Dibuat dengan Menangis, Video Muslim Yg Meminta Pelukan Ini Mengundang Air Mata

Penulis Penulis | Ditayangkan 02 Jun 2017

Dibuat dengan Menangis, Video Muslim Yg Meminta Pelukan Ini Mengundang Air Mata

Entah mengapa, video yang bertengger di papan atas Google Trend ini membuatku berkaca-kaca. Aku membayangkan betapa beratnya menjadi muslim yang minoritas di Inggris lalu menghadapi stigma teroris.

Khususnya pasca bom Manchester, 22 Mei lalu.

Pembuat video sendiri mengaku, ia mengedit video ini dengan menangis. “Jika Anda meneteskan air mata seperti saya membuat dan mengedit video ini... bantu saya membagikannya,” tulisnya di deskripsi video.

Video yang diunggah di Youtube pada 28 Mei ini telah ditonton lebih dari 360.000 kali dengan belasan ribu jempol like, netizen pun ikut berkomentar seperti yang dikutip dari tarbiyah.net.

Novia Abduh Mmg : "mjd muslim akan slalu dpt ujian, krn dunia bukan tempat bahagia kt, bahagia muslim ssghnya nanti diakhirat, jd bsabarlah dunia ini adlh tempat ujian kt, jgn kan oleh org lain dr muslim munafik sj tidak sedikit ujian kt,.. Tp janji Allah itu benar, jd jgn takut dunia ini hanya sementara yg kekal di akhirat kbahagian yg abadi...bsabarlah saudara semuslim ku...tetaplah bgandengan tangan, saling mmbantu n saling melindungi krn kt bsaudara...insyaAllah, Allah akan ttp melindungi kita, jd teruslah bdoa..."

Badri Sanusi : "Di Negeri Muslim mayoritas juga begini..apalagi saudara muslim minoritas.Sabar dan Istiqomah.... "



Dalam video ini, dilakukan percobaan sosial di Manchester pasca pengeboman di konser Ariana Grande.




Seorang pria muslim membuka tangannya, siap untuk memeluk siapa saja. “Aku seorang muslim dan aku percaya pada Anda. Apakah Anda mempercayaiku? Cukup berikan satu pelukan” demikian tertulis di sebelahnya.

Awalnya, tak ada yang memeluknya. Mungkin karena orang-orang yang lewat di jalan itu tidak memperhatikan tulisan tersebut.

BACA JUGA: VIDEO: Banyak Yg Berharap Mempunyai Anak, Wanita Ini Malah Buang Bayinya Begitu Saja, Fokus Gerakan Tangannya

Pelukan pertama diberikan oleh seorang pria berbaju kotak-kotak biru. Tadinya ia lewat begitu saja di depan pria muslim itu. Namun, sekilas ia membaca tulisan tersebut lalu kembali lagi untuk memeluknya.

Setelah pria tersebut, orang-orang ramai memeluknya. Mulai dari orangtua hingga anak-anak. Mulai dari orang sehat hingga penyandang disabilitas.

SHARE ARTIKEL