Tak Punya Biaya Kontrak Rumah, Sungguh Miris! Bekas Ternak Domba pun Dijadikan Naungan

Penulis Unknown | Ditayangkan 12 Jun 2017
Tak Punya Biaya Kontrak Rumah, Sungguh Miris! Bekas Ternak Domba pun Dijadikan Naungan

Sungguh tragis, bekas peternakan domba dijadikan rumah oleh pasangan ini karena memang biaya kontrak rumah yang teramat mahal.

Jika berbicara apa saja kebutuhan pokok manusia, yang terjadi adalah 3 kebutuhan dari sandang, pangan, dan papan sangat penting bagi kehidupan manusia agar mampu bertahan. Sandang atau pakaian yang digunakan untuk menutupi aurat serta menjadi salah satu adab sosial setiap orang. Pangan atau makanan dimana tak usah dijelaskan lagi memang sangat butuh untuk memberikan energi kepada manusia.

Also read : Foto Patroli Polisi Ponorogo Jadi Viral! Kuntilanak Nongkrong di Angkringan?

Sedangkan papan, meskipun sangat penting bagi setiap orang. Akan tetapi wujudnya masih dikeluhkan karena memang tak semudah mendapatkan kedua bahan pokok sebelumnya tadi. Rumah semakin lama akan semakin mahal. Terbukti banyak orang yang masih tinggal serumah dengan keluarga mereka meskipun telah memulai kehidupan yang baru.

Akan tetapi, hal yang sangat menyedihkan perihal rumah juga terjadi kepada pasangan ini memilih untuk tidur di bekar peternakan domba, dikarenakan biaya kontrak rumah yang semakin lama cukup melejit.

Kisah hidup memilukan dialami salah satu keluarga di Cibiru, Kota Bandung. Keluarga tersebut tinggal di sebuah rumah yang berada di area bekas peternakan domba milik Pemerintah Kota Bandung. Rumah bilik berukuran 2×3 meter yang bersebelahan dengan kadang domba itu ditempati oleh keluarga Odang Tahyu (42), warga Kampung Sekehonje 01/06, Kelurahan Ciaurupan, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung.

Di rumah bekas area peternakan tersebut, Odang tinggal bersama isteri Nunung Kurniasih (47) dan dua anaknya Deri Tahli (16), Yogi Saputra (10). Karena tidak mampu untuk mengontrak rumah, selama empat tahun mereka tinggal disitu.

Also read : Pesepakbola Muslim Ini Wafat, Merinding Karena Pesan Terakhirnya Lebih Memilih Sukses di Surga!

Sebelumnya kami ngontrak rumah di RW 08 (kampung sebelah) tapi karena kontrakannya dijual pemiliknya kami harus mencari kontrakan lagi, karena tidak punya biaya dan biaya kontrakan mahal kami tinggal sementara di sini ditawari oleh sodara,” kata Nunung seperti diberitakan detikcom, Minggu (11/6/17).

Nunung menuturkan, keluarganya hanya mampu membayar kontrakan rumah seharga Rp 100 ribu per bulan. Sedangkan kini harga rumah kontrakan yang ada di daerahnya harga per bulannya mencapai Rp 500 ribu. “Paling murah juga Rp 400 ribu,” ungkap Nunung.

Nunung berprofesi sebagai buruh pembersih botol bekas dengan penghasilan Rp 40 ribu per minggunya, sedangkan suamimya Odang berprofesi sebagai caddy mancing dengan penghasilan tidak menentu. “Dari penghasilan segitu itu, saya tidak mampu untuk mengontrak rumah,” tambah Nunung.
SHARE ARTIKEL