Hal yang tidak banyak diketahui orang, Cara Ampuh Menghilangkan Kebiasaan Menunda Pekerjaan

Penulis Cang Karna | Ditayangkan 28 Oct 2016

Hal yang tidak banyak diketahui orang, Cara Ampuh Menghilangkan Kebiasaan Menunda Pekerjaan

Cobalah tanya mengapa Anda sering menunda? Mengapa pekerjaan yang harusnya kita kerjakan selalu lupa kita kerjakan? Mengapa sering sekali tugas sekolah/kuliah Anda tertunda sampai h-1? Atau mengapa sampai sekarang Anda masih belum memulai bisnis/usaha Anda sendiri?

Untuk sukses dalam hidup sesungguhnya sangat mudah, kita semua dapat memikirkan rencana apa yang dapat membuat kita sukses, hanya saja kita memiliki jurang terbesar dalam hidup yaitu antara “apa yang kita rencanakan” dan “apa yang pada akhirnya kita lakukan”.

Kita sudah membuat keputusan secara sadar dan selalu bingung mengapa pada akhirnya kita tetap menunda-nunda. Kenyataannya adalah pikiran Anda belum begitu matang. Ayo kita selesaikan masalah Anda tetapi pertama-tama mari kita mengenal lebih dekat si otak reptil.

BACA JUGA : Khusus Orang Tua, Stop Menasehati Anak Langsung! Ini Cara Efektifnya

seberapa-menarikSecara sederhana otak manusia terbagi menjadi beberapa bagian, dan salah satunya adalah si otak reptil. Otak reptil ini biasa disebut sebagai penjaga.

Saat ada seorang wanita cantik lewat dan Anda secara reflek langsung memperhatikan, ini adalah kerja otak reptil.

Saat Anda lapar dan segera mencari sesuatu untuk dimakan, ini adalah kerja otak reptil.
Tidak peduli seberapa keras Anda berusaha, Anda tidak akan pernah bisa menghentikannya. Otak reptil sesuai dengan namanya bekerja seperti binatang, ini adalah insting Anda. Otak ini mengatur refleks, naluri, perasaan, cinta, dan rasa takut Anda. Otak ini pula yang memberi perintah untuk melindungi diri Anda saat terjadi bahaya seperti “lari” atau “lawan”.

Saat otak ini aktif maka Anda tidak dapat berpikir, yang bergerak adalah insting, emosi, dan langsung bereaksi seperti hewan liar. Ibarat penjaga gerbang, jika Anda dapat memuaskan otak reptil ini maka ia akan membukakan pintu masuk ke bagian otak selanjutnya yaitu otak yang Anda sedang gunakan sekarang (kita sebut saja otak Joni).

Otak yang sedang Anda gunakan saat membaca tulisan ini adalah Joni, begitu pula suara yang Anda dengar dikepala Anda sekarang (tanpa suara itu Anda tidak dapat membaca tulisan ini), ini semua adalah kerja Joni. Kita menganggap Joni adalah “diri kita yang sebenarnya” (bagian dari otak kita yang sadar), Joni inilah yang membuat kita dapat bersopan santun dan berargumen dengan logika.

Joni ini (pikiran Anda) tidak selalu aktif dan mudah sekali lelah. Otak Anda dijaga oleh dua sisi yaitu Joni yang gampang lelah dan si reptil yang tidak pernah lelah. Masalahnya untuk mencapai otak Joni Anda harus melewati otak reptil (penjaga) terlebih dahulu. Reptil ini ibarat anak kecil, tidak mau mendengarkan Joni (pikiran Anda) dan selalu bertindak sesuka hati (ala kera sakti).

Bayangkan Anda sedang mengajari anak kecil untuk melakukan apa yang Anda inginkan, perintah saja tidak akan cukup. Anda harus membujuknya. Bagaimana cara agar otak reptil ini dapat dibujuk? Caranya adalah dengan memberikan stimulus dan membuat lingkungan sekitarnya nyaman.


  • Buat situasi yang nyaman. Jika Anda lapar, sakit, lelah, stress atau depresi maka otak reptil Anda akan memberontak. Jika kondisi Anda buruk, maka otak Anda tidak akan menuruti perintah apapun sampai apa yang dia (otak reptil) butuhkan terpenuhi. Cobalah belajar saat Anda sedang lapar/sakit dan perhatikan tanpa sadar konsentrasi Anda beralih ke Facebook (update status). Memang inilah tugas utama otak reptil yaitu makan, tidur, bermain, dan bersenang-senang.

  • Lupakan logika. Otak reptil hanya tertarik pada hal-hal yang berhubungan dengan keselamatan dirinya. Jika tidak, maka biasanya akan diabaikan. Saat Anda ingin melakukan sesuatu, logika atau alasan tidak akan membantu Anda. Mungkin sekarang Anda dapat memikirkan suatu rencana, tetapi ketika waktunya tiba reptil dalam diri Anda yang akan mengambil alih semuanya dan dia tidak bisa digantikan, terlebih diajak untuk kompromi dengan kata-kata dan argumen.



  • Bangunlah kebiasaan/habbit. Buatlah suatu rutinitas postitif, jangan pernah biarkan otak/pikiran Anda autopilot (mengalir begitu saja) karena Anda tidak akan pernah melakukan apa-apa pada akhirnya. Mulailah disiplin dalam hal-hal positif sederhana. Contoh simpel seperti bangun pagi, tidur 8 jam sehari, membaca minimal 30 menit sehari dan sebagainya.

  • Bawa perasaan (baper). Otak reptil hanya bisa menerima masukkan emosi dan perasaan. Buatlah diri Anda terbawa perasaan. Inspirasi dan artikel motivasi (seperti artikel ini) hanya bekerja sesaat, bayangkanlah rasa takut ketika Anda menunda, imajinasikan kepuasan saat Anda menyelesaikan tugas Anda, sertakan emosi dalam kegiatan Anda. Sama seperti anak kecil, kita suka menakut-nakutinya dengan “kamu tidak akan sukses jika tidak belajar dengan baik disekolah”.

  • Perhatikan lingkungan Anda. Ingat otak reptil sangat kesulitan menangkap sesuatu yang abstrak, dia membutuhkan informasi sederhana dan nyata (mudah dilihat/didengar/dirasakan) sehingga dapat diproses dengan cepat. Jika dia (otak reptil) melihat sesuatu yang mengundang seperti notifikasi pada Facebook, judul clickbait, gambar-gambar menarik, maka dia akan melihatnya. Seperti anak kecil yang merengek minta es krim. Karena itu buatlah lingkungan Anda terbebas dari gangguan yang ada, sign out semua akun sosmed Anda, matikan notifikasi, matikan internet (jika pekerjaan Anda tidak memerlukannya).

  • Paksalah diri Anda supaya memulai. Hal terpenting dalam mengerjakan apapun adalah memulai. Otak reptil sangat tidak menyukainya, dia sangat benci perubahan. Tetapi seiring berjalannya waktu, Anda bisa membuat otak reptil ini menyukai apa yang dia benci pada awalnya. Mungkin Anda juga sudah melakukannya seperti sekolah. Ada bagusnya orang tua memaksa anaknya untuk sekolah, sekolah adalah sesuatu yang sulit untuk tidak kita mulai (jika Anda tidak mau biasanya lingkungan/orang lain yang akan memaksanya) dan karena itulah Anda sekolah dengan sukses. Begitu pula dengan bekerja atau menikah. Karena adanya tekanan sosial maka memaksa kita untuk segera memulai. Dan setelah kita melakukannya, otak reptil akan membiasakan bahkan menyukai apa yang kita lakukan.


Jika Anda ingin membuat rencana dan sungguh-sungguh menjalankannya, maka Anda harus memaksa untuk segera memulai (force a start).

Sekarang bagian dari diri Anda yang cerdas (Joni) sedang dalam kendali, tetapi Anda tahu siapa yang nantinya akan menunda semua rencana Anda (reptil), si bodoh, pemalas, dan bagian emosi dari diri Andalah yang memegang kendali nantinya. Ketika Anda ingin tidur-tiduran saja diranjang, atau bermain-main terus didepan komputer Anda. Jika Anda tidak melakukan sesuatu maka Anda akan gagal.

Katakan Anda ingin memulai usaha/bisnis, mulailah resign dari pekerjaan Anda, maka ini akan menjadi motivasi kuat untuk Anda (tergantung keadaan, jika memungkinkan bekerja dan bisnis sekaligus silahkan lakukan keduanya). Buatlah suatu cara supaya Anda terpaksa memulai, atau jika itu masih kurang buatlah kondisi dimana jika Anda tidak memulai maka orang lain akan kecewa/terluka. Rasa bersalah dapat mendorong Anda ketika niat Anda sendiri tidak mampu melakukannya. Sama seperti sekolah/kuliah, ada rasa bersalah pada orang tua/keluarga jika Anda gagal menjalaninya, atau saat Anda pengangguran dan tidak melakukan pekerjaan apapun.

Kebanyakan dari kita menganggap rencana dan angan-angan akan membawa kita kesana. Tetapi hampir setiap orang gagal dalam menjalankannya. Hanya berencana tidak akan membawa Anda kemana-mana, niat itupun juga tidak akan membawa Anda, mulailah, do it now, paksalah suatu permulaan, dan jangan menunda lagi.
SHARE ARTIKEL