Wanita Pekerja Beresiko Akan Gagal Berikan ASI Eksklusif Bagi Sang Bayi

Penulis Cang Karna | Ditayangkan 17 Mar 2017
Wanita Pekerja Beresiko Akan Gagal Berikan ASI Eksklusif Bagi Sang Bayi

Tidak seperti di jaman dahulu dimana banyak orang yang berpikir jika tempat wanita hanyalah di rumah untuk melakukan kegiatan rumah tangga, kini banyak kaum hawa yang juga bekerja dan menjadi wanita karier. Selain bisa mendapatkan penghasilan yang cukup baik, mendapatkan pekerjaan juga bisa menjadi tempat bersosialisasi kaum hawa.

Sebuah pertanyaan muncul saat seorang wanita hamil dan kemudian melahirkan namun tetap bekerja dengan normal, apakah Ia tetap bisa memberikan ASI eksklusif bagi sang buah hati setidaknya hingga enam bulan setelah bayi dilahirkan?

Memang, setelah melahirkan biasanya ibu mendapatkan jatah cuti yang cukup panjang untuk merawat dirinya dan sang bayi. Namun, sebelum masa enam bulan biasanya sang ibu sudah diharuskan untuk bekerja kembali.

BACA JUGA : Cara Alami Untuk Menjadikan Anak Pintar Sejak Dalam Kandungan

Bagi pakar kesehatan yang melakukan penelitian di University of Queensland, Australia, kondisi ini ternyata cukup banyak menyebabkan ibu tidak bisa memberikan ASI eksklusif dan sering kali berhenti sebelum bayi berusia 6 bulan. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Penelitian yang dilakukan terhadap 2.300 partisipan ibu hamil yang telah bekerja sebelum mereka lahir menunjukkan fakta dimana sebagian besar (60 persen) para ibu yang bekerja dengan jam kerja tidak melebihi 19 jam per minggunya, akan cenderung berhasil memberikan ASI eksklusif hingga setidaknya sang bayi berusia 6 bulan.

Sementara itu, hanya 47 persen dari ibu yang bekerja dengan jam kerja 20-34 jam per minggunya yang berhasil melakukan ini. Yang mengenaskan adalah hanya 39 persen ibu yang bekerja dengan jam kerja lebih dari 35 jam pada akhirnya berhasil memberikan ASI ekslusif hingga setidaknya enam bulan usia sang bayi.

Melihat pentingnya ASI bagi perkembangan fisik dan mental sang buah hati, pakar kesehatanpun menyarankan ibu yang bekerja untuk lebih pandai dalam mengelola waktu sehingga ada waktu untuk memberikan ASI perahan yang telah disimpan dalam botol.

Dengan adanya ASI perahan ini, diharapkan meskipun sang ibu cukup sibuk dengan pekerjaannya, sang buah hati tetap mendapatkan ASI secara eksklusif yang tentu akan menjamin perkembangannya.
SHARE ARTIKEL