InsyaAllah, Inilah 4 Golongan Orang yang Terhindar dari Siksa Kubur
Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 11 Apr 2017Bahkan Ilustrasi seperti itu tak bisa mewakilkan bagaimana pedihnya siksa kubur via pixabay.com
Semua manusia akan meninggal dan perjalanan panjang yang dimulai dari alam barzah pasti dilalui oleh semua orang. Hanya saja yang membedakan diantara umat-umat Allah ini adalah amal ibadah dan kebaikan mereka semasa hidup di dunia.
Sebagian kaum Mukmin yang melakukan amal-amal besar atau tertimpa musibah besar akan terjaga dari fitnah atau ujian dan azab kubur. Dan siapa sajakah mereka ini? Diantara mereka ada 4 golongan berikut ini yang dikutip dari almanhaj.or.id dijelaskan oleh Ustadz Abu Isma’il Muslim Al-Atsari,
1. Orang yang Mati Syahid
an-Nasâ’i rahimahullah meriwayatkan dalam Sunan-nya bahwa seorang lelaki bertanya kepada Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Ya Rasûlullâh, mengapa kaum Mukmin diuji dalam kubur kecuali yang mati syahid?” Beliau menjawab, “Cukuplah baginya ujian kilatan pedang di atas kepalanya.” [Dishahihkan oleh syaikh al-Albâni rahimahullah. Lihat Shahîhul Jâmi’ 4/164]
2. Seseorang yang Gugur Ketika Bertugas Jaga di Jalan Allah
Fadhdhalah ibn Ubaid meriwayatkan dari Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda,
Baca Juga: Kisah Orang yang Tak Pernah Shalat Bahkan Sujud Sekalipun tapi Masuk Surga
“Setiap orang yang meninggal amalnya ditutup, kecuali yang meninggal ketika bertugas jaga di jalan Allâh. Amalnya terus tumbuh sampai hari kiamat dan ia akan aman dari fitnah kubur.” [HR. Tirmidzi dan Abu Dawud; dishahihkan oleh syaikh al-Albâni rahimahullah. Lihat Misykâtul Mashâbîh 2/355]
3. Seseorang yang Meninggal Hari Jum’at
Dalam hadits Abdullah ibn Amru, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Setiap Muslim yang meninggal pada hari Jum’at akan dijaga oleh Allah dari fitnah kubur.” [HR. Ahmad dan Tirmidzi; Dinyatakan kuat oleh syaikh al-Albâni rahimahullah dalam Ahkâmul Janâiz, hlm. 35]
4. Seseorang yang Meninggal Karena Sakit Perut
Abdullah bin Yasar Radhiyallahu anhu berkata,
“Aku pernah duduk bersama Sulaiman bin Shard dan Khalid ibn ‘Urafthah. Mereka menceritakan bahwa ada seorang lelaki yang meninggal karena sakit perut. Keduanya ingin menyaksikan jenazahnya. Salah satunya mengatakan kepada yang lain, ‘Bukankah Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Orang yang meninggal karena sakit perut tidak akan diadzab di dalam kubur.’ Yang satunya menjawab, ‘Engkau benar’.” [HR. an-Nasa’i dan Tirmidzi; dishahihkan oleh syaikh al-Albâni rahimahullah]