Polisi Sudah Kantongi Setumpuk Data Penyiram Air Keras Novel, Akankah Cepat Ditangkap?
Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 15 Apr 2017Foto diolah dari CnnIndonesia dan Kompas
Kejadian mengejutkan terjadi hari Selasa (11/4/2017). Seorang penyidik KPK yang telah membongkar beberapa kasus korupsi dan menjebloskan koruptor ke penjara, Novel Baswedan, disiram air keras oleh orang tak dikenal. Namun, pelaku bakal cepat terendus oleh polisi, karena ciri-cirinya sudah diketahui.
Bagaimana ciri-ciri para pelaku?
Seperti dilansir dari sejumlah CNN, pelaku disebutkan berjumlah dua orang. Keduanya berada di satu sepeda motor, menunggu Novel di depan rumahnya. Bahkan menurut pemaparan Novel, dua orang tersebut selama ini sudah mengikutinya.
Satu di antaranya berbadan tinggi kurus. Saat kejadian, ia menggunakan helm yang menutup seluruh wajah dan menggunakan jaket kulit berwarna hitam. Selain itu, pelaku juga menggunakan celana panjang.
Sementara seorang lagi perawakannya lebih gemuk. Rambutnya ikal dan agak berwarna. Saat kejadian, ia menggunakan jaket jeans yang sudah lusuh dan tidak memakai helm.
Meski begitu, sidik jari para pelaku, kemungkinan sulit ditemukan di lokasi kejadian. Polisi sudah menemukan sebuah cangkir, yang diduga kuat digunakan untuk menyiram air keras. Namun, sangat kecil kemungkinan tidak menggunakan sarung tangan saat beraksi.
Selain untuk menghindari sidik jari tertinggal, para pelaku juga kemungkinan besar akan melindungi tangan mereka dari air keras tersebut.
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla juga memberikan prediksinya terhadap siapa pelaku tersebut. Menurut Jusuf Kalla, seperti dilansir dari Tribunnews.com, pelaku kemungkinan adalah orang suruhan. Hal tersebut sangat masuk akal, namun untuk memprediksi siapa yang menyuruh, masih terlalu dini untuk menyimpulkan hal tersebut.
Baca Juga: Novel Baswedan Disiram Air Keras. Dia adalah Pengurus Masjid yang Tak Pernah Absen Jamaah Shubuh
Sedangkan Ketua KPK, Agus Rahardjo, juga menyebutkan bahwa ada kemungkinan kasus ini berhubungan dengan penanganan kasus mega korupsi e-KTP, yang menyeret banyak nama elit politik Indonesia. Meski demikian, juga terlalu dini untuk menyimpulkan hal tersebut.
"Saya tidak ingin berspekulasi motifnya mengenai apa. Tapi kita akan lihat dari fakta-fakta lapangan dulu," kata Tito di Sekolah Staf dan Pimpinan Polri (Sespim Polri), Jalan Raya Maribaya, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (11/4/2017), pada Detik.com.
Saat ini, polisi masih memeriksa para saksi yang rumahnya berdekatan dengan Novel Baswedan untuk mencari ciri-ciri pelaku yang lebih spesifik. Kabar baiknya, seperti dikutip dari CNN, Novel Baswedan menyebut pernah mengabadikan foto pelaku, ketika terus dibuntuti beberapa hari terakhir.
Dari petunjuk yang sudah sedemikian bertumpuk, akankah kasus ini akan cepat diungkap?
Sementara itu, informasi terakhir menyebutkan bahwa Novel Baswedan menderita sejumlah luka di wajah dan matanya. Namun, ada kemungkinan besar luka tersebut akan sembuh, setidaknya dalam dua minggu ke depan.
Apalagi seperti dikutip dari Kompas.com, Presiden Jokowi juga sudah meminta Kapolri untuk menyelesaikan masalah ini dan tangkap pelakunya. Dari situ bisa diketahui siapa yang menyuruh atau apa motifnya.
Novel Baswedan memang harus cepat sembuh. Masih ada kasus besar yang menunggu tangan dinginnya untuk diselesaikan.