Perangai Jauh Berbeda Dengan Ayahnya yang Baik, Pangeran Thailand akan Jadi Raja

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 15 Oct 2016

Perangai Jauh Berbeda Dengan Ayahnya yang Baik, Pangeran Thailand akan Jadi Raja

Putera Mahkota Maha Vajiralongkorn (64) akan menggantikan ayahnya. Raja Thailand Bhumibol Adulyadej meninggal dunia dalam usia 88 tahun, Kamis (13/10). Namun Putera Mahkota Maha Vajiralongkorn, sangat berbeda dengan sosok ayahnya Raja Bhumibol Adulyadej.

Jika ayahnya sederhana, Vajiralongkorn dikenal doyan pesta dan hidup mewah. Sang ayah menikahi satu wanita seumur hidupnya, sang pangeran sudah tiga kali kawin cerai. Masa depan Thailand ada di tangan pangeran ini menjadikan rakyat Thailand juga bertanya-tanya.

Atas kejadian duka ini warga Negeri Gajah Putih yang berkumpul di depan gedung rumah sakit menangis ketika mendengar pengumuman itu. Kerajaan menetapkan masa berkabung selama setahun.

"Yang Mulia meninggal dalam damai di Rumah Sakit Siriraj," kata pernyataan istana, seperti dilansir Channel News Asia.

Bagi rakyat Thailand, Raja Bhumibol adalah segalanya. Dialah sosok yang mempersatukan Thailand di tengah jatuh bangun kudeta terhadap perdana menteri. Walau tak turun langsung, sang raja selalu mengawal konstitusi di negaranya.

Baca Juga : Pidato Kapolda Nusa Tenggara Barat ini Membuat Hati Tergetar

Dikutip dari merdeka.com, Bhumibol pernah menegur Perdana Menteri Thaksin yang otoriter dan antikritik. Dia pula yang memanggil pemimpin rezim militer untuk menggelar Pemilu tahun 1992. Dua jenderal yang dipanggil, menghadap raja sambil berlutut.

Bhumibol atau Raja Rama IX didaulat menjadi raja tahun 1946 dan mulai naik tahta tahun 1950. Saat itu usianya baru 19 tahun. Dia langsung mendapat tempat di hati rakyat karena kesederhanaan dan perhatiannya pada masyarakat.

Raja Bhumibol dan Ratu Sirikit menggunakan kekayaan kerajaan untuk membangun sekolah dan fasilitas umum lainnya. Sang raja mencintai petani seperti petani juga mencintainya.

Jika tak dalam busana kebesaran, selalu ada tustel tergantung di lehernya. Bhumibol memang pecinta fotografi. Kamera itu yang selalu menemaninya blusukan ke pelosok.

Di Thailand, foto Raja Bhumibol dan Ratu Sirikit ada di mana-mana. Bahkan sebelum film diputar pun semua orang akan berdiri dan bernyanyi lagu kebangsaan saat foto sang raja ditayangkan.

Bhumibol berkuasa selama 70 tahun dan merupakan raja terlama yang berkuasa saat ini di dunia.

Putera Mahkota Maha Vajiralongkorn (64) yang memiliki perangai jauh berbeda dengan sosok ayahnya ini, pernah dikabarkan punya hubungan gelap dengan sejumlah wanita di Eropa.

Pria kelahiran tahun 1952 ini lulus Royal Military College di Australia. Dia memiliki kualifikasi sebagai pilot militer. Tahun 1970an, Vajiralongkorn pernah ikut bertempur melawan gerilyawan komunis dan Khmer Merah di perbatasan Kamboja.

Baca Juga : Remaja Malaysia ini Umumkan Bunuh Diri Jika Tak Dapat 50 Ribu Like di Facebook, Konyol

Tahun 2014, video pesta Vajiralongkorn yang beredar bikin malu keluarga kerajaan. Istri ketiganya, Putri Srirasmi mengadakan pesta untuk anjing pudel mereka. Srirasmi cuma mengenakan G-string supermini dengan dada terbuka.

Bulan Juli 2016 lalu, Vajiralongkorn kembali mencuri perhatian seluruh dunia. Seorang fotografer memotret putera mahkota ini di Bandara Munich, Jerman. Penampilannya disebut mirip gelandangan. Dia mengenakan kaos dalam yang kekecilan, celana jins melorot, sandal jepit dan tubuh penuh tato. Vajiralongkorn juga tampak menggendong anjing pudel sementara seluruh kru Thai Airways memberi hormat dengan sikap sempurna.

Perangai Jauh Berbeda Dengan Ayahnya yang Baik, Pangeran Thailand akan Jadi Raja

Akibat foto itu, polisi menggerebek rumah seorang wanita bernama Noppawan di Bangkok. Dia adalah istri Andrew MacGregor Marshall, seorang jurnalis asal Inggris. Marshall memposting foto memalukan Vajiralongkorn itu di akun media sosial miliknya.

Penghinaan pada keluarga kerajaan dapat dipidana penjara 15 tahun. Pemerintahan militer menguatkan aturan ini. Namun setelah diperiksa delapan jam, Noppawan akhirnya dibebaskan.

Masyarakat Thailand sebenarnya lebih mengharapkan putri raja, Maha Chakri Sirindhorn, yang bisa menjadi penerus tahta. Secara aturan wanita juga diperbolehkan untuk menduduki tahta kerajaan. Putri Sirindhorn lebih mirip ayahnya yang gemar melakukan pekerjaan sosial dan menemui masyarakat.

Namun kelihatan benar jika pemerintahan militer mendukung Vajiralongkorn untuk berkuasa. Harapan rakyat Thailand agar Putri Sirindhorn naik tahta agaknya tak bisa terwujud.

Akan seperti apa Thailand di tangan pangeran Vajiralongkorn kelak?

SHARE ARTIKEL