Meskipun Haid, Begitu Sama Suami Boleh Kok (Asal..) dan Plus 2 Ibadah `Berpahala BESAR` ini

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 22 Mar 2017
Meskipun Haid, Begitu Sama Suami Boleh Kok (Asal..) dan Plus 2 Ibadah `Berpahala BESAR` ini
Foto vemale.com

"Repotnya jadi perempuan", mungkin itu pendapat sebagian perempuan. Tapi malah bersyukur adalah hal yang positif. Karena banyak sekali kelebihan yang diberikan Allah kepada kaum hawa ini.

Mungkin ada yang merasa, banyak sekali aturan-aturan yang terlalu mengikat, sehingga sulit untuk bergerak. Apalagi bagi perempuan yang sedang masa haid dan nifas, banyak sekali larangan yang harus dijauhi. Ini sungguh membuat hati seorang perempuan, yang tak bisa berpikir dengan jernih, merasa tak nyaman. Padahal, ada pula hal-hal baik yang bisa ia lakukan.

Sebagai perempuan menganggap bahwa ketika berada di masa haid dan nifas, kedekatan dengan Allah SWT berkurang. Mengapa? Sebab, mereka menganggap adanya larangan yang tidak membolehkan seorang perempuan haid dan nifas shalat dan mengaji, misalnya, membuat kesempatan untuk dekat dengan Allah menjadi terhambat. Benarkah pemikiran demikian itu?

Baca Juga: "Syeikh menurut saya rokok itu tidak haram". Tanya Syeikh: "Kenapa tak haram?"

Ketahuilah, wahai perempuan muslimah, Allah SWT mengatur dengan baik aturan-aturan yang dibuat-Nya. Aturan tersebut tidak akan merugikan diri kita. Cobalah lihat sisi lain dari aturan tersebut. Ada aturan yang membolehkan bagi perempuan untuk melakukan hal-hal yang sebenarnya akan selalu mendekatkan kita kepada-Nya. Apa sajakah itu?

Hal-hal berikut boleh dikerjakan perempuan haid dan nifas.

1. Jika suami nggak kuat, dan minta berhubungan. Boleh kok, tapi selain di vagaina, karena Rasulullah SAW bersabda, “Kerjakan apa saja oleh kalian kecuali nikah (hubungan suami istri).” Nah, meskipun rasanya tidak 100 %, pahalanya pun akan sama banyaknya.

2. Dzikir kepada Allah Ta’ala, sebab tidak ada larangan dari Allah Ta’ala, dan Rasulullah SAW. Jangan dikira sekedar dzikir, amalan ini begitu besar pahalanya.

Baca Juga: "Syeikh menurut saya rokok itu tidak haram". Tanya Syeikh: "Kenapa tak haram?"

3. Untuk menambah suasana romantis, coba makan malam bersama suami. InsyaAllah bernilai ibadah kalau suami senang, apalagi bagi yang pinter masak. MasyaAllah, suami senang pahala pun berlimpah.

a. Ucapan Aisyah RA, “Ketika aku haid, aku minum kemudian aku memberikan gelas kepada Rasulullah SAW kemudian beliau meletakkan mulutnya di mulut gelas tersebut dan minum daripadanya,” (Diriwayatkan Muslim).

b. Ucapan Abdullah bin Mas’ud RA, “Aku pernah bertanya kepada Rasullah SAW tentang makan bersama perempuan haid, kemudian beliau bersabda, ‘Makanlah bersamanya’,” (Diriwayatkan Ahmad dan At-Tirmidzi. Hadis ini hadis hasan).

Dan ada tambahan bagi yang sedang berhaji. Boleh lakukan ihram, wukuf di Arafah dan seluruh ibadah haji dan umrah kecuali Thawaf di Baitullah, maka tidak halal bagi perempuan haid dan nifas kecuali setelah suci dan mandi. Sebab, Rasulullah SAW bersabda, “Kerjakan apa yang dikerjakan orang yang berhaji, namun engkau jangan thawaf di Baitullah hingga engkau suci,” (Muttafaq alaih).

Referensi: Ensiklopedi Muslim Minhajul Muslim/Karya: Abu Bakr Jabir Al-Jazairi/Penerbit: Darul Falah
SHARE ARTIKEL