Suka Membentak Ibunya, Wanita ini Dihadiahkan Azab Mengerikan

Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 08 Nov 2017

Suka Membentak Ibunya, Wanita ini Dihadiahkan Azab Mengerikan

Akibat ini yang akan kamu rasakan jika suka membentak orang tua.

Kekayaan membuat wanita ini lupa cara sopan santun berbicara pada orang tua, terutama ibu, tak ingat kesuksesan itu atas perjuangan seorang ibu, giliran ibu yang meminta bantuan malah mendapatkan celotehan yang tak pantas.

Sungguh Allah dan Rasul-Nya telah mengingatkan kita untuk tidak meninggikan suara kepada kedua orang tua. 

Dengan kata lain seorang anak harus mematuhi perintah orangtuanya selama bukan bertujuan maksiat.

Berkata 'Ah' saja saat orang tua menyuruh kita itu saja sudah berdosa,

Allah Ta’ala berfirman:

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

“Dan Rabb-mu telah memerintahkan agar kamu jangan beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ‘Ya Rabb-ku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.’” (Al-Israa’ : 23-24).

Pernah terjadi dalam satu kejadian di mana seorang anak perempuan yang menolak menuruti perintah ibunya setelah sukses dalam hidup berujung kemalangan. Allah menghukum anak itu dengan sebuah kecelakaan yang membuat lidahnya terputus.

Kisahnya dimulai dari si ibu yang sudah tua meminta untuk diantar ke pasar dengan mobil baru anaknya, namun si anak menolak dengan alasan sibuk kerja.

Dalam beberapa jam si ibu kemudian meminta tolong kembali kepada anaknya untuk mengantarkannya ke pasar. Namun si anak masih bersikeras hati sehingga meninggikan suara pada ibunya.

Setelah beberapa hari si ibu meminta tolong, si anak menjawab dengan nada penuh kesal.

Mengutip dari dakviral, pada suatu hari ketika dalam perjalanan dengan mobil ke tempat kerja, hati si anak ini masih jengkel dengan ibunya sampai ia menggigit-gigit lidahnya. Tanpa sadar ia tidak melihat gundukan di depan dan kemudian menabrak sebuah mobil yang tepat berada di depannya.

Akibat kecelakaan itu ia tergigit lidahnya ditambah lagi dengan dagunya yang terbentur pada kemudi mobil hingga mengakibatkan lidahnya terputus.

Ketika dalam perjalanan ke rumah sakit,ia menjerit kesakitan dan tiba tiba kata-kata tinggi yang di ucapkan kepada ibunya terngiang-ngiang di telinga. Dia teringat kembali dengan semua yang dia ucapkan.

Selama di rumah sakit hatinya mulai merasa bersalah, kini ia tidak mampu makan dan minum, apalagi untuk berbicara memohon maaf dan minta ampun.

Ibunya yang datang melihatnya, memanggil si anak namun Ibunya yang datang melihatnya, memanggil si anak namun tidak bisa menjawab. Hanya linangan air mata yang keluar sebagai jawaban dan ia pun mengulurkan sehelai kertas yang bertulisan.

“Sakit lidahku terputus tidak sesakit hatimu ibu. Maafkan aku anakmu, aku berjanji akan membayar kesalahanku pada ibu. wassalam anakmu.”.

Si ibu kemudian terus memeluk anaknya dengan penuh kasih sayang.

Kisah ini diceritakan oleh seorang ustaz dalam sebuah ceramah agama bertajuk ‘dosa berkata ah ke ibu’ yang dihadiri oleh penulis eberita.org. Wallahu a’lam…..Semoga kisah ini menjadi pelajaran bagi semuanya.

SHARE ARTIKEL