Wah, Ternyata Beberapa Makanan Ini Adalah Hasil Daur Ulang
Penulis Cang Karna | Ditayangkan 27 Feb 2017Apa persamaan antara marmite (selai khas inggris), gelatin, dan molase (caramel hitam)? Ya, ketiga makanan tersebut terbuat dari makanan sisa seperti bir, daging, dan gula. Banyak orang tidak mengetahui bahwa marmite yang dioleskan pada roti yang biasa dimakan terbuat dari bahan makanan sisa. Berikut adalah beberapa ulasan tentang makanan lezat yang terbuat dari sisa makanan lain :
Marmite, Vegemite, dan selai
Makanan ini dibuat dari ampas pada saat proses pembuatan bir berlangsung. Setelah ragi pada bir mengubah gula menjadi alkohol, ragi tersebut digunakan lagi dengan dicampur bahan lainnya dan dikirim ke pabrik yang bersedia menampung untuk diproses lagi dan menjadi suatu yang dapat dimakan.
Dalam proses tersebut, sel-sel dipecahkan, dan protein serta zat-zat lainnya dipisahkan dari dinding-dindingnya dengan menggunakan sentrifuge (mesin pemisah). ‘Sub Protein’ yang kental kemudian dimatangkan oleh enzim-enzim dari ragi yang bekerja sebagai pemecah molekul.
Komponen Asam amino dan bagian protein berperan sebagai pembantu memberi rasa renyah dan aneka rasa lain. Dapat disimpulkan, semakin banyak enzim yang bekerja, semakin banyak pula rasa gurih (umami) dalam produknya. Kelebihan air kemudian diuapkan dan bahan penyedap ditambahkan untuk menambah kelezatan.
The Telegraph menuliskan bahwa sebuah studi di Journal of Clinical Investigation, menyebutkan bahwa Marmite dapat menangkal infeksi di dalam tubuh. Hasil penelitian menunjukkan, vitamin B3 dengan dosis tinggi yang merupakan salah satu bahan dasar Marmite dapat memproduksi neutrophilis. Sehingga sel darah putih dapat melawan bakteri dan meningkatkan sistem pertahanan tubuh.
Dilansir dari bbc.com, bahan tersebut memang tidak terduga dapat bermanfaat. Namun, ekstrak ragi adalah gagasan dari seorang ahli kimia tersohor abad ke-19 asal Jerman, Justus Von Liebig, yang menjadi perintis penemuan pupuk dan hal-hal penting tentang kimia organik.
Pada tahun 1816, ketika Von Liebig masih berumur 13 tahun, erupsi gunung berapi di Indonesia berdampak langsung pada wilayah di kawasan Eropa. Kondisi ini mengakibatkan kegelapan di langit yang dikenal dengan sebutan ‘sebuah tahun tanpa musim semi’. Rupanya, ilmuwan tersebut tidak melupakan kejadian yang mengakibatkan gagal panen dan timbul masa paceklik itu. Akhirnya, fokus kerjanya pada bidang agrikultur dan nutrisi.
Selain itu, Von juga mendirikan ‘Leibig’s Extract Of Meat Company’ yang kemudian berubah menjadi Oxo, sebuah produsen kaldu daging sapi berbentuk kotak.
Jika pembaca ingin membuat bir di rumah dan memanfaatkan ampasnya, bisa dilihat pada blog Nordic Foof Lab yang telah memiliki resep khusus.
Molase atau caramel hitam
Ketika cairan mengental, kristal gula mulai terbentuk. Untuk membuatnya lebih kering, adonan itu diputar dalam mesin khusus yang bekerja berputar. Kristal-kristal yang telah terpisah kemudian menjadi gula dapur, sedangkan endapan sisanya bisa digunakan lagi untuk membuat sirup yang kental dan berasa manis namun sedikit pahit.
Karamel hitam bisa juga difermentasikan dengan air ataupun ragi, yang kemudian dapat di destilasi untuk membuat minuman beralkohol (rum). Ide ini juga telah diterapkan oleh Hindia pada abad ke 16. Molase dari perkebunan tebu di wilayah Hindia dikirim ke utara selanjutnya diolah menjadi rum. Kemudian dikirim ke Afrika untuk diperdagangkan. Namun, berbeda dengan kebijakan salah satu negara di Eropa waktu itu. Inggris memiliki kebijakan untuk mengenakan pajak pada karamel hitam asing yang masuk dalam koloni Amerika. Hal ini disebabkan ramainya penyelundupan karamel hitam yang terjadi. Kemudian, kondisi demikian menjadi latar belakang kisah Revolusi Amerika.
Gelatin
Pada suhu ruangan, molekul ini terikat satu sama lain, tetapi jika ditambahkan air mendidih, ikatan dan molekul-molekul itu terganggu yang menyebabkan membentuk gugusan lain ketika air mulai mendingin. Sehingga, tercipta untaian bermatriks tiga dimensi.
Untaian tersebut juga terikat pada molekul air yang diselimuti lapisan H2O. Nantinya, untaian itu menghasilkan jaringan padat kolagen yang terjalin dengan air.
Hal yang perlu dihindarkan adalah menaruh buah segar tertentu dalam jely. Misalnya nanas atau pepaya yang mengandung enzim aktif, apabila dicampurkan dengan jely, buah tersebut akan memutus rantai kolagen dan mengakibatkan jely mudah berair.
Membuat gelatin cukup mudah dari kacamata konsumen. Untuk memahami manfaat yang luar biasa dari gelatin, masyarakat Amerika Serikat direkomendasikan untuk membaca buku ‘The Social History of Jell-O’.
Namun, tak selamanya demikian. Untuk belajar pembuatannya, para koki menyarankan mengawali dengan merebus kaki hewan sendiri hingga berjam-jam. Sedangkan untuk jely, dibuat dengan menggunakan kantung renang pada ikan yang dikenal dengan nama isinglass, atau menggunakan serutan gading.