Dimas Kanjeng Dipenjara, Tapi Masih Saja Banyak Pengikut yang Menunggu di Padepokan Berharap Uangnya Digandakan
Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 10 Oct 2016
Miris memang bila tahu ada ratusan hingga ribuan pengikut Dimas Kanjeng yang menginginkan uangnya dilipat gandakan. Memang uang sebagai alat tukar kita untuk memenuhi kebutuhan hidup, namun hingga banyak orang yang ingin mendapatkanya tanpa bersusah payah.
Seperti puluhan warga Lamongan Jawa Timur ini. Diketahui mereka menjadi pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi karena pria ini dianggap bisa menggandakan uang dan emas.
Hal itu terungkap, setelah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Lamongan melakukan pendataan dan penelusuran langsung, ke beberapa tempat pengikut maupun korban Dimas Kanjeng yang ada di wilayahnya. Termasuk, mendatangi Padepokan Dimas Kanjeng yang ada di Probolinggo.
“Awalnya memang ada sekitar 30-an orang, tapi setelah kami cek lagi di lapangan dan kami telusuri ke Padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo beberapa waktu lalu, jumlahnya bukan 30 orang tapi meningkat menjadi sekitar 40-an orang,” ucap Kepala Kesbangpol Lamongan Sudjito, Senin (10/10/2016), dikutip dari kompas.
Ia menuturkan, sudah sempat mengajak pulang beberapa warga Lamongan yang menjadi pengikut dan masih bertahan di Padepokan Dimas Kanjeng waktu itu. Namun mereka menolak, dengan alasan masih ingin mengabdi dengan pimpinannya tersebut.
Baca Juga : "Kalau Dimas Kanjeng Bisa Gandakan Uang Untuk apa Minta Uang ke Pengikut?" Marwah Daud Tak Berkutik
“Bahkan saat kami sambangi ke Padepokan Dimas Kanjeng, mereka buka tenda sendiri, khusus yang berasal dari Lamongan. Ketika kami ajak pulang, mereka menolak, dengan alasan karena masih ingin mengabdi,” ungkap Sudjito.
Sementara itu, Supeno yang sempat menjadi salah seorang pengikut Dimas Kanjeng dari Lamongan, menyebutkan, warga Lamongan memang banyak yang jadi pengikut pria yang saat ini ditahan oleh Polda Jawa Timur tersebut.
“Yang saya tahu, saat kami masih menjadi pengikut. Kami biasanya berangkat bersama-sama ke Probolinggo untuk mengikuti istighasah di Pondok Dimas Kanjeng, dengan menggunakan mobil sewaan. Dan memang ada puluhan orang waktu itu,” tutur Supeno.
Ia pun tidak menutupi, dirinya dan para pengikut lain dari Lamongan mendatangi Padepokan Dimas Kanjeng, dengan tujuan utama untuk dapat melipatgandakan harta yang dimiliki. Salah satu di antaranya, harta berupa uang.
Baca Juga : "Pulanglah Kak," Ujar Akbar Faisal Menyuruh Lulusan Universitas Amerika yang Ngotot Bela Dimas Kanjeng
“Waktu kami masih aktif mengikuti acara di sana, kami memang diharuskan menyerahkan sejumlah uang untuk mahar, jika ingin uang menjadi berlipat ganda. Bahkan di antara kami, ada yang sampai menjual rumahnya,” sebut dia.
Supeno akhirnya memutuskan untuk tidak lagi mengikuti Dimas Kanjeng sejak satu tahun lalu, setelah sekian lama ternyata uang yang diharapkan tidak juga berlipat ganda.