Cara Mendidik Anak Agar Tangguh Menghadapi Masalah Yang Dihadapinya
Penulis Cang Karna | Ditayangkan 23 Mar 2017Masalah keluarga seringkali tak terhindarkan dalam kehidupan berumah tangga.
Namanya juga masalah keluarga, sebesar apapun usaha orangtua menutupinya dari anak, toh mereka akan kena dampaknya juga.
Di sisi lain, tak baik menutup-nutupi masalah dari anak dan bersikap seolah tak ada apa-apa.
Dengan begitu anak malah tak bisa belajar tentang realita hidup.
Lalu bagaimana seharusnya orang tua bersikap untuk mendampingi anaknya agar tangguh menghadapi masalah apapun yang dihadapinya kelak?
Tak ada salahnya orang tua mempersiapkan mental anak sedini mungkin.
Baca juga: Tanggung Jawab Anak Terhadap Orang Tua
Masalah bisa beres bila dihadapi dengan sikap dewasa.
Anak-anak pun bisa dibimbing untuk dapat bersikap mandiri dan dewasa, antara lain, dengan cara:
Membimbing Anak Menjadi Tangguh
1. Tidur terpisah
Dengan cara ini, anak belajar mengatasi kesendirian dan rasa takut.
Bila terus tidur bersama orangtua, daya juangnya tak terlatih karena selalu merasa aman dalam dekapan orangtua.
2. Layani diri sendiri
Paling tidak sejak usia 3 tahun, anak bisa dilatih untuk melayani dirinya sendiri, seperti mandi, memakai baju, dan makan sendiri.
Jika terus dilayani, mereka tak bisa memiliki rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri.
3. Latihan ibadah
Sejak usia 7 tahun biasakan anak shalat lima waktu dan puasa sebulan penuh sehingga di usia 10 tahun sudah terbiasa.
Momen shalat berjamaah juga jadi sarana merekatkan hubungan orangtua dan anak.
4. Gaya hidup sederhana
Walau mampu secara finansial, tak ada salahnya tetap hidup sederhana agar anak tahu setiap usaha untuk mendapatkan uang.
Ajarkan pula mereka mengelola uang secara bijaksana untuk digunakan, ditabung, dan disedekahkan.
5. Hindari menyalahkan orang lain
Ketika sesuatu terjadi pada anak, jangan cepat menyalahkan orang lain.
Tanyakan langsung kepada anak hingga ia bisa bertanggung jawab terhadap tindakannya sendiri.
Kelak, bila ada masalah, ia pun tak mudah menyalahkan orang lain.
6. Kontribusi
Bantu anak Anda menemukan cara untuk membuat kontribusi untuk komunitasnya.
Kegiatan sukarela membantu Anda anak melihat dirinya sebagai kompeten.
Sementara mengumpulkan sekitar rekan-rekan anak Anda dan orang dewasa yang akan melihat dia sebagai seseorang yang istimewa.
7. Milik
Membantu anak untuk merasa dicintai dan dihargai untuk menjadi bagian dari keluarga Anda.
Memiliki hewan peliharaan keluarga? Buatlah tanggung jawab anak untuk melihat bahwa itu akan makan dan rapi.
Jika anak sudah cukup besar untuk menggunakan kompor, biarkan dia memasak makan malam seminggu sekali.
Dia bahkan dapat membantu mengurus adik. Menjadi anggota aktif dari sebuah keluarga akan menumbuhkan rasa memiliki.
8. Budaya
Apakah anak Anda tahu dari mana mana kakek-neneknya berasal?
Bagaimana kakek tumbuh dari kecil hingga besar?
Bantulah anak Anda mengetahui tentang akar budaya keluarganya.
Bantu anak Anda mengembangkan rasa bangga akan kampung halamannya.
Dorong anak untuk membawa makanan favorit keluarga untuk acara kelas atau sekolah.
Melakukan sesuatu yang bersifat tradisional untuk perayaan atau mengundang teman-teman untuk acara budaya.
9. Penerimaan
Ada beberapa hal yang anak inginkan lebih dari penerimaan.
Kita semua memiliki saat-saat yang sukses dalam hidup kita, dan kita semua memiliki kesalahan.
Dorong anak Anda untuk tidak terlalu keras pada dirinya sendiri ketika dia merasa gagal.
Membantu anak Anda menemukan cara untuk meningkatkan diri.
Ingatkan dia bahwa setiap orang adalah pribadi yang unik, dan itulah yang membuat teman-teman dan keluarga mencintainya.
10. Keadilan Sosial
Ajari anak Anda cara membela hak-haknya.
Jika ada pertempuran, anak Anda bisa memperjuangkan dirinya sendiri.
Latih ia tentang bagaimana cara berdebat dengan santun untuk memperjuangkan hak-haknya atau hak orang lain.