Dari Profesor Bakteriologi Untuk Donald Trump `kamu itu mengidap sifilis`
Penulis Unknown | Ditayangkan 13 Jan 2018foto via tribunnews.com
Cuitan pedas untuk Donald Trump
Memang presiden Amerika ini dalam 2 tahun terakhir selalu buat onar. Hingga banyak orang yang tak suka dengannya. Karena dinilai kurang tegas.
Sampai-sampai ada seorang profesor berikan cuitan pedas ini untuk Donald Trump.
Mengutip tribunnews.com, Agnes Wold yang aktif di akademi Sahlgrenska di Universitas Gotherburg melemparkan cuitan yang mengejutkan. Ternyata, Twit Donald Trump yang membahas soal kesehatan mentalnya berbuntut panjang.
Sejumlah orang di Swedia bereaksi atas pernyataan ini. Seorang profesor bakteriologi klinis menawarkan sebuah perawatan mental untuk Trump.
Jelas Agnes Wold yang aktif di akademi Sahlgrenska di Universitas Gotherburg, perawatan yang diusungnya tidak konvensional. Usai suami Melania Trump begitu jumawa tentang kepribadiannya, Profesor Agnes ikut berkomentar.
Baca Juga : Ketty Perry Membuat Video "Selamatkan Muslim dari Trump", Alasannya Bikin Muslim Terharu
"Wow! Bisakah kita membuat sebuah dugaan sifilis stadium akhir?"
Demikian cuitan sang profesor di hadapan 30 ribu pengikutnya di Twitter.
Sifilis atau yang akrab disebut raja singa adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri bernama Treponema pallidum. Jenis penyakit ini dikategorikan sebagai infeksi menular seksual (IMS)
Ternyata dalam kondisi sifilis tingkat lanjut mampu menyebabkan kerusakan pada jantung.
foto via reportasenews.com
Tidak sekedar itu, sejumlah organ termasuk yang paling penting, otak, juga bisa saja berfungsi tidak semestinya. Bahkan ditegaskan, dapat menyebabkan timbulnya kondisi mental meski tidak seperti kegilaan.
Usut punya usut, Profesor Agnes menyebut apa yang dia katakan ternyata hanya sebagai guyonan.
Sang cucu pemenang hadiah Nobel dalam bidang kimia, Svante Arrhenius, memberi klarifikasi seperti ini.
Baca Juga : Video: Detik-detik Obama Melempar Pemberian Istri Trump, Hoax atau Fakta?
"Saya tidak benar-benar mengira megalomania-nya disebabkan oleh sifilis."
Meski begitu, dia mengakui bahwa obsesi berlebihan terhadap diri sendiri karena merasa yang paling hebat mungkin juga termasuk dalam gejala yang disebabkan karena sifilis.