Olimpiade Memang Meriah, Namun Menimbulkan Beberapa SKANDAL Besar ini
Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 14 Aug 2016
Olimpiade, ajang olahraga yang diadakan setiap empat tahun sekali ini, diikuti oleh seluruh negara di dunia yang terdaftar di Komite Olimpiade Internasional (IOC).
Euforia selalu muncul. Persiapan, kerja keras, keringat, selalu menyertai para atlet beserta official. Tak dipungkiri dalam perhelatan akbar tersebut kerap diwarnai beragam insiden yang bikin geger.
Seperti manipulasi usia, sampai doping. Dikutip dari cosmopolitan berikut beberapa skandal besar yang pernah terjadi saat Olimpiade
1. Ben Johson.

foto : cosmopolitan
Pelari asal Kanada ini berhasil mengalahkan rivalnya asal Amerika Serikat Carl Lewis dengan hanya memerlukan waktu 9,79 detik pada jarak 100 meter. Namun, medalinya hanya bertahan beberapa hari. Sebab dia kedapatan positif menggunakan stanozolol.
2. Nancy Kerrigan vs Tonya Harding.

foto: mydailynews.com
Kedua skater ini berasal dari Amerika Serikat. Kerrigan pernah dilukai kakinya. Ternyata itu ada sangkut pautnya dengan Tonya Harding, rekan sesama skater. Diketahui bahwa mantan suami Harding yang merencanakan penyerangan itu. Akhirnya Kerrigan dinyatakan berhak meraih medali perak pada kejuaraan tahun 1994 itu.
3. Andreea Raducan.

foto: beamdreams.com
Pesenam asal Rumania ini baru berusia 16 tahun ketika mengikuti kejuaraan pada tahun 2000. Dia berhasil mendapat medali emas. Namun diketahui dia positif menggunakan pseudoephedrine. Medalinya dikembalikan.
Baca Juga : Gara-Gara 'Selfie' Atlit Korea Utara Ini Mungkin TERANCAM HUKUMAN MATI
4. Bertil Sandstrom.

foto: olympicequestriandressagetickets.blogspot.com
Atlet penunggang kuda asal Swedia ini didiskualifikasi karena ketahuan melakukan rangsangan yang dilarang dilakukan pada kuda. Posisi dua yang telah diraihnya pun dibatalkan dan diturunkan ke peringkat terbawah.
5. Marison Jones.

foto: blackenterprise.com
Setelah meraih 5 medali pada Olimpiade Sydney tahun 2000, atlet asal Amerika Serikat ini ditahan selama 6 bulan karena kedapatan menggunakan doping. Ia juga mendapat masa percobaan selama 2 tahun karena berbohong pada jaksa yang menangani kasusnya.
6. Suap Salt Lake City.

foto: cosmopolitan.com
Dua orang pimpinan Salt Lake City pada Olimpiade 2002 terindikasi menawarkan uang suap sebesar USD 1 juta untuk mempengaruhi delegasi dari Komite Olimpiade Internasional dan Komite Olimpiade Amerika Serikat ketika pemilihan Ketua Komite Olimpiade Salt Lake City.
7. Skandal doping atlet Rusia.

foto: cosmopolitan.com
Komite Olimpiade Internasional mereview seluruh atlet rusia untuk keberangkatan di Olimpiade 2016. Setelah disaring, sebanyak 271 atlet yang dinyatakan layak sedangkan 116 lainnya dibanned.
8. Atlet badminton Olimpiade 2012.

foto: cosmopolitan.com
Dua atlet putri Korea Selatan, dua atlet putri China, serta satu dari Indonesia didiskualifikasi karena sengaja mengalah dari lawannya.
9. Angel Matos.

foto: cosmopolitan.com
Atlet tekwondo asal Kuba ini didiskualifikasi pada olimpiade 2008 setelah dia terlalu lama mengambil waktu istirahat untuk mendapat perawatan tim medis. Padahal hanya diperbolehkan satu menit istirahat. Setelah dinyatakan didiskualifikasi, Matos menendang wasit di bagian wajah. Akibatnya dia dibanned dari Federasi Taekwondo Dunia seumur hidup.
10. Dong Fangxiao.

foto: gymnasticscoaching.com
Baca Juga : Kontrak Balap Rio Haryanto di Formula 1 Diputus Manor, Begini Dia Menanggapi
Atlet senam asal China ini sempat membawa timnya meraih medali perunggu pada olimpiade Sydney tahun 2000. Belakangan diketahui Dong memanipulasi usia. Usianya 14 tahun kala itu sedangkan minimalnya adalah 16 tahun.
11. Federasi Skating Prancis.

foto: pinterest.com
Pada Olimpiade 2002 skater asal Rusia Yelena Berezhnaya dan Anton Sikharulidze dinyatakan mendapat medali emas. Lalu juri asal Prancis Marie-reine le Gougne diketahui memberi suara untuk Rusia karena tekanan dari Federasi Skating Prancis. Akhirnya ditetapkan Jamie Sale dan David Pelletier asal Kanada dinyatakan mendapat medali emas.
Olimpiade adalah kompetisi untuk menunjukan siapa yang mempunyai skill lebih, namun hal ini seolah menjadi ajang untuk mendapatkan kemenangan dengan menghalalkan segala cara.