Benarkah Jika ada Anggota Tubuh Kedutan itu Sebagai Firasat?

Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 31 Oct 2017

Benarkah Jika ada Anggota Tubuh Kedutan itu Sebagai Firasat?

Fenomena kedutan sebagai pertanda sesuatu akan terjadi

Pasti semua pernah mengalami getaran cepat pada bagian tubuh tertentu, yang datangnya tak terduga dan kemudian banyak yang menafsirkan bahwa dianggap akan terjadi sesuatu, benarkah seperti itu bagaimana menurut pandangan islam dan medisnya? simak ulasan beikut ini..

Pernah seorang ‘kyai’ tiba-tiba menghentikan ceramahnya lalu berkata: “Disini ada yang mengunjing saya, buktinya, daun telinga saya kedutan.” Percayakah anda dengan kesimpulan sang kyai tersebut?

Untuk setiap anggota badan yang kedutan memiliki tafsiran yang berbeda.
Konon, jika seluruh bagian tubuh berkedut, itu tandanya akan menghadapi banyak urusan.

Baca juga : Benarkah Tidak Disunahkan Shalat Tahiyatul Masjid Saat Sudah Khutbah Jum'at?

Jika hanya kepala sebelah kiri saja berarti akan mendapat rezeki ‘nomplok’. Jika kepala sebelah kanan yang berkedut, artinya akan mendapat pujian orang banyak.

Jika alis yang berkedut katanya pertanda akan bertemu dengan orang dicintai. Lain halnya jika yang berkedut adalah kulit mata sebelah kanan, konon dia akan menangis karena akan mendapatkan kejadian yang menyakitkan.

Sebagaimana dikutip dari baismi, ada juga yang bilang kalau daun telinga berkedut itu tandanya orang membicarakan keburukannya.
Begitulah seterusnya,

Firasat Memang Ada

Kalangan ulama tidak mengingkari adanya firasat yang dimiliki oleh orang mukmin, apalagi ada hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi yang berbunyi, “Hati-hatilah dengan firasatnya orang mukmin, karena dia melihat dengan cahaya ALLAH.” (HR. Tirmidzi, Gharib)

Ibnul Qayyim Al-Jauziyah termasuk ulama yang menguatkan adanya firasat bagi orang mukmin, seperti terlihat dalam karya-karya beliau. Di antara yang beliau katakan adalah,

Barangsiapa yang menjaga dhahirnya dengan mengikuti sunnah, menjaga hatinya dengan muraqabah, menjaga matanya dari yang haram dan mencegah nafsunya dari syubhat dan makan (hanya) dari yang halal, niscaya firasatnya tidak salah.”

Hanya saja, hakikat dan bagaimana terjadinya firasat sangatlah berbeda dengan apa yang dipahami oleh orang-orang yang mempercayai hubungan kedutan dengan peristiwa yang akan terjadi.

Baca juga : Sholat Bejamaah Tiba-Tiba Orang Disamping Kita Pingsan, Harus Bagaimana?

Al-Hafizh Al-mubarakfuri dalam Tuhfatul Ahwazhi bi syarh jami’ Tirmidzi, ketika menjelaskan hadits di atas menyatakan: (firasat) bisa memiliki dua pengertian, seerti yang terlihat pada dhahir hadits, yakni ALLAH menyusupkan firasat itu di hati para wali-NYA, sehingga mereka mengetahui kondisi seseorang sebagai bagian dari karomah, atau memiliki ketepatan wawasan, dugaan dan kemantapan.

Makna kedua, dia mendapatkan (firasat) itu berdasarkan pengalaman, keadaan, ata perilaku kebiasaan yang dengannya bisa diketahui kondisi manusia.

Tak ada hubungannya telinga kedutan dengan orang menggunjingnya di tempat jauh, baik secara ilmiah maupun secara syar’i. sehingga tidak layak kita menjadi sedih karena menunggu musibah yang akan terjadi setelah ada sinyal kedutan, atau mengurungkan niat baik gara-gara kedutan.

Khurafat

Hasil otak-atik orang yang mengaitkan kedutan dengan peristiwa tertentu bisa pula dikatakan khurafat.

Karena makna khurafat berasal dari kata kharaf yang bermakna pikiran yang bingung. Sedangkan secara istilah ada yang mengartikan sebagai dongeng, isu tau rumor yang tidak ada bukti kebenarannya.

Terdapat pula riwayat yang menyebutkan asal-usul khurafat. Aisyah berkata,

“Suatu hari Rasulullah SAW bercerita di hadapan para istrinya, lalu salah seorang di antara mereka berkata, ‘Wahai Rasulullah, cerita itu hanyalah khurafat!’ Nabi bertanya, ‘Tahukah kalian apakah khurafat itu? Ada seorang laki-laki dari Udzrah yang ditawan oleh jin pada masa jahiliyah dahulu, lalu orang itu tinggal bersama jin selama berbulan-bulan. Setelah itu dia dikembalikan ke alam manusia, lalu dia bercerita kepada orang-orang tentang peristiwa ajaib yang dialaminya,kemudian orang-orang berkata: ‘Itu cerita khurafat.’’(HR. Ahmad)

Khurafat bisa juga bermakna suatu keyakinan yang dihasilkan dari rekaan, khayalan, atau otak-atik orang yang mengaitkan kejadian satu dengan yang lain tanpa dasar ilmiah dan syar’iyah. I

Baca juga : Rahasia Surga Terungkap, Ternyata Seperti ini Rasa Kenikmatan Surga itu

Kedutaan bukan merupakan tanda apa-apa. Apalagi sebab terjadinya bisa dijelaskan secara medis.

Kedutan pada kelopak mata misalnya, itu bisa saja terjadi akibat gangguan syaraf pada kelopak mata sehingga otot pada pada kelopak mata berkontraksi secara ritmis, tak ada hubungannya dengan peristiwa yang dialami.

Walaupun terkadang setelah dia kedutan misal di tangan kemudian setelah itu dia menerima duit. Kejadian tersebut hanya kebetulan belaka,

Sinyal-sinyal yang dirasakan sahabat mulia Khalifah Usman bin Affan inilah yang disebut dengan firasat. Firasat ini tentu berbeda dengan pertanda seperti kedutan karena firasat terkait dengan ketajaman hati.

Firasat ini dibenarkan dalam agama bahkan ditegaskan oleh Nabi sebagai sinyal yang dimiliki oleh orang-orang mukmin. Rasulullah Saw. bersabda:

"Waspadalah dengan firasat orang mukmin, karena dia melihat dengan cahaya Allah". (Hadits Riwayat Tirmidzi).

Kedutan dari Segi Ilmiah

Kedutan menurut ilmu medis/kesehatan

Menurut ilmu kesehatan kedutan adalah kondisi yang disebut fasikulasi. Yaitu gejala yang cukup umum dan dapat mempengaruhi bagian kelopak mata atas atau pun bawah. Kedutan dapat terjadi pada satu atau kedua mata dan bisa terjadi secara spontan dan tidak terkendali.

Sebab dari kedutan tersebut belum bisa dipastikan oleh para dokter, tapi mereka meyakini kedutan terjadi bisa dikarenakan kecapekan atau stres.

Dokter Alberto Martinez, MD, seorang dokter mata di Bethesda dan juga juru bicara American Academy of Ophthalmology mengatakan penyebab kedutan pada mata umumnya karena stres, kurang tidur, dan kelebihan kafein (Terlalu sering mengkonsumsi kopi).

Baca juga : Pak Ustadz, Benarkah Kalau Berdoa Waktu ada Ayam Berkokok di Malam Hari, Doanya Mustajab?

Kedutan pada mata bisa menjadi tanda awal gangguan neurologis seperti blepharospasm (Kejang kelopak mata) atau amyotrophic lateral sclerosis (ALS), biasanya dikenal penyakit Lou Gehrig. Tetapi kasus ini jarang terjadi.

Dr. Karen Wolfe penulis buku ‘Create The Body Your Soul Desires’ berpendapat, mata kedutan bisa jadi tanda bahwa tubuh kita sedang mengalami gangguan ringan.

Dan masih banyak lagi dokter-dokter dan pendapat medis yang mengatakan bahwa kedutan hanya sebuah reaksi yang biasanya terjadi ketika seseorang mengalami kelelahan atau gangguan ringan.


SHARE ARTIKEL