Hati-hati Saat Mulut Mengucap, Bila Tidak?
Penulis Cang Karna | Ditayangkan 08 Feb 2017Walaupun hanya berbicara pada diri sendiri, tetapi perlu jeli memilih kata, apalagi kalau kita selalu mengulang-ulang kata tersebut.
Pernahkah bicara seperti ini pada diri sendiri:
"Nggak tahu kenapa yaa... Hidup saya kok selalu susah."
"Saya heran... Makan sedikit aja langsung nambah berat badan."
"Entah kenapa... Saya nggak pernah bisa bayar utang. Uang selalu habis untuk yang lain."
"Hidup saya nggak pernah bahagia."
"Anak saya cengeng dan susah diatur."
Hati-hati, kata-kata yang kita ucapkan bisa menjadi doa, itu sebabnya seseorang yang pandai bersyukur, Allah akan menambah nikmat baginya, sedangkan orang yang pandai mengeluh, ia akan merasakan adzab yang pedih.
"Dan (ingatlah), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih"." (QS. Ibrahim: 7)
Mari kita belajar menjadi seorang yang bersyukur, dimulai dari lisan.
Ketika utang belum bisa terbayar, daripada mengucap, "Aah... Utang saya tidak bisa terbayar." Coba ganti dengan kata lain, "In syaa Allah utang saya lunas bulan depan."
Saat anak susah diatur, daripada mengeluhkannya, cobalah ucapkan, "In syaa Allah kelak kamu jadi pemimpin yang akan mengatur umat Nak..."
Banyak hal berbeda yang akan terjadi jika kita mulai mengubah ucapan yang sering kita lontarkan, bahkan sekalipun hanya pada diri sendiri, In syaa Allah.