Jangan Ditiru! Jennifer Sewa Pembunuh Bayaran untuk Habisi Orang Tuanya
Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 30 Nov 2016Jennifer Pan
Kasih sayang orang tua sepanjang masa, kasih sayang anak sepanjang galah. Mungkin usang dan jadul. Tapi kalimat itu masih lekat dengan kenyataan pada umumnya.
Kisah Jennifer Pan, wanita berusia 28 tahun dari Vietnam, menarik minat wartawan Kanada, Jeremy Girmaldy, untuk membuat biografi. Kisah nyata tentang Pan dikemas dalam buku dengan judul A Daughter's Deadly Deception.
Dikutip dari global.liputan6, Pan diceritakan sebagai wanita yang berprestasi, tapi pada akhirnya depresi dan membunuh kedua orang tuanya. Kepada polisi, Jennifer mengaku motif membunuh orangtuanya lantaran keduanya terlalu ketat dalam mendidik.
Pan selalu menjadi murid teladan sejak kecil. Ia bisa mendapatkan nilai A dan mempertahankan rekor hingga kelas delapan. Namun Pan mulai menurun ketika di SMA. Ia mendapatkan nilai B karena sering mendapat tekanan dari ayahnya.
"Untuk itu aku sering memalsukan kartu laporan nilaiku ketika ayahku ingin melihatnya," ujar Pan.
Tak hanya itu, ayahnya juga menuntut agar Pan kuliah di jurusan farmasi di Universitas Toronto. Pan akhirnya berbohong tentang itu. Alih-alih pergi ke sekolah, ia malah pergi ke perpustakaan umum untuk menyalin catatan dari buku-buku farmasi agar ceritanya lebih meyakinkan.
Baca Juga: Akun Penyebar Foto 'Miras' di Pertemuan Ahok dan Tito Jadi Bahan Tertawaan
"Setelah itu aku memalsukan dokumen dan mengatakan kepada kedua orang tuaku bahwa aku bekerja di rumah sakit," ujarnya.
Hingga saat itu, tujuan hidup Pan hanya satu, yakni memenuhi impian orang tuanya. Padahal, Pan sudah terlilit kebohongan demi kebohongan demi membuat orangtuanya puas.
Namun Pan merasa orang tuanya tak pernah puas mengekangnya. Puncaknya, ketika Pan dilarang berpacaran dengan kekasihnya, Daniel. "Ibuku ingin aku menikah dengan laki-laki pilihan dia," ujarnya.
Pada bagian ini, Pan juga menurut. Untuk tahun pertama, Pan berhasil menjalani hidup tanpa Daniel. Namun enam bulan setelahnya, Pan didagnosis depresi dan melakukan percobaan bunuh diri.
Entah mendapat ide dari mana, Pan bersama Daniel kemudian memutuskan untuk membunuh orang tuanya. Keduanya menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi orang tua Pan.
Alhasil, Bich Ha Pan, yang merupakan ibu Pan, tewas ditembak di kepala oleh pembunuh bayaran. Sementara ayah Pan ditembak di bahu dan infeksi hingga akhirnya meninggal dunia.
Jennifer Pan
Dua minggu setelah kematian orang tuanya, Pan kemudian mengakui kesalahannya. Ia dijatuhi pidana 25 tahun penjara tanpa jaminan pembebasan bersyarat.
Jeremy Grimaldy lalu menulis orang-orang Asia cenderung menerapkan pola didik mengekang terhadap anak. Padahal, pola didik semacam itu hanya akan membuat anak depresi alih-alih bunuh diri. "Atau menjadi jauh lebih buruk ketika anak-anak memutuskan untuk berbalik dan melawan orangtuanya sendiri," tulisnya.