Mengharukan..!!Sule Hanya Tertunduk Lemas di Depan Jenazah Sang Ayah

MENGHARUKAN..!!

Komedian yang sering tampil dengan candaan yang khas serta omongan yang menggelitik namun saat sang ayah pergi menhadap sang kholik komedian ini hanya bisa tertunduk lemas atas kepergian sang ayah



itulah maut .. tidak ada yang tau entah sakit atau sehat entah tua atau muda jika sang pencipta sudah mencabut nyawa kita maka kita tidak bisa berbuat apa apa

Baca juga : Innalillahi Wainnaillaihi Rojiun, Kabar Duka Dari Sule, IG Dibanjiri Komentar Ucapan Duka

Sule datang bersama keluarganya terlihat tertunduk di depan jenazah ayahnya Dodo Mulyana yang sudah terbujur kaku dalam balutan kain kafan.
Jenazah mendiang ayah Sule rencananya akan dimakamkan selepas salat Dzuhur, setelah disalati terlebih dahulu di makam keluarga tak jauh dari rumah duka.



Almarhum dikabarkan meninggal dunia Rabu (11/10/2017) pagi, sekitar pukul 07.00 WIB di rumahnya, Jalan Kamarung, Kota Cimahi, Rabu (11/10/2017).
Dari informasi yang dihimpun Tribun, sebelum meninggal ayah Sule tengah menderita hipertensi dan sempat mendapat perawatan di rumah sakit sebelum akhirnya meninggal dunia.Sebelum meninggal dunia, ayah Sule dikabarkan sempat melakukan operasi di Rumah Sakit Dustira, Kota Cimahi.

Baca juga : Doa Terakhir Rizki Febian Untuk Mengantar Kepergian Sang Kakeknya



Iwan Setiawan, kakak kandung Sule mengatakan, almarhum ayah Sule diketahui menderita penyakit hipertensi, dan sempat mengalami pecah pembuluh darah hingga akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
"Sempat dirawat di RS Dustira selama delapan hari, proses operasi diruang ICU selama tiga hari. Pascaoprasi beliau (Dodo Mulyana) sempat mengalami sadar," ujar Iwan Setiawan ketika ditemui di rumah duka, Jalan Kamarung, Kota Cimahi, Rabu (11/10/2017).
Saat ini, keluarga serta tetangga dari keluarga almarhum terlihat terus berdatangan ke rumah duka.
Sementara ini Sule dan pihak keluarga saat ini masih berada di dalam rumah duka dan belum bisa memberikan keterangan kepada media. (Tribun Jabar, Nazmi Abdurrahman)

kematian tidak mengenal tua muda , sehat sakit, kecil besar, jika sudah waktunya pasti akan terjadi yang kita lakukan hanya mencari bekal untuk kematian apa bekal itu sudah cukupkah atau masih kurang