17+ Poster Jeritan Hati Perempuan yang Tampar Nylekit Para Lelaki
Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 06 Mar 2018Foto via hipwee.com
Jeritan hati perempuan
Perempuan ini bukan rendahan yang bisanya cuma dilecêhkan, dan juga bukan buruh cuci tanpa kasih sayang, ini tahun 2018 harusnya sudah pada nyuci piring dan baju sendiri-sendiri
Poster Women's March 2018'
Kata siapa perempuan itu lemah?
Kata siapa mereka cuma bisa diam ketika dilecêhkan dan diperlakukan kasar?
Kata siapa mereka tidak bisa menuntut keadilan?
Begitu banyak stigma negatif yang melekat dalam diri perempuan, membuat mereka merasa perlu bicara.
Jangan salah, meski zaman sudah serba modern seperti sekarang, “payung” patriarki masih belum bisa dihapuskan dari pemikiran banyak orang.
Baca juga : Sempat Marah Karena Tak Digubris, Pelanggan Ojek ini Menangis Haru Setelah Tahu Apa yang Terjadi
Hal inilah yang kerap jadi faktor pendorong kenapa masih banyak (atau mungkin makin banyak) perempuan di luar sana yang menerima perlakuan tidak menyenangkan dari kaum lelaki.
Sebuah aksi damai di Jakarta Sabtu (3/3) kemarin menjadi tanda bahwa sudah saatnya wanita berbicara.
Sebenarnya sudah dari lama aksi menuntut keadilan semacam ini dilakukan di banyak negara. Tapi meski begitu, itu semua nyatanya belum bisa menghapus perlakuan-perlakuan merendahkan perempuan.
Women’s March 2018 ini juga dilakukan untuk memperingati Hari Perempuan Internasional yang akan jatuh pada tanggal 8 Maret mendatang.
Ratusan perempuan berkumpul di MH Thamrin Jakarta sejak pukul 8 pagi. Mereka datang dari berbagai kalangan, bersama-sama mengusung isu yang berbeda-beda tentang perempuan.
Aksi ini juga dilakukan di beberapa kota lain seperti Bandung, Surabaya, dan Bali.
1. Sudah saatnya kita meluruskan persepsi kuno ini, baik perempuan atau laki-laki harus sama-sama terlibat dalam urusan domestik. Ibu dan saudara perempuanmu bukan buruh cuci!
Foto via www.instagram.com
2. Membeda-bedakan cewek perawan atau tidak, apalagi sampai digunakan untuk mempertimbangkan hal-hal tertentu jelas sangat tidak dibenarkan
Foto via www.instagram.com
Baca juga : Tas Bermerk Harganya Jutaan, Ternyata Bahan Dasarnya Hanya Bernilai Ratusan Ribu
3. Sistem patriarki membuat banyak lelaki seolah berhak menjustifikasi perempuan dengan sebutan-sebutan tidak sopan. Ingat ya, cewek bukan barang!
Foto via www.instagram.com
4. Poster satu ini tujuannya untuk menyindir mereka, para lelaki yang sering melakukan pelëcehan pada perempuan, entah verbal atau non-verbal
Foto via www.instagram.com
5. Di beberapa negara, menstruasi masih dianggap tabu, menjijikkan, bahkan juga membawa petaka. Padahal haid sudah jadi siklus biologis semua perempuan di dunia
Foto via www.instagram.com
6. Women’s March juga menyentil RKUHP yang dinilai bermasalah dengan perluasan pasal soal zina dan larangan distribusi alat kontrasepsi atau pendidikan kesehatan reproduksi
Foto via www.instagram.com
7. Isu catcalling juga turut dibawa dalam aksi kemarin. Mereka memprotes pelecëhan verbal yang masih sering dialami perempuan sekalipun ada di kampung sendiri
Foto via www.instagram.com
Baca juga : Penjelasan Kata "PELAKOR" yang Justru Berarti Menguntungkan Suami Menurut Ahli Bahasa.
8. Perempuan juga seringkali dilecehkan di lingkungan kerja, dan kebanyakan mereka tidak menyadari itu bentuk pelecëhan. Padahal perempuan cuma ingin berkarya…
Foto via www.instagram.com
9. Stigma bahwa wanita itu harus menurut sepenuhnya kepada pria memang harus dikubur dalam-dalam. Wanita juga berhak punya cita-cita tinggi!
Foto via www.instagram.com
10. Tubuh wanita seringkali diobjektifikasi. Pun dalam media mainstream, yang masih sering menjadikannya sebuah komoditi. Miris!
Foto via www.instagram.com
11. Menganggap wanita sebagai objek kerap membuat pria merasa pantas meluapkan nafsu birahinya pada wanita, kapanpun dan dimanapun mereka mau. Kendalikan anumu!
Foto via www.instagram.com
12. Tak hanya orang dewasa saja yang turun lapangan memeriahkan aksi Women’s March ini. Para remaja ini menuntut supaya pernikahan dini tidak dijadikan satu-satunya solusi mengatasi kenakalan remaja
Foto via www.instagram.com
13. Kasus perkosaan pada perempuan bukan soal baju apa yang dipakai si korban, tapi justru karena si pelaku yang tak bisa mengendalikan birahinya
Foto via www.instagram.com
Baca juga : Meraih Keberkahan dari Berjima' dengan Keampuhan Doa ini yang Akan Memberikan Keturunan Baik
14. Sebagian perempuan mungkin merasa biasa saja ketika digoda dengan panggilan “Hai, sayang…”. Padahal itu jadi salah satu bentuk pelëcehan verbal
Foto via www.instagram.com
15. Mau pakai baju apapun, berkeyakinan apapun, berideologi apapun, asal otak tidak cuma tentang selangkangan, sah-sah saja kok
Foto via www.instagram.com
16. Stop salahkan pakaian perempuan! Pelecêhan juga sering dialami mereka yang sudah berpakaian tertutup. Masih ingat ‘kan kasus pelecèhan yang dialami banyak perempuan saat mereka ibadah haji atau umroh??
Foto via www.instagram.com
17. Artis Hannah Al-Rashid jadi salah satu figur publik yang ikut beraksi dalam Women’s March 2018 di Jakarta kemarin. Ia memang dikenal sebagai perempuan yang punya ketertarikan tinggi pada isu gender
Foto via www.instagram.com
Selain perempuan, ternyata banyak juga kaum laki-laki yang ikut menyuarakan hak-hak perempuan dalam ajang Women’s March kemarin.
Ini jadi bukti bahwa tidak semua laki-laki mendukung konsep patriarki yang merendahkan perempuan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Mari kita bersama-sama menyuarakan hak perempuan sebagai warga negara, agar tak ada lagi kasus-kasus kekerasan atau pelecêhan yang mengancam nyawa mereka. Saatnya perempuan bersuara!