Mengharukan, Kisah Pria Tanpa Lengan Rawat Ibunya yang Sakit ini Dibaca Jutaan Kali
Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 09 Jan 2017Chen dan ibunya via Mirror.co.uk
Kisah ini sangat bisa mengetuk kita yang masih saja mengeluh dengan pahitnya hidup ini. Semua orang pasti mengalami cobaan yang berbeda. Mungkin menurut kita cobaan hidup kita adalah yang paling berat. Namun itu tergantung kita seberapa besar kita menakar hal ini. Seperti halnya segenggam garam ketika ditabur ke danau pasti tak akan terasa asin, namun berbeda dituang ke dalam gelas, pastinya tak hanya asin tapi begitu getir. Itulah gambaran kehidupan.
Seperti ujian hidup yang dialami pria ini. Kisah memilukan ini datang dari Tongxin Desa Fengdu Country di sebelah Barat Daya Tiongkok. Seorang petani berusia 48 tahun harus rela kehilangan kedua lengannya akibat terlibat dalam kecelekaan yang tidak disengaja. Pria ini bernama Chen Xingyin.
Teman-temannya menyarankan dirinya untuk menjadi pengemis di stasiun kereta api lokal agar mendapat penghasilan, namun Chen menolaknya.
Dikutip dari laman Mirror, Kedua lengan Chen harus diamputasi ketika dirinya masih berumur tujuh tahun, lantaran tak sengaja dirinya terkena aliran listrik yang menyebabkan ia kesetrum di kampung halamannya.
Saat itu Chen mulai belajar bagaimana melakukan semua aktivitasnya hanya dengan menggunakan kaki dan jari-jari kakinya. Pada akhirnya, Chen pun bisa memasak, membersihkan rumah, bertani, bahkan merawat ibunya yang kini berusia 91 tahun tanpa menggunakan apapun selain kakinya.
"Saya mungkin tidak memiliki tangan, tapi saya memiliki sepasang kaki yang baik," ujar chen seperti dikutip dari mirror. Chen kembali harus menerima kenyataan yang pahit ketika sang kakak dan ayahnya meninggal dunia.
Baca Juga: Tanda-Tanda Kematian dari 100 Hari, 40 Hari, 7 Hari
Kemudian Chen hanya tinggal dengan ibunya dan hidup sederhana. Dia sangat sayang kepada ibunya. "Saya tidak bisa meninggalkan ibu saya di rumah sendirian, terutama di usia tua," ungkap Chen.
Saat itu Chen kembali didesak oleh teman-teman dan tetangganya untuk menjadi pengemis tapi Chen tetap menolaknya, dia merasa keberatan untuk menjadi pengemis.
Menurut teman Chen, mengemis di stasiun kereta api Chongqing bisa mendapatkan uang lebih dari apa yang Chen dapatkan saat ini. Namun Chen berpendapat bahwa teman-temannya itu cukup mendukung dirinya dan ibunya dalam mengurus peternakan dan pertanian. Kisah yang dialami Chen pun menjadi berita utama baru-baru ini ketika dia memiiliki beban merawat ibunya yang terbaring di tempat tidurnya. Chen harus memasak nasi dan memotong sayuran dengan memegang pisau dapur dengan jari-jari kakinya.
Mirror.co.uk
Selain itu, Chen juga menyuapi ibunya menggunakan mulutnya untuk memegang sendok, serta memberikan obat tiga kali sehari. Hal itu akan terus Chen lakukan, karena menurutnya, seorang pria lajang hidup tanpa terlalu banyak beban.
Salah satu pengguna web berkomentar, "Dalam beberapa hal, kakinya terlihat lebih berguna dari pada tangan saya. Apa yang saya hormati tentang dia adalah seberapa keras ia bekerja untuk membuat hidupnya sendiri yang lebih baik tanpa mengandalkan bantuan dari orang lain,"
"Saya merasa ingin menangis ketika aku melihat foto dirinya memberi makan ibunya," tulis netizen lain.
"Orang-orang seperti dia layak mendapatkan perhatian lebih dan harus menjadi contoh kita. Aku ingin dia bahagia," ungkap netizen lainnya.