"Difteri" Sampai Pelosok, Awas Sudah 15 Orang Ditemukan Suspect Penyakit ini dan 1 Positif

Penulis Unknown | Ditayangkan 18 Dec 2017

sumber dari detik.com dan min.co.id dan senayanpost.com

Waspada...Difteri sudah sampai di Jawa Timur...

Setelah jawa Barat dan Jakarta yang terkena, Sekarang di Jawa Timur "Difteri" telah ditemukan. Di Mojokerto salah satunya yang sudah temukan 15 orang suspect yang terkena penyakit ini. Ada 1 yang positif.

Dihimbau untuk masyarakat khususnya Jawa Timur untuk melakukan pencegahan terlebih dahulu sebelum terkena dampak dari penyakit ini.

Mengutip detik.com, di Kabupaten dan Kota Mojokerto ditemukan 15 orang suspect difteri. Sementara 1 orang lainnya dinyatakan positif.

Salah seorang suspect adalah Ahmad Nasikh, warga Desa Ngabar, Jetis, Kabupaten Mojokerto. Dia mengaku mengalami gejala demam dan sakit tenggorokan sejak Rabu (13/12/2017).

"Saya bawa ke poliklinik dikasih antibiotik dan penurun panas, tapi tak reda, besoknya saya kembali ke poliklinik kemudian dirujuk ke rumah sakit. Oleh dokter THT didiagnosa difteri," kata Nasikh kepada wartawan di ruang isolasi RSI Sakinah, Senin (18/12/2017).

Baca Juga : Sedang Mewabah di Masyarakat, ini 15 Gejala Difteri, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Sehari sebelum mengalami gejala tersebut, Nasikh mengaku usai bepergian ke Jakarta selama 4 hari. Dia juga mengaku belum pernah mendapatkan imunisasi difteri.

"Sekarang panas sudah turun, tapi buat nelan (tenggorokan) masih sakit," ujarnya.


foto via jawapos.com

Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto dr Langit Kresna Janitra mengatakan, sampai hari ini pihaknya menemukan 10 orang suspect difteri, salah satunya Nasikh.

Sebarannya meliputi 1 orang di Kecamatan Sooko, 3 orang di Kecamatan Puri, 2 orang di Kecamatan Jatirejo, serta masing-masing 1 orang di Kecamatan Trowulan, Gedeg, Bangsal dan Jetis.

"Selain 10 suspect tersebut, ada 1 orang warga Gedeg yang positif difteri pada Oktober lalu. Saat ini sudah sembuh setelah dirawat seminggu di rumah sakit," terangnya.

Langit menjelaskan, para suspect diidentifikasi berdasarkan beberapa gejala klinis. Meliputi munculnya selaput putih keabu-abuan pada tenggorokan, pembengkakan di sekitar leher dan tidur mendengkur padahal sebelumnya tidak mendengkur.

"Ada salah satu dari tiga gejala itu, kami anggap suspect. Kami lakukan pengambilan spesimen lendir dari tenggorokan dan hidung, dibawa ke balai besar laboratorium kesehatan (BBLK) Surabaya," terangnya.

Baca Juga : Dinkes Purwakarta Imunisasi Ratusan Anak Untuk Mencegah "Difteri" yang Sudah 
Mewabah

Sembari menunggu hasil lab, lanjut Langit, pihaknya memberikan antibiotik erythromycin. "Hasil uji lab untuk 10 suspect negatif semua, ini bentuk kewaspadaan kami kepada difteri," cetusnya.

Ironisnya, kata Langit, para suspect maupun penderita positif difteri sudah menerima imunisasi lengkap. "Karena imunisasi lengkap, maka pasien ketika terjangkit difteri masih bisa disembuhkan. Jika tanpa imunisasi, pasien akan meninggal dalam waktu seminggu," tegasnya.


sumber dari kementrian kesehatan.com

Sementara di wilayah Kota Mojokerto, ditemukan 5 suspect difteri. Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Mojokerto dr Sri Wahyuni menuturkan, para suspect tersebar di Kelurahan Magersari, Balongsari, Gununggedangan, Kranggan dan Mentikan.

"Dua suspect usia dewasa, tiga lainnya anak-anak. Mereka mengalami nyeri telan, batuk pilek, panas, bercak keputihan di tenggorokan, gejala itu nampak semua," ungkapnya.

Berbeda dengan kabupaten, kata Sri, untuk memastikan difteri pihaknya mengambil foto tenggorokan pasien. Gambar itu dikirim ke tim ahli Dinas Kesehatan Jatim untuk dianalisa.

"Tim ahli menyatakan 3 orang positif difteri. Kami diminta ambil swab (lendir hidung dan tenggorokan) untuk diuji lab di BBLK Surabaya. Yang dua hasilnya sudah keluar dan negatif, yang satu belum keluar hasilnya," jelasnya.

Menurut Sri, keempat suspect itu kondisinya sudah membaik dan dipulangkan dari rumah sakit. Sementara 1 suspect yang saat ini dirawat di RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo masih dalam pelacakan.

"Mohon waktu, petugas kami masih melakukan pemeriksaan terhadap pasien," tandasnya. 
SHARE ARTIKEL