Sebanyak 7 Planet Baru Mirip Bumi Telah Ditemukan NASA, Hebatnya 3 Diantaranya Layak Huni
Penulis Unknown | Ditayangkan 24 Feb 2017Pernah lihat film Wall-e? Film itu menceritakan kehiidupan bumi yang penuh dengan sampah dan sudah tak layak huni. Sehingga para manusia tidak lagi tinggal disana dan memilih untuk hidup didalam kapal induk yang begitu besar. Lantas bagaimana jika ini benar-benar terjadi? Apakah manusia juga akan pindah ke lain planet selain bumi?
Sepertinya itu sangatlah memungkinkan. Pasalnya NASA telah menemukan 7 planet baru yang mirip dengan bumi. Bahkan 3 antaranya layak untuk dihuni manusia. NASA menamai temuan baru itu dengan sebutan “exoplanet”. Artinya, planet-planet yang berada di luar tata surya.
⠀
Temuan itu dibeberkan NASA dalam konferensi pers khusus di Washington, DC, yang disiarkan langsung melalui Facebook, Kamis (23/2/2017) dini hari WIB.
⠀
Menurut NASA, lingkaran exoplanet Trappist-1 (bintang tunggal) tersebut terletak hanya 39 tahun cahaya dari Bumi. Temuan ini menjadi rekor baru untuk kategori jumlah temuan planet yang layak huni di luar sistem tata surya selama ini.
⠀
“Rekor baru! Kami telah menemukan 7 planet seukuran Bumi di sekitar bintang tunggal di luar tata surya kita; tiga di zona layak huni,” kata NASA dalam siaran pers-nya.
⠀
"Penemuan ini bisa menjadi bagian penting dalam teka-teki untuk menemukan lingkungan layak huni, tempat-tempat yang kondusif untuk kehidupan,” ujar Thomas Zurbuchen, administrator asosiasi dari Direktorat Misi Sains NASA di Washington.
⠀
”Menjawab pertanyaan, 'Apakah kita sendirian?' Merupakan prioritas sains dan menemukan begitu banyak planet-planet seperti ini untuk pertama kalinya di zona layak huni merupakan langkah luar biasa maju untuk menuju tujuan itu,” lanjut Zurbuchen.
⠀
Dalam sesi tanya jawab setelah pengumuman, para ilmuwan NASA mengatakan bahwa keberadaan air belum dikonfirmasi pada salah satu planet yang baru ditemukan. Namun, NASA mengklaim tiga dari tujuh planet baru tersebut layak huni.
⠀
nama salah satu exoplanet itu masih belum dipaparkan. Hal itu dikarenakan tidak adanya system yang mudah untuk penamaan planet di luar tata surya yang sudah ada.