Seperti Inilah Kehidupan Keluarga Ponari "Mantan Dukun Cilik" Yang Hanya Bergantung Pada..
Penulis Penulis | Ditayangkan 10 Oct 2016Bagi masyarakat Tanah Air, nama Ponari memang sudah tak asing didengar. Seorang anak laki-laki yang berasal dari Dusun Kedungsari, Desa Balungsari, Kecamatan Megaluh, Jombang, Jawa Timur ini memang pernah membuat heboh di tahun 2009.

Ponari yang kala itu masih berusia SD, mendapatkan batu yang dirasa berasal dari langit. Batu itu yang membuat ia tenar hingga seluruh Indonesia karena dipercaya dapat menyembuhkan.
Jadilah ia setiap hari didatangi untuk diminta mencelupkan air ke dalam batu agar orang yang sakit dapat sembuh karena meminumnya. Mulai saat itu, ia disebut sebagai "dukun cilik."
Ponari kecil yang berasal dari keluarga kurang mampu berubah drastis. Ia mendapatkan banyak uang dari orang-orang yang minta disembuhkan. Dari kegiatannya itu, Ponari mendapatkan uang miliaran Rupiah yang kemudian mengangkat derajatnya hingga ia dapat membelikan sawah serta rumah yang terbilang mewah di desanya.
Seperti yang dilansir liputan6.com Kini, keadaan Ponari sudah tak seperti dulu lagi. Sekarang, ia tak lagi harus melayani banyak pasien karena yang datang ke rumahnya untuk berobat hanya satu dua orang saja per hari, bahkan terkadang tidak ada sama sekali.
Pendapatannya yang dulu miliaran rupiah kini turun drastis. Sejak tahun 2013, minat orang untuk mendatangi Ponari mulai menurun. Mungkin orang-orang merasa batu itu sudah tidak mengeluarkan kesaktian lagi.
Mukarromah, ibu dari Ponari sendiri tak tahu persis berapa uang yang terkumpul dari praktik Ponari dulu. Minimnya pengetahuan membuatnya mempasrahkan semua pada saudara dan meminta saudaranya untuk menabungkan di bank.
Sekarang, keluarga Ponari hidup dengan hanya bergantung pada sawah yang dibeli dulu. Sawah tersebut sebagian diolah sendiri dan sebagian lagi disewakan. Sedangkan Ponari sekarang sudah tak mau lagi sekolah. Ia lebih memilih berdiam diri di rumah daripada per ke sekolah.
Ingat guys, ketika suatu kesuksesan datang secara instan, kemungkinan hilangnya pun juga instan. Kita doakan yang terbaik saja bagi Ponari dan keluarganya.

Ponari yang kala itu masih berusia SD, mendapatkan batu yang dirasa berasal dari langit. Batu itu yang membuat ia tenar hingga seluruh Indonesia karena dipercaya dapat menyembuhkan.
Jadilah ia setiap hari didatangi untuk diminta mencelupkan air ke dalam batu agar orang yang sakit dapat sembuh karena meminumnya. Mulai saat itu, ia disebut sebagai "dukun cilik."
Ponari kecil yang berasal dari keluarga kurang mampu berubah drastis. Ia mendapatkan banyak uang dari orang-orang yang minta disembuhkan. Dari kegiatannya itu, Ponari mendapatkan uang miliaran Rupiah yang kemudian mengangkat derajatnya hingga ia dapat membelikan sawah serta rumah yang terbilang mewah di desanya.
Bagaimana nasib Ponari sekarang?
Seperti yang dilansir liputan6.com Kini, keadaan Ponari sudah tak seperti dulu lagi. Sekarang, ia tak lagi harus melayani banyak pasien karena yang datang ke rumahnya untuk berobat hanya satu dua orang saja per hari, bahkan terkadang tidak ada sama sekali.
Pendapatannya yang dulu miliaran rupiah kini turun drastis. Sejak tahun 2013, minat orang untuk mendatangi Ponari mulai menurun. Mungkin orang-orang merasa batu itu sudah tidak mengeluarkan kesaktian lagi.
Mukarromah, ibu dari Ponari sendiri tak tahu persis berapa uang yang terkumpul dari praktik Ponari dulu. Minimnya pengetahuan membuatnya mempasrahkan semua pada saudara dan meminta saudaranya untuk menabungkan di bank.
Sekarang, keluarga Ponari hidup dengan hanya bergantung pada sawah yang dibeli dulu. Sawah tersebut sebagian diolah sendiri dan sebagian lagi disewakan. Sedangkan Ponari sekarang sudah tak mau lagi sekolah. Ia lebih memilih berdiam diri di rumah daripada per ke sekolah.
Ingat guys, ketika suatu kesuksesan datang secara instan, kemungkinan hilangnya pun juga instan. Kita doakan yang terbaik saja bagi Ponari dan keluarganya.