Ada Rezeki Dikit, Punya Utang Belum Lunas, Orang Tua Lagi Butuh. Mana yang Didulukan?

Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 13 Apr 2018

Ada Rezeki Dikit, Punya Utang Belum Lunas, Orang Tua Lagi Butuh. Mana yang Didulukan?
Foto via umarghani

Ini rezekinya mepet....

Buat bayar hutang, orang tua kesusahan...

Tapi kalau buat orang tua, hutang makin numpuk bisa-bisa hutang lagi buat kebutuhan.

Penghasilan pun biasa-biasa saja, tak lebih malah banyak kurangnya, hanya cukup buat kehidupan sehari-hari, apa yang harus dilakukan?


Ada sebuah pertanyaan, dimana hal ini memang benar terjadi...:

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatuh

Mana yang lebih didahulukan membayar utang atau memberikan uang kepada orang tua disaat bersamaan orang tua butuh dan kita juga mau membayar utang?

Jazzakallahu khair

Baca juga : Satu Bagian Tubuh ini yang Paling Banyak Menjerumuskan Manusia ke Neraka

Dijawab oleh: Ustadz Muhammad Romelan, Lc.

Wa’alaikumussalam waromatullahi wabarokaatuh

Apabila hutang sudah jatuh tempo dan orang tua benar-benar miskin dan tidak mampu mencukupi kebutuhan pokoknya serta tidak ada anak lain selain anda yang bisa mencukupinya, maka orang tua didahulukan dari hutang tersebut dan anda wajib untuk meminta izin kepada orang yang meminjami hutang untuk bisa menangguhkannya.

Namun, apabila kedua kewajiban tersebut bisa dijamak (digabungkan) untuk ditunaikan, maka hendaknya ditunaikan semua kewajiban tersebut, seperti apabila sebagian uang tersebut bisa untuk menutupi sebagian hutang dan sebagiannya untuk orang tua.

Orang tua adalah tanggung jawab semua anak. Anak laki-laki lebih besar tanggung jawabnya dibandingkan anak perempuan. Apabila orang tua mampu mencukupi kebutuhan pokok pribadi, maka anak tidak berkewajiban untuk menanggungnya.

Namun jika sang anak tetap memberikan sebagian hartanya untuk orang tuanya maka ini termasuk bentuk birrul walidain (berbakti kepada kedua oran tua).
SHARE ARTIKEL