3 Cara Menegur Orang yang Merokok Tanpa Menyinggung Perasaan Mereka

Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 10 Mar 2018
3 Cara Menegur Orang yang Merokok Tanpa Menyinggung Perasaan Mereka
Foto via kumparan.com

Tak perlu sungkan menegur orang merokok didekat kita

Jika anda merasa risih dengan adanya orang yang merokok entah itu saat dalam angkot, dalam bus atau transportasi umum lainnya, atau dimanapun anda berada dan berdekatan dengan orang yang merokok jangan lagi sungkan menegur kalau selama ini susah ngomong buat negurnya ini ada 3 cara yang manjur buat para perokok.

Jika merasa terganggu dengan asap rokok namun dalam kondisi tidak bisa berpindah tempat, kamu bisa hentikan perokok dengan cara yang tidak menyinggung.

Perihal (me)rokok memang tak ada hentinya untuk dibicarakan. Berbagai kontorversi tentang rokok selalu menarik untuk diperbincangkan. Tak dapat dipungkiri bahwa rokok memang salah satu faktor risiko dari berbagai penyakit tidak menular.

Asap rokok justru lebih berbahaya pada perokok pasif. Banyak kerugian yang justru berdampak pada perokok pasif.

Baca juga : Skill Bikin Mie Ayamnya Tingkat Dewa, Penjual ini Layani Pembeli Sambil Beratraksi Unik

Mereka yang merokok, jangan mau jadi kamu yang terus merugi. Ayo, jangan takut untuk menegur perokok demi kebaikan.

Supaya perokok tidak tersinggung, ikuti 3 langkah yang bisa kamu terapkan untuk memberhentikan perokok: 

1. Berikan tanda bahwa kamu terganggu dengan berdeham atau batuk pelan di dekatnya. Seringkali orang yang merokok di tengah keramaian sudah terbiasa dengan merokok dimanapun tanpa melihat sekitarnya.

2. Lihat di sekitarmu apakah ada tanda-tanda orang yang membawa rokok namun tidak menyalakan rokok pada saat itu? Kamu bisa meminta bantuan yang bersangkutan untuk menegur kepada perokok aktif. Biasanya, sesama perokok justru lebih paham dan bisa menurunkan tensi emosi dibandingkan ditegur oleh orang lain.

3. Tepuk pundak perokok yang masih terus-terusan mengebulkan asapnya. Berikan sapaan dan dengan nada halus jelaskan bahwa kamu tidak bisa pindah tempat dan dengan terpaksa meminta bantuan perokok itu untuk menjauhkan asap rokoknya dengan alasan kesehatan. Cara ini biasanya ampuh jika kamu menyatakan dengan sungguh-sungguh dan sopan.

Begitu juga dengan yang tak merokok perlu menyadari bahwa merokok masih legal sehingga tak perlu memperlakukan perokok dengan sikap yang buruk.

Jika memang merokok banyak menimbukkan risiko dari berbagai sudut pandang maka sampaikanlah dengan baik. 

Pada akhirnya individu akan memilih apa yang menjadi haknya. Merokok atau tidak merokok masih hak warga negara, dan kedua hal tersebut dilakukan tanpa melanggar hak orang lain.


Rokok pun sudah dikenakan bea cukai yang seharusnya hasil dari penarikan pajak tersebut digunakan untuk kesehatan. 

Hal ini pun perlu diperhatikan dan dikawal penggunaannya. Jangan sampai uang hasil cukai rokok ini disalahgunakan penguasa. 

Jadi, bagi yang anti rokok tak hanya melihat dari sisi perokok dan merokok secara individu. Karena kembali ditekankan bahwa rokok masih legal dan merokok masih hak individu.

Saya yang bukan seorang perokok pun tak suka dengan asap rokok yang mengganggu. Tapi karena hal ini saya masih menghargai hak perokok sehingga jika merasa terganggu pun ditegur dengan baik. 

Perokok cerdas pun akan mengerti dan menghargai hak orang yang ingin menghirup udara segar. Bagaimanapun perokok masih manusia yang perlu dihargai.

Kenapa saya menekankan perokok sebagai manusia yang mempunyai hak? Karena terkadang banyak orang yang tak suka rokok kemudian menegur perokok dengan kurang sopan. 

Cara ini malah akan menimbulkan kesan tak baik dan tak acuh dari perokok karena ia merasa tak dihargai. 

Jika sudah begitu orang pun tak akan mengindahkan apa yang kita sampaikan meski maksudnya baik.
Begitu pula dengan perang rokok dan tembakau yang belum juga usai, perlu dilakukan dengan santun. 

Karena sekali lagi perokok atau bukan perokok sama-sama manusia yang punya hak dan harus dihargai.
SHARE ARTIKEL