Tahukah Anda Dari Mana Kotoran Telinga Berasal? Ini Jawabannya

Penulis Cang Karna | Ditayangkan 02 Sep 2016

Tahukah Anda Dari Mana Kotoran Telinga Berasal? Ini Jawabannya

Kotoran telinga atau dalam bahasa Inggris disebut earwax adalah bahan yang secara alamiah dihasilkan dan berfungsi melindungi saluran telinga. Earwax merupakan campuran dari kulit ari, keringat, rambut, dan kotoran seperti bekas sabun, debu, atau benda lain yang tanpa sengaja masuk ke telinga yang bercampur menjadi satu dengan cairan yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar yang berada di dalam saluran telinga atau kelenjar serumen.

Earwax membantu menyaring debu, menjaga telinga tetap bersih, dan melindungi saluran telinga dari infeksi. Sejatinya, earwax adalah cairan yang dapat hilang sendiri tanpa menimbulkan masalah apapun. Bersamaan dengan terlepasnya lapisan kulit ari yang melapisi saluran telinga, earwax akan ikut terbawa ke bagian luar saluran telinga dan keluar dari telinga dengan sendirinya.

Warna earwax bervariasi mulai dari coklat muda hingga coklat tua atau oranye. Pada anak-anak, earwax biasanya lebih lunak dan warnanya lebih muda daripada earwax orang dewasa. Anak-anak menghasilkan banyak sekali earwax yang akan semakin berkurang seiring dengan pertambahan usianya.

KESEHATAN : Inilah 10 Poin Penyebab Anda Tak Bisa Kentut, Hati-hati!

Earwax normalnya hanya dihasilkan pada bagian luar saluran telinga dan tidak akan menyumbat ke bagian saluran telinga yang lebih dalam kecuali jika terdorong masuk saat membersihkan telinga dengan cotton bud, jepit rambut, atau jari. Earwax yang menyumbat dapat menyebabkan kurang pendengaran atau gangguan lain seperti tinitus yaitu efek suara berdenging di telinga, telinga terasa penuh terdengar grebek-grebek, atau vertigo. Memebersihkan earwax dengan cotton buds, jari, atau benda lain biasanya malah justru mendorong earwax ini lebih dalam lagi hingga menempel ke gendang telinga.

Sebagian besar masalah karena earwax dapat diatasi sendiri di rumah. Bantuan tenaga profesional hanya diperlukan jika ada earwax yang besar dan keras. Perhatikan adanya gejala-gejala berikut ini sebelum memutuskan apakah perlu menghubungi dokter atau tidak.
SHARE ARTIKEL