Terbukti, Presiden Soekarno Seorang Muslim yang Disegani dan Menjadi Super Power Dunia

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 24 May 2017

Terbukti, Presiden Soekarno Seorang Muslim yang Disegani dan Menjadi Super Power Dunia

Ir. Soekarno sang proklamator dan sekaligus presiden pertama di Indonesia ini adalah sosok pemimpin besar. Putra Sang Fajar ini sangat kharismatik, berwibawa, tegas, nasionalis, hingga revolusioner.

Bung Karno sering mengalami percobaan pembunuhan. Semasa hidup Ia mengalami percobaan pembunuhan dari tingkat baru rencana sampai eksekusi (sebanyak) 23 kali. Namun menurut ajudan Soekarno, Sudarto Danusubroto mengatakan bahwa ada 7 kali percobaan pembunuhan terhadap Soekarno yang sangat menggentarkan.

Dengan sejarah sedikitnya tujuh kali luput, lolos, dan terhindar dari kematian akibat ancaman fisik secara langsung, menjadi hal yang jamak kalau kemudian sebagian rakyat Indonesia menganggap Bung Karno adalah manusia dengan tingkat kesaktian tinggi.

Namun Bung Karno menampik jika lolosnya Ia dalam berbagai percobaan pembunuhan bukanlah karena bantuan dari alam lain. Ia menukas normatif, yang kurang lebih mengatakan bahwa mati-hidup adalah kehendak Tuhan.

Manusia mencoba membunuh, kalau Tuhan belum berkehendak Ia mati, maka Ia belum akan mati.

Namun Soekarno membeberkan bagaimana cara membunuhnya. Menurutnya rakyatlah yang membuatnya tetap hidup, sehingga untuk membunuhnya cukup menjauhkannya dari rakyatnya. 

Jika mengulik kehidupan agama beliau. Beliau dikenal sebagai seorang muslim, meskipun terlahir dari seorang ibu yang merupakan penganut ajaran agama Hindu Bali. Namun, sang ayah Soekemi Sosrodihardjo yang merupakan seorang priyayi rendahan keturunan Sultan Kediri adalah seorang muslim yang menjalankan ajaran Theosofi Jawa.

Kehidupan keluarga yang memiliki perbedaan latar belakang agama tersebut tak lantas membuat Soekarno mengalami kebingungan dalam menentukan pilihan agamanya, namun hal itu justru membuatnya menjadi sosok yang lebih nasionalis lagi. Secara resmi agamanya memang Islam, namun latar belakang Kejawen, Hindu, dan Buddhisme amat kuat mendasari spiritualitas Soekarno. Hal tersebut membuatnya jauh dari sifat “ortodoksdogmatis” dalam pemikiran agamanya, dan tidak bercorak formal santri dalam keislamannya.

Menyukai Sufisme yang Bebas

Soekarno merupakan seorang muslim yang sangat menyukai berbagai macam bentuk sufisme yang bebas. Baginya, agama diperlukan sebagai “bahasa kasih sayang.” Sehingga hal tersebut setidaknya telah menunjukkan posisi keagamaan Soekarno sangat berbeda dengan kehidupan agama H. Agus Salim, A Hassan, dan Mohammad Natsir yang dikenal sebagai tokoh tokoh nasionalis yang memiliki pemikiran agama Islam bercorak ortodoks atau rasional dan bercorak doktriner).

Namun demikian, dalam sebuah surat yang pernah ditulis oleh Soekarno kepada A. Hassan, ia pernah menulis bahwa “tidak ada agama yang lebih rasional dan simplicity daripada Islam”. Hal tersebut menunjukkan bahwa seorang Reformis seperti Soekarno juga merupakan orang yang sangat terkesan dengan ajaran yang diwahyukan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW tersebut.

Selain hal tersebut, Soekarno juga merupakan seorang mengaku sangat terkesan dengan segala pencapaian Islam yang pernah menguasai hampir sepertiga luas dunia, atau yang pada saat itu disebut sebagai masa gemilang Islam (The Glory of Islam). Walaupun memang pada kenyataannya masa keemasan tersebut hanya berusia pendek yang pada akhirnya membawa umat Islam terjerumus ke dalam lubang kemunduran dan kekolotan. Seperti itulah sedikit gambaran kehidupan agama dari seorang tokoh yang sangat fenomenal di Indonesia Soekarno tersebut.

Hingga saat ini gagasannya yang bernama "Gerakan Non Blok" terus dipakai, untuk kerukukan semua negara didunia.

Dan hal yang sangat menakjubkan adalah berkat Presiden Soekarno Makam Imam Bukhari ditemukan, yang sebelumnya tidak terurus kini menjadi megah. Lihat disini.
SHARE ARTIKEL