Cicipi Sego Resek, Nasi `Sampah` dari Kota Malang!
Penulis Penulis | Ditayangkan 14 Aug 2016Mau coba nasi goreng khas Malang? Langsung saja datang ke Serpong. Ada nasi resek diracik dengan aneka lauk yang sedap.

Berkunjung ke Festival Kuliner Serpong kami menemukan ada salah satu stand yang cukup menarik perhatian. Gerobak bakul sederhana berisi aneka lauk dan penggorengan ukuran besar yang berisi nasi. Gerai ini merupakan salah satu yang menjual hidangan khas Jawa Timur.
"Sego resek artinya nasi sampah. Disebut begitu karena banyak isiannya seperti tauge, kol, mie dan suwiran ayam," tutur Yuli, salah satu pengurus Sego Resek saat ditemui detikFood pada (13/08) di Summarecon Serpong.
Berjualan sejak tahun 1950-an, warung sego resek milik pak Tukiman ini menjadi salah satu warung yang populer di Kota Malang. Untuk menemukan warung ini Anda bisa berjunjung ke daerah Kasin di Jalan Jendral Brigadir Katamso, Malang.
Walupun mirip nasi goreng, menurut Yuli sego resek ini dimasak tidak dengan minyak melainkan kuah kaldu ayam. Ditambah dengan campuran bumbu, nasi dan aneka pelengkap.
"Walaupun tidak memakai minyak, tapi kaldu ayamnya jika direbus lama-kelamaan juga menghasilkan minyak. Sehingga nasinya juga gurih rasanya," jelas Yuli.
![Cicipi Sego Resek, Nasi `Sampah` dari Kota Malang! Cicipi Sego Resek, Nasi `Sampah` dari Kota Malang!]()
Selain menggunakan tambahan kaldu, rasanya khas karena dimasak di atas api arang. Kuali besar berisi nasi pulen berwarna kekuningan ini tercium sedap. Satu porsi sego resek di FKS dijual dengan harga Rp 19.000.
Nasinya yang lembut yang dicampur dengan mie diberi suwiran ayam, usus goreng dan bawang goreng. Makin enak dilengkapi dengan potongan telur rebus goreng dan sambal rawit yang pedas. Hmm, enak dengan tambahan lalapan timun segar!
Jika ingin lebih mantap, Anda juga dapat menikmati nasi dengan ati ampela goreng (Rp 10.000), tahu dan tempe goreng (Rp 3.000).
Ini menjadi pertama kalinya sego resek mengikuti festival makanan di Jakarta. Selama satu bulan, Anda dapat mencicipnya di Festival Kuliner Serpong.
Untuk di daerah asalnya sego resek di jual dengan harga Rp 12.000. Dan buka mulai pukul 05.00 sore hingga malam. Sebelum ke Malang, Anda bisa mencicipnya di sini. Yuk mampir!

Berkunjung ke Festival Kuliner Serpong kami menemukan ada salah satu stand yang cukup menarik perhatian. Gerobak bakul sederhana berisi aneka lauk dan penggorengan ukuran besar yang berisi nasi. Gerai ini merupakan salah satu yang menjual hidangan khas Jawa Timur.
"Sego resek artinya nasi sampah. Disebut begitu karena banyak isiannya seperti tauge, kol, mie dan suwiran ayam," tutur Yuli, salah satu pengurus Sego Resek saat ditemui detikFood pada (13/08) di Summarecon Serpong.
Berjualan sejak tahun 1950-an, warung sego resek milik pak Tukiman ini menjadi salah satu warung yang populer di Kota Malang. Untuk menemukan warung ini Anda bisa berjunjung ke daerah Kasin di Jalan Jendral Brigadir Katamso, Malang.
Walupun mirip nasi goreng, menurut Yuli sego resek ini dimasak tidak dengan minyak melainkan kuah kaldu ayam. Ditambah dengan campuran bumbu, nasi dan aneka pelengkap.
"Walaupun tidak memakai minyak, tapi kaldu ayamnya jika direbus lama-kelamaan juga menghasilkan minyak. Sehingga nasinya juga gurih rasanya," jelas Yuli.

Selain menggunakan tambahan kaldu, rasanya khas karena dimasak di atas api arang. Kuali besar berisi nasi pulen berwarna kekuningan ini tercium sedap. Satu porsi sego resek di FKS dijual dengan harga Rp 19.000.
Nasinya yang lembut yang dicampur dengan mie diberi suwiran ayam, usus goreng dan bawang goreng. Makin enak dilengkapi dengan potongan telur rebus goreng dan sambal rawit yang pedas. Hmm, enak dengan tambahan lalapan timun segar!
Jika ingin lebih mantap, Anda juga dapat menikmati nasi dengan ati ampela goreng (Rp 10.000), tahu dan tempe goreng (Rp 3.000).
Ini menjadi pertama kalinya sego resek mengikuti festival makanan di Jakarta. Selama satu bulan, Anda dapat mencicipnya di Festival Kuliner Serpong.
Untuk di daerah asalnya sego resek di jual dengan harga Rp 12.000. Dan buka mulai pukul 05.00 sore hingga malam. Sebelum ke Malang, Anda bisa mencicipnya di sini. Yuk mampir!