Bahaya Hedonisme Diduga Jadi Penyebab Anak SMK Nekat Bunuh Sopir Taksi Online

Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 25 Jan 2018

Bahaya Hedonisme Diduga Jadi Penyebab Anak SMK Nekat Bunuh Sopir Taksi Online
Foto via linetoday.com

Waspada semakin marak Canduan Hendonisme

Membunuh tulang punggung keluarga sama saja membunuh satu keluarga apa yang dipikirkan anak ini, memang jika sudah terserang Hendonisme efeknya mengerikan. Tak Pikir panjang apapun dilakukan demi kesenangannya dan kepuasannya, peringatan bagi orang tua bukan hanya orang tua sebagai anak juga harus waspada.

Kalau sering menyimak berita konflik yang terjadi antara para pengemudi taksi online dengan pengemudi transportasi konvensional, bisa dibilang sudah mulai lumrah dan jumlahnya pun sudah surut.

Tapi ternyata hal tersebut tak membuat pengemudi taksi online jadi benar-benar aman dari ancaman segala arah.

Baca juga : Jangan Bandingkan Dada Istrimu dengan Dada Wanita Muda yang Indah Tegak Menantang Dunia

Bahaya Hedonisme Diduga Jadi Penyebab Anak SMK Nekat Bunuh Sopir Taksi Online
Foto via linetoday.com

Karena ternyata lewat blog Munivmotoblog disebutkan bagaimana 2 orang bocah berusia remaja juga bisa jadi ancaman nyata bagi para pengemudi taksol (taksi online).

Bocah berinisial IBR dan DIR yang masih duduk di jenjang pendidikan SMA ini ternyata punya nyali untuk menggorok seorang pengemudi taksol bernama Deni Setyawan, 32 tahun.

Bahaya Hedonisme Diduga Jadi Penyebab Anak SMK Nekat Bunuh Sopir Taksi Online
Foto via linetoday.com

Deni Setyawan yang merupakan pengemudi taksol dengan domisili Semarang ini meregang nyawa setelah digorok oleh kedua pelaku yang mengaku ingin merampas mobil Nissan Grand Livina yang dipakainya bekerja. Peristiwa pembunuhan keji ini terjadi pada 20 Januari 2018 kemarin di Sambiroto Kota Semarang.

Baca juga : Apa Bener Nikah itu Enaknya Cuma 30% yang 70% nya Enak Sekali?

Bahaya Hedonisme Diduga Jadi Penyebab Anak SMK Nekat Bunuh Sopir Taksi Online
Bahaya Hedonisme Diduga Jadi Penyebab Anak SMK Nekat Bunuh Sopir Taksi Online
Foto via linetoday.com

Dan saat berita ini dinaikkan oleh redaksi Otosia, surat tuntutan serta penangkapan juga sudah diunggah oleh Muniv Motoblog menunjukkan kronologi lengkap sekaligus identitas pelaku.

Tuntutan yang diajukan juga tak main-main, karena dirasa memenuhi syarat untuk dikategorikan sebagai pembunuhan berencana, tuntutan menyentuh hukuman penjara seumur hidup atau hukuman mati. Waduh.

PENGERTIAN HEDONISME

Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup.

Bagi para penganut paham ini, bersenang-senang, pesta-pora, dan pelesiran merupakan tujuan utama hidup, entah itu menyenangkan bagi orang lain atau tidak.

Karena mereka beranggapan hidup ini hanya sekali, sehingga mereka merasa ingin menikmati hidup senikmat-nikmatnya. di dalam lingkungan penganut paham ini, hidup dijalani dengan sebebas-bebasnya demi memenuhi hawa nafsu yang tanpa batas.

Dari golongan penganut paham inilah muncul Nudisme (gaya hidup bertelanjang). Pandangan mereka terangkum dalam pandangan Epikuris yang menyatakan,"Bergembiralah engkau hari ini, puaskanlah nafsvmu, karena besok engkau akan mati".

Baca juga : Digoyang Gempa Saat Sedang Mandi, Pria ini Panik Tak Sadar Penampilannya Bikin Salfok

MENGENAL HEDONISME

Gejala hedonisme ?
Rasa gengsi tinggi yang diperoleh dari menonjolkan merek-merek terkenal dan mahal, atau simbol-simbol kemewahan lainnya adalah merupakan gejala umum sekarang ini. 

Lihat saja di kota-kota besar saat ini semakin banyak bermunculan butik-butik atau toko-toko pakaian dan perlengkapan lainnya yang merupakan barang impor dan bermerek dengan harga yang, wow, membuat jantung saya berdegup kencang, dimana harga selembar baju kaos (T Shirt) dengan tulisan seadanya "cuma" sebesar Rp. 250.000,-. 

Berdegup kencang bukan hanya karena kaget melihat harga yang fantastis tapi juga deg-degan didekati si pelayan toko, karena takut dan malu kalau ditanya, "Ada yang bisa dibantu, Pak ?" Dan saya hanya bisa menjawab, "Ngga, lihat-lihat saja."

Melihat harga-harga fantastis dari toko-toko yang biasanya menambahkan nama surf pada nama tokonya tersebut, maka menjadi maklumlah saya kenapa orang-orang menjadi begitu bangga walaupun hanya membawa kantong kreseknya kemana-mana.

Dan akhirnya saya pun bisa maklum kenapa teman saya bergitu bangganya membawa tas kulit bulukannya ke mana-mana.

Kalimat ini saya Copy Paste dari tulisan Pak Anwariansyah dalam judulnya " Kantong Kresek Bermerek Memang Lebih Srek" dan saya tergelitik untuk menulis sesuatu tentang HEDONISME yang berasal dari bahasa Yunani Hedoneyang berarti kesenangan atau kenikmatan.

Pengajaran atau konsep moral dari Hedonisme adalah menyamakan kebaikan dengan kesenangan.Jadi semua kesenangan dan kenikmatan secara fisik selalu membawa kebaikan.

Pandangan hidup ini mengajarkan pada pengikut atau mereka yang siap mengikutinya bahwa pemujaan terhadap kesenangan dan kenikmatan dunia harus dikejar, dan itulah tujuan hidup yang paling hakiki bagi manusia.

Pandangan hidup seperti inilah yang sekarang ini banyak dan hampir semua umat manusia meng-amininya dan menjadikannya sebagai tolok ukur dalam gaya hidup.

Contoh yang paling nampak dan ada pada keseharian kita, yaitu iklan-iklan yang membombardir dengan kalimat-kalimat yang kadangkala sangat tidak masuk di akal seperti : " Anda ingin kaya dalam waktu singkat.....ikutilah seminar kami.. dan..bla..bla..bla....!!!!!!" .

Dalam pengejaran dan pemujaan terhadap kesenangan dan kenikmatan, hal-hal yang menjadi "etika" selalu diterjang. Contoh yang paling anyar, yaitu tetangkapnya anak SMK yang telah membunuh sopir taksi online dengan terencana yang bertujuan untuk mengambil mobil sebagai bentuk gaya hidup mewah.

Mengapa hal tersebut dapat terjadi..???, sudah lemahkah pagar iman dan agama ??????

Teori ini juga cenderung mengajarkan, bahwa untuk mendapat kesenangan dan kenikmatan dan kebahagiaan, tidak perlu menunggu di surga, karena pada dasarnya, mereka tidak mempercayai adanya kebahagiaan di surga, dan kalimat yang sering diucapkan oleh para hedonis:" kita tidak perlu pergi kesurga untuk mengalami kebahagiaan, karena di dunia ini, kenikmatan dan kebahagiaan serta kesenangan telah tersedia dan dapat kita miliki !!!"

Contoh Perilaku Hedonis
·     
1. Perilaku merusak tembok, mencorat-coretnya demi kesenangan atau keisengan, ini juga bisa dikatakan akibat pengaruh hedonisme.

2. Jalan-jalan ke mal, shopping untuk barang-barang konsumtif semata bisa merupakan indikasi bahwa seseorang mengidap hedonisme.

3. Gaming sampai kecanduan karena senangnya sehingga melupakan waktu-waktu emasnya untuk meningkatkan kualitas dirinya atau untuk sesuatu yang berharga dalam kehidupan ini, maka ini juga mengarah pada perilaku hedonis.

4. Olah raga adalah sesuatu bagus untuk kesehatan jasmani tetapi bila ia memperuntukkannya agar lebih dapat memenuhi kesenangan jasmaninya, maka ini juga merupakan perilaku hedonis, harusnya semakin sehat jasmaninya ia bisa berbuat banyak untuk kemanusian dan ibadahnya bukan agar lebih dapat menikmati kesenangan jasmaniyah semata, begitu juga dengan musik, lagu dan film.

Maka yang semata diorentasikan untuk kesengan jasmani dan tidak beranjak dari domain jasmani adalah perilaku hedonis.
Dampak Perilaku Hedonisme

Banyak sekali dampak buruk dari perilaku hedonism. Contoh dampak dari perilaku hedonism adalah:

1. IndividualismeOrang yang sudah terkena penyakit hedonisme cenderung tidak memerlukan bantuan orang lain. Mereka merasa sudah mampu hidup sendiri, tetapi kenyataannya tidak begitu. Manusia merupakan mahluk sosial.

2. MatrealistisMerupakan bagian dari hedonisme, yang dimana mereka merasa tidak puas dengan apa yang sudah di milikinya. Dan selalu iri jika melihat orang lain.

3. KonsumtifHedonisme cendurung konsumtif ,karena menghabiskan uang untuk membeli barang-barang hanya untuk kesenangan semata tanpa didasari kebutuhan.

Mengatasi Hedonisme

  • Perlunya kearifan dalam memilih barang agar tidak terjebak dalam konsumerisme
  • Menanamkan dan menerapkan pola hidup sederhana dalam kehidupan sehari-hari
  • Adanya kedewasaan dalam berpikir sehingga dapat membentengi diri dari pola hidup konsumerisme
SHARE ARTIKEL