komoditas utama negeri ini sangat dicari khususnya oleh orang-orang Eropa pada masa silam. Lewat penjelajahan samudera, orang-orang Eropa sampai ke Indonesia untuk membeli rempah-rempah langsung dari tempat asalnya untuk kemudian dijual di negerinya. Selain datang untuk mencari rempah-rempah, mereka juga melakukan kolonialisme dan penyebaran agama kristen lewat semboyan Gold, Glory, and Gospel.

3. Wilayah Indonesia yang terdiri dari Banyak Pulau
Wilayah yang terdiri atas banyak pulau juga telah menjadi salah satu penyebab keberagaman agama di Indonesia. Alasannya dapat ditinjau dari aspek keterjangkauan. Pulau-pulau yang sejarahnya lebih sering dikunjungi para pedagang asing akan memiliki tingkat kemajemukan agama yang lebih besar, contohnya adalah kepulauan Maluku. Sementara pulau-pulau yang jarang dikunjungi cenderung memiliki tingkat kemajemukan agama yang lebih rendah, contohnya pulau Papua dan pulau Sumba.

4. Perbedaan Sarana dan Prasarana
Perbedaan sarana dan prasarana masing-masing wilayah juga menjadi salah satu penyebab keberagaman agama di Indonesia. Daerah-daerah pesisir yang memiliki pelabuhan misalnya, tentu akan lebih banyak memperoleh pengaruh dari masyarakat luar, sementara daerah yang terletak di pegunungan atau daerah terpencil cenderung akan lambat mengikuti perubahan.

5. Sifat Bangsa Indonesia yang Terbuka
Semua alasan-alasan di atas tentu tidak akan bisa membuat Indonesia menjadi negara yang memiliki keberagaman agama, apabila masyarakat kita memiliki sifat yang tertutup pada perubahan. Oleh karenanya, tentu penyebab keberagaman agama di Indonesia juga disebabkan oleh sifat bangsa Indonesia yang terbuka. Dengan keterbukaan, segala perubahan menjadi mudah diterima dan dipahami sebagai suatu bentuk kemajuan, termasuk dalam segi beragama.

Nah, demikianlah beberapa penyebab keberagaman agama di Indonesia beserta penjelasannya. Keberagaman agama yang kita miliki tentunya adalah sebuah kekayaan yang harus dihargai dengan rasa tenggang rasa dan saling toleransi. Jangan sampai karena keberagaman ini, kita justru terpicu untuk saling berkonflik
SHARE ARTIKEL