Malas Ibadah adalah Sebuah Penyakit Ganas Bila Tak Diobati akan Rusak Akidah

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 03 Apr 2017
Malas Ibadah adalah Sebuah Penyakit Ganas Bila Tak Diobati akan Rusak Akidah
panjimas.com

Tentu saja muslim yang baik akan taat kepada peintah Allah serta menjalankan sunnah-sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW. Tak hanya itu mereka juga akan menjauhi laranganNya. Namun beribadah itu bukan urusan mudah. Kadang susah sekali untuk tetap istiqomah menjalankan kewajiban shalat 5 waktu.

Jika Anda salah seorang yang mengalami hal itu, maka Anda perlu berhati-hati.

Mengapa?
Sebab, orang yang malas melakukan ketaatan berarti ialah telah terserang penyakit nifaq.

Penyaki jenis apa ini?
Ini adalah penyakit yang menyerang hati manusia. Dan orang yang melakukannya dikatakan sebagai munafik.

Baca Juga: Nasehat Rumah Tangga yang Lucu Tapi Benar-Benar Menohok

Ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan tentang orang-orang munafik, dimana orang-orang munafik ingin keluar berperang bersama Nabi ﷺ. Akan tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka di medan perang. Maka, Allah pun jadikan mereka berat hati untuk berangkat ke medan perang. Lalu dikatakan kepada mereka, “Duduklah bersama orang-orang yang duduk.”

Allah Ta’ala berfirman, “Tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka, maka Allah melemahkan keinginan mereka. Dan dikatakan kepada mereka, ‘Tinggallah kamu bersama orang-orang yang tinggal itu’,” (QS. At Taubah: 46).

Tentu ini menjadi sebuah renungan buat kita. Kenapa demikian? Karena ketika seseorang dijadikan hatinya berat untuk melakukan sebuah ketaatan, berarti di dalam hatinya ada kemunafikan. Orang-orang munafik berat untuk mengamalkan ketaatan demi ketaatan. Seperti yang Allah sebutkan dalam ayat ini, Allah jadikan orang-orang munafik berat untuk melakukan suatu ketaatan yaitu jihad fi sabilillah.

Orang munafik juga berat untuk pergi ke masjid melaksanakan shalat berjamaah. Rasulullah ﷺ bersabda, “Shalat yang paling berat untuk orang munafik adalah shalat isya dan shalat fajar,” (HR. Ibnu Majah no.656, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah). Bahkan orang munafik menganggap bahwa semua shalat berjamaah itu berat, akan tetapi yang paling berat adalah shalat isya dan shalat fajar. Dijadikan hati mereka berat untuk mengamalkan ketaatan demi ketaatan.

Sekali lagi ini menjadi renungan buat kita, apakah selama ini kita dijadikan berat untuk mengamalkan ketaatan demi ketaatan? Apakah kita ini dijadikan malas untuk mengamalkan ketaatan demi ketaatan? Inilah tentunya yang kita khawatirkan.

Kita tentu tidak ingin kita termasuk orang-orang yang tidak diinginkan Allah untuk berbuat kebaikan. Lalu Allah jadikan hati kita berat untuk mengamalkan kebaikan. Akhirnya kita pun menjadi orang-orang yang terhempas oleh penyakit kemunafikan. Oleh karena itu, tidak ada jalan lain kecuali kita terus berusaha menjadikan hati kita bersemangat untuk melakukan ketaatan. []

Sumber: muslim.or.id
SHARE ARTIKEL