Uang Dagangan Nenek 80 tahun ini Raip Dijambret, "Kok tega ya, jambretnya?"

Penulis Unknown | Ditayangkan 16 Dec 2017

Uang Dagangan Nenek 80 tahun ini Raip Dijambret,

Semoga diberi kekuatan nenek ini....

Ya Allah kasihan sekali apa yang dialami oleh nenek ini. Hanya pasrah dan tak bisa apa-apa setelah menjadi korban penjambretan. Kok tega sekali ya orang yang menjambret. Itukan orangtua.

MEMANG PENJAMBRET ITU TAK PANDANG BULU.

Mengutip tribunnews, dari postingan facebook, Anto Kaffi terlihat jelas kalau si nenek ini tampak lemah setelah menjadi korban jambret.

Dia tergeletak lemas di pinggir jalan setelah peristiwa tersebut. Dari akun Anto Kaffi, diketahui kalau peristiwa ini terjadi di Purwokerto beberapa waktu lalu.

Belum diketahui, kapan peristiwa ini terjadi? Yang jelas, informasi itu Anto Kaffi posting pada 11 Desember lalu.

Dalam postingan itu, Anto Kaffi juga menulis begini:

"RONIS & BIADAB..NENEK berusia 80th diJAMBRET & trgeletak dtepi jln…korban mrpkn pnjual pisang ddpn RM.TANTENE, Pnjambret brhsl mmbw uang ratusn ribu rupiah..hasil jualn pisang, TKP…utara kampus Unwiku…,kjadian jm 14:35Wib/11.12.2017…"

Baca Juga : Siapa Sangka Pria Berpenampilan Kyai Ini Seorang Jambret Yang Tega Rampas Perhiasan Nenek-nenek


Postingan itu sendiri menjadi viral di media sosial.

ampai kini sudah lebih dari 2900 akun yang sudah membagikan peristiwa tersebut.

Sejumlah netizen yang membaca status ini juga turut berkomentar menghujat si penjambret itu.

Eni Puji Purwati :"Yo Alloh...ksian nenek ini,,,sbr ya nek...smgo cpt trtkap jmbret nya.."

Katiem Asolole :"Y alloh.. Melas temen yoo... Nek ortuku.. Ra olih jualan.. Kon nengumah wae... Jambret goblogggggggg"

Riery :" Yg ngejambret itu bukan manusia, bukan juga binatang. Karna binatang saja masih punya perasaan."

Kalo jambret itu iblisss yang lebih suka melihat orang teraniaya lebih menderita.
F**k buat jambret itu. Sabar yo mbah semoga diganti yang lebih besar sama yg diatas. Amiin

Ya, belum diketahui bagaimana nasib si penjambret atau si nenek ini tadi sampai kini?
SHARE ARTIKEL