Gaji Besar Tapi Boros? Jangan - Jangan Anda Lakukan 4 Kesalahan Ini

Penulis Cang Karna | Ditayangkan 26 Oct 2016

Gaji Besar Tapi Boros? Jangan - Jangan Anda Lakukan 4 Kesalahan Ini

Ketimbang rata-rata orang seumuran Anda, bisa dikatakan Anda masih punya karier yang cemerlang. Jabatan Anda pun jauh lebih tinggi dibandingkan rekan kerja seangkatan. Tak bisa dipungkiri bahwa penghasilan yang Anda miliki cukup tinggi. Tapi, dibandingkan dengan rekan kerja yang lain, Anda justru merasa paling tidak cukup dengan penghasilan yang diperoleh.

Bahkan sering kali sebelum akhir bulan tiba, gaji yang masuk dalam rekening Anda sudah tak tersisah. Parahnya lagi, untuk memenuhi kebutuhan hidup, Anda berani meminjam uang. Jika Anda adalah orang seperti ini, bisa jadi Anda melakukan 4 kesalahan berikut dikutip dari money.id.

BACA JUGA : Belum Genap 40 Hari Susi Berpulang, Meggie Diaz Berani Pamer Foto Mesra dengan Tukul Arwana

Selalu merasa kaya

Coba periksa ke mana aliran uang yang Anda keluarkan setiap bulan? Jika jawabannya adalah untuk membiayai kebutuhan hidup Anda, bisa jadi karena Anda merasa diri Anda kaya. Lantaran merasa penghasilan yang Anda miliki jauh lebih besar dibandingkan rata-rata orang seusia, Anda pun merasa sah-sah saja untuk memiliki gaya hidup lebih mewah.

Padahal, orang kaya tidak dilihat dari seberapa penghasilan yang mereka punya atau seberapa besar pengeluaran mereka. Orang kaya adalah orang yang pengeluarannya tidak lebih besar dibandingkan penghasilannya. Oleh karena itu, ubahlah gaya berpikir Anda. Dibandingkan berpikir selalu merasa kaya, lebih baik jika Anda berpikir selalu merasa kurang menyisihkan uang untuk tabungan.

Meremehkan masa depan

Karena merasa masih muda dan berada di puncak karier, banyak orang melupakan masa depan. Masa depan di sini bukan hanya setahun atau dua tahun ke depan melainkan masa ketika Anda pensiun. Sebaiknya, persiapkan masa depan Anda ini dengan matang. Sebab, tanpa Anda sadari waktu berlalu dengan cepat. Bisa-bisa sebelum Anda sadar untuk mempersiapkan segala kebutuhan hidup di masa pensiun, Anda sudah memasuki usia menjelang pensiun. Alhasil, waktu sudah tidak lagi berpihak pada Anda. Jika Anda memiliki pemikiran seperti ini, waspadalah karena Anda sedang menyiapkan bencana finansial di masa depan.

Tidak menganggap investasi penting

Banyak anak muda yang baru merintis karier punya pemikiran seperti ini. Alih-alih berinvestasi sejak dini, mereka justru alergi dengan istilah satu ini. Selain merasa investasi hanya untuk orang kaya, banyak anak muda bahkan tidak tahu apa itu investasi.

Meskipun berhasil menyisihkan penghasilan dan menabung, kebanyakan di antara mereka hanya memanfaatkan produk tabungan biasa. Mereka tidak mengenal deposito, reksa dana apalagi saham. Padahal, jika mereka mau belajar dan mendalami ilmu finansial, ada banyak instrumen investasi yang sangat menguntungkan bagi anak muda yang baru merintis karier sekalipun.

Masih muda, waktunya bersenang-senang

Banyak profesional muda yang sukses di waktu muda namun menderita di usia tua. Alasannya karena mereka hanya berpikir untuk bersenang-senang selagi muda. Karena merasa masih produktif dan memiliki karier yang cemelang, seluruh waktu dan penghasilan dicurahkan untuk bekerja dan bersenang-senang.

Padahal, ada banyak kegiatan lain yang lebih produktif yang bisa Anda lakukan. Misalnya, selagi muda Anda bisa memanfaatkan waktu untuk kuliah kembali, menjalankan gaya hidup sehat atau bahkan menjalin relasi dengan orang-orang di luar jaringan kerja Anda.
SHARE ARTIKEL