Inilah Dampak Buruk Kebiasaan Marah - Marah Bagi Kesehatan

Penulis Cang Karna | Ditayangkan 21 Oct 2016

Inilah Dampak Buruk Kebiasaan Marah - Marah Bagi Kesehatan

Banyak ilmuwan maupun ahli medis yang menyatakan bahwa marah menjadi salah satu sumber berbagai penyakit. Salah satunya diungkapkan oleh Ellen G. White, “Memberi kesempatan bagi emosi yang ganas sangat membahayakan kehidupan. Banyak orang yang meninggal karena ledakan amarah dan nafsu.” Bahkan, penyataan ini diperkuat dengan adanya penelitian di Pensylvania pada tahun 1999 yang disampaikan oleh Muller dari University of Kentucky Medical Center Lexington. Diketahui bahwa 300 dari 331 pasien (90,6 %) yang mengikuti penelitian tersebut terbukti secara klinis memiliki perasaan marah jika diukur menurut skala Cook Medley Hostily.

BACA JUGA : Inilah 3 Alasan Kenapa Anda Harus Tetap Memaafkan, Meskipun itu Sangat Berat

Menurut penelitian tersebut, 6 dari 7 penderita depresi (85%) yang meninggal dalam waktu 6 bulan setelah serangan infark diketahui menyimpan perasaan marah (anger in). Demikian juga dengan 13 dari 14 pasien yang meninggal (92%) 12 bulan setelah mengalami infark. Dengan demikian, tampaknya semakin lama disimpan dampak perasaan marah ini akan semakin fatal bagi kesehatan (Republika, 1999). Berikut adalah beberapa penyakit berbahaya yang menyadarkan kita agar jangan marah demi kesehatan kita:

1.   Gangguan Tidur

Tidur merupakan kebutuhan penting dan dasar untuk menjaga kesehatan seseorang. Dengan tidur, tubuh ataupun pikiran kita akan beristirahat dan memperbaharui sel-sel serta saraf sehingga ketika bangun, tubuh dan pikiran kita siap untuk melakukan aktivitas dengan baik. Marah sangat memengaruhi pikiran dan seringkali pikiran yang dipenuhi dengan emosi akan menyebabkan kita tidak bisa tidur. Hal ini akan membuat tubuh dan pikiran tidak cukup energi untuk menghadapi hari yang akan mengganggu produktivitas diri. Selain itu, kurang tidur dapat menurunkan imun atau ketahanan tubuh seseorang sehingga orang yang kurang tidur akan mudah terkena penyakit. Mungkin penyakit yang datang bermula dari penyakit biasa, seperti flu, demam, dan batuk. Akan tetapi, kalau hal ini berlangsung lama dan memburuk, kurang tidur akan mendatangkan penyakit yang lebih berbahaya

2.   Stres

Dampak yang muncul pada seseorang setelah marah adalah stres. Perlu diketahui bahwa stres berat bisa menyebabkan seseorang “lumpuh”, merasa tidak bahagia, dan seolah-olah tidak lagi berdaya atas dirinya. Perlu diketahui bahwa stres berat dapat mengganggu pola pikir seseorang. Seseorang dengan tingkat stres yang tinggi akan merasa dirinya tidak dapat melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain, bahkan bagi dirinya sendiri. Secara tidak langsung, stres berat akan membuat diri seseorang “lumpuh” karena produktivitas mereka akam menurun, bahkan hilang. Selain itu, berbagai potensi penyakit, seperti diabetes, depresi, hingga tekanan darah tinggi juga akan meningkat.

3.   Hipertensi

Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa marah memicu hormon adrenalin dan kerja jantung yang jika terjadi secara berlebihan dan terjadi dalam waktu yang lama pada akhirnya akan meningkatkan potensi penyakit jantung koroner. Secara umum, kita tahu bahwa penyakit jantung koroner, pembengkakan jantung, dan stroke sangat berhubungan dengan penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi. Bisa dikatakan bahwa penyakit-penyakit berbahaya tersebut biasanya diawali dengan hipertensi. Perlu diketahui bahwa marah menjadi salah satu faktor penyebab hipertensi. Hipertensi muncul ketika tekanan yang berlebihan dalam pembuluh darah. Kombinasi tingginya kadar kortison dan adrenalin yang dapat muncul ketika marah dapat meningkatkan tekanan darah karena detak jantung yang tinggi dan melemahnya pembuluh darah.

4.   Kanker

Lebih lanjut, efek jangka panjang lain yang muncul karena rasa marah dalam diri adalah kanker. Kita tahu bahwa kanker menjadi satu penyakit yang dapat menyerang bagian tubuh mana pun dengan cepat. Dikatakan bahwa keadaan marah yang berkepanjangan dan sporadis dalam keseharian bisa mempercepat perkembangan sel kanker serta mempercepat metastasis (proses penyebaran sel kanker).

Kesehatan adalah aset paling besar pada diri. Dengan sehat, kita dapat menjadi diri yang produktif dengan berbagai aktivitas yang berguna. Oleh karena itu, menjaga kesehatan harus selalu diusahakan sebaik mungkin. Selain menjaga kebersihan dan pola makan yang sehat, kita juga harus berusaha untuk menjaga emosi kita. Kontrol emosi tidak hanya menjadi upaya menjaga kesehatan rohani, tetapi juga kesehatan jasmani. Dari penjelasan di atas, kita ketahui bahwa marah sebagai bagian emosi dasar manusia dapat menimbulkan berbagai masalah, mulai dari gangguan tidur yang ringan hingga penyakit kanker yang mematikan. Oleh karena itu mari kita usahakan untuk jangan marah demi kesehatan diri kita sendiri.
SHARE ARTIKEL