Sebanyak 3.700 Sapi Indukan Impor Asal Australia Kini Telah Tiba di Surabaya
Penulis Penulis | Ditayangkan 26 Dec 2016Sebanyak 3.700 sapi indukan impor asal Australia yang didatangkan oleh PT Japfa melalui PT Santori tiba di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, seperti yang dilansir dari kompas.com.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) I Ketut Diarmita menyatakan senang dengan datangnya sapi indukan impor asal Australia ke Jawa Timur yang pengapalannya dilakukan pada 21 Desember 2016 tersebut.
Menurut Ketut, masuknya sapi indukan itu guna meningkatkan populasi sapi indukan dalam negeri untuk mempercepat pencapaian swasembada daging sapi yang ditargetkan tahun 2026. Dengan demikian hal itu akan mendorong pemenuhan kebutuhan daging sapi nasional.
"Kami menyambut positif inisiatif impor sapi indukan yang dilakukan oleh Japfa melalui Santori. Apa yang dilakukan Japfa sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan populasi sapi di tanah air untuk mempercepat peningkatan populasi sapi di Indonesia, khususnya di Jawa Timur," dalam keterangan resmi.
Ia menyatakan upaya kemitraan dengan lembaga perbankan dan peternak rakyat, koperasi-koperasi berbadan hukum memungkinkan percepatan terjadinya alih pengalaman atau transformasi ilmu pengetahuan. Selain itu diharapkan juga untuk percepatan alih keterampilan dalam pengelolaan usaha peternakan secara professional untuk para peternak rakyat kita.
"Kami barharap upaya ini dapat diikuti oleh perusaha lain yang bergerak di bidang peternakan dan Kesehatan hewan, karena ini adalah langkah konkret yang harus terus didorong dan ditumbuhkan dan dilakukan secara berkesinambungan," ujarnya.
Selain itu, datangnya sapi indukan impor menjadi salah satu upaya positif dari pelaku usaha di Tanah Air untuk petani ternak lokal.
"Kami berharap hal ini tidak hanya dilakukan para feedloter sapi potong, tetapi juga dilakukan oleh para Integrator IPS - Sapi Perah kita," tuturnya.
Menurut Ketut, kontribusi atau peran para Integrator IPS tersebut dapat ikut membangun desa binaan sapi perah. Di sisi lain dapat juga ikut membina petani peternak sapi perah di Indonesia sehingga para peternak bergairah.
"Tidak sampai di situ, tapi akan juga meningkatkan produksi yg dihasilkan oleh petani dan diserap dengan harga yang pantas," tambah Diarmita.