
Hidup itu harus selaras
Hidup didunia yang fana itu semata-mata hanya ujian agar kita selalu mengingat kepadaNya. Namun fakta, bahwa banyak orang bahkan termasuk kita hanya berlomba mengurus dunianya sebab mengira akan lama untuk hidup di muka bumi ini.
Namun ada juga sebagian lainya, yang berlomba-lomba dalam kebaikan, memperbanyak ibadah hingga bahkan keindahan hidup didunia ditinggalkan karena merasa seolah-olah besok akan tiada umur lagi.
Bagi kita yang masih mengejar dunia, janganlah kita sombong atas apa yang kita miliki, semua materi kekayaan, anak istri yang sehat dan lucu hanyalah titipan, itu merupakan Rahmat dari Allah SWT.
Bagi yang mendalami dan hanya melakukan ibadah sepanjang waktu, bangga dengan hafalan Qur'an nya, namun hanya sekedar hafal, bukan termasuk menjaga diri dan mengamalkan apa makna dan hakikat Al Qur'an itu sendiri. Mari memperbaiki diri lebih baik lagi. Bukan sekedar lafadz, namun bagaimana menghayati untuk berlaku dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Hakikat dan Makna Mendalam dari Surat Al Fatihah
Bagu kita yang rela mengorbankan segalanya demi dunia. Mari hijrah menuju perbaikan diri, bukan hanya sekedar ucapan tapi lakukan amal dan kebaikan tanpa mengharap imbalan.
Ada diantara kita bersungguh-sungguh, khusyuk shalat dan puasa tapi melupakan diri membangun silaturrahim dengan saudara.
Maka jangan kita tinggalkan dunia sepenuhnya dan jangan pula kau campakkan urusan akhirat sebagian.
Berlakulah adil untuk keduanya, bukan berlaku seimbang untuk keduanya sebab adil belum tentu seimbang. (Rizqiawal)