Dunia Mengecam Trump Soal Yerusalem, Arab Saudi Malah Bikin Pernyataan Begini
Penulis Huda Mbothe | Ditayangkan 08 Dec 2017Ditengah pengakuan Presiden AS Donald Trump terhadap jerusalem, tak disangka sangka ternyata Arab saudi mala bikin pernyataan seperti ini...

Warga Palestina berdo'a didekat masjid Al-Aqsa di Yarusalem/tribunnews.com
Ditengah tengah pertikaian antara Israel dan Palestina yang semakin memanas akibat pengakuan dari Presiden AS Donald Trump, tak dapat disangka kalau Arab saudi mala membuat pernyataan yang menimbulkan kemarahan bagi rakyat Palestina..
Di tengah kecaman atas pengakuan Presiden AS Donald Trump terhadap Jerusalem sebagai ibu kota Israel, ternyata dikabarkan Arab Saudi pernah mengajukan alternatif kepada Palestina.
Baca juga : Tanpa Ada Perundingan, Donald Trump "Nekat Akui Yerussalem Sebagai Ibu Kota Israel
Dilaporkan New York Times pada Minggu (3/12/2017), Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman pernah mengajukan proposal kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas saat berkunjung ke Riyadh pada November.
Dalam proposal yang disebutnya sebagai prakarsa perdamaian Israel dengan Palestina, Arab Saudi mengusulkan wilayah Abu Dis sebagai ibu kota Palestina.
Dengan kata lain, Arab Saudi mengharapkan Palestina mau melepas Jerusalem Timur sebagai ibu kota negara tersebut.
Abu Dis sendiri merupakan kota di Palestina yang berada dekat dengan Jerusalem Timur.
Isi lain dari proposal tersebut menyebutkan, warga Palestina akan mendapat wilayah yang tidak berbatasan dengan Tepi Barat ataupun Jalur Gaza, yang mana mereka hanya akan memiliki kedaulatan tak penuh, sementara mayoritas permukiman Israel akan tetap ada.
Dalam proposal itu juga dijelaskan bahwa pengungsi Palestina dan keturunan mereka yang tinggal di negara lain tidak berhak kembali ke Israel.
Dilansir tribunnews.com , Arab Saudi memberi waktu dua bulan kepada Palestina mempertimbangkan tawaran tersebut.
Baca juga : Tanpa Gengsi, Siswi SMA Dibonceng Ayahnya Naik Sepeda Reot Ke Sekolah ini Tuai Pujian Netizen
Namun, proposal tersebut langsung mendapat penolakan serta menimbulkan kemarahan warga Palestina dan aktivis yang berkeras bahwa Jerusalem adalah ibu kota mereka.
Sementara pihak Arab Saudi saat akan dikonfirmasi membantah rincian rencana tersebut.
Arab Saudi mengatakan tetap berkomitmen terhadap inisiatif Perdamaian Arab tahun 2002 yang mencakup negara Palestina pada perbatasan 1967 dengan Jerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina.

Warga Palestina berdo'a didekat masjid Al-Aqsa di Yarusalem/tribunnews.com
Ditengah tengah pertikaian antara Israel dan Palestina yang semakin memanas akibat pengakuan dari Presiden AS Donald Trump, tak dapat disangka kalau Arab saudi mala membuat pernyataan yang menimbulkan kemarahan bagi rakyat Palestina..
Di tengah kecaman atas pengakuan Presiden AS Donald Trump terhadap Jerusalem sebagai ibu kota Israel, ternyata dikabarkan Arab Saudi pernah mengajukan alternatif kepada Palestina.
Baca juga : Tanpa Ada Perundingan, Donald Trump "Nekat Akui Yerussalem Sebagai Ibu Kota Israel
Dilaporkan New York Times pada Minggu (3/12/2017), Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman pernah mengajukan proposal kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas saat berkunjung ke Riyadh pada November.
Dalam proposal yang disebutnya sebagai prakarsa perdamaian Israel dengan Palestina, Arab Saudi mengusulkan wilayah Abu Dis sebagai ibu kota Palestina.
Dengan kata lain, Arab Saudi mengharapkan Palestina mau melepas Jerusalem Timur sebagai ibu kota negara tersebut.
Abu Dis sendiri merupakan kota di Palestina yang berada dekat dengan Jerusalem Timur.
Isi lain dari proposal tersebut menyebutkan, warga Palestina akan mendapat wilayah yang tidak berbatasan dengan Tepi Barat ataupun Jalur Gaza, yang mana mereka hanya akan memiliki kedaulatan tak penuh, sementara mayoritas permukiman Israel akan tetap ada.
Dalam proposal itu juga dijelaskan bahwa pengungsi Palestina dan keturunan mereka yang tinggal di negara lain tidak berhak kembali ke Israel.
Dilansir tribunnews.com , Arab Saudi memberi waktu dua bulan kepada Palestina mempertimbangkan tawaran tersebut.
Baca juga : Tanpa Gengsi, Siswi SMA Dibonceng Ayahnya Naik Sepeda Reot Ke Sekolah ini Tuai Pujian Netizen
Namun, proposal tersebut langsung mendapat penolakan serta menimbulkan kemarahan warga Palestina dan aktivis yang berkeras bahwa Jerusalem adalah ibu kota mereka.
Sementara pihak Arab Saudi saat akan dikonfirmasi membantah rincian rencana tersebut.
Arab Saudi mengatakan tetap berkomitmen terhadap inisiatif Perdamaian Arab tahun 2002 yang mencakup negara Palestina pada perbatasan 1967 dengan Jerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina.