CERDAS : Haji Agus Salim TIUP Asap Rokoknya ke Pangeran PHILIP, "Paduka adakah Mengenali Bau Rokok ini" ?

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 23 Aug 2016
CERDAS : Haji Agus Salim TIUP Asap Rokoknya ke Pangeran PHILIP,

Haji Agus Salim adalah seorang diplomat dengan kemampuan bahasa asingya yang bagus. Karena itu, iapun tak pernah merasa minder dalam pergaulan International. Dalam event-event International penting yang dihadirinya, ia selalu tampil dengan percaya diri.

Ada salah satu acara penting yang dihadiri Haji Agus Salim adalah saat mewakili Presiden Soekarno dalam acara penobatan Ratu Elizabeth II sebagai Ratu Inggris di Istana Buckingham, pada tahun 1953.

Acara tersebut berlangsung seminggu lamanya dengan diisi berbagai kegiatan. Kegiatan selama Haji Agus Salim di Inggris diceritakan oleh R. Brash, duta besar Inggris untuk Indonesia pada 1982-1984, yang pernah mendampingi Haji Agus Salim pada 1953.

Menurut R. Brash, saat penobatan ratu itu, setiap hari dipenuhi dengan aneka acara. Sri Ratu sendiri mengadakan santapan resmi serta resepsi, dan selain itu diadakan beraneka resepsi lainnya, antara lain oleh Perdana Menteri Sir Winston Churcill. Memang seminggu itu penuh dengan beraneka acara dan pengaturan serta ketetapan waktu adalah sangat penting. Menurut Brash, Haji Agus Salim sungguh-sungguh menikmati segala itu. K

Dalam upacara di Westminster Abbey itu, Haji Agus Salim selalu diiringi oleh R. Brash. Mereka harus siap dini hari untuk menyertai iringan mobil para perutusan negara.

Baca Juga : Harga Rokok Naik, Per September? Nah Kenapa Ada Maksud Terselubung?

Haji Agus Salim yang mempunyai kebiasaan merokok, membuat R. Brash berpikir untuk mensiasati hal ini.

"Karena beliau merokok kretek secara bersambung-sambung, saya minta ia berjanji bahwa beliau boleh merokok sepuas hati selama di mobil, namun harus berhenti merokok sebelum memasuki gedung Westminster Abbey itu. Tidak pernah kami mengalami kesulitan untuk tiba pada tempat yang tepat dan pada waktu yang tepat. Beliau nampaknya tidak pernah lelah, sekalipun sudah agak lanjut usia," ujar R Brash.

Bila diwajibkan mengenakan pakaian nasional, Haji Agus Salim mengenakan busana gaya Minang. Seingat dia, Haji Agus Salim terutama menyenangi setiap resepsi di mana beliau sempat berjumpa dengan utusan-utusan dari daerah yang kelak dijadikan negara Malaysia, dan bercakap-cakap dengan mereka soal keadaan di Asia Tenggara.

Soal kebiasaan merokok ini, ada cerita yang unik. Soal ini diceritakan oleh Jojet, anak ketiga Haji Agus Salim dalam buku Seratus Tahun Haji Agus Salim.

"Walaupun sudah beberapa kali diceritakan dalam buku, majalah dan koran-koran, namun karena rasanya penyajiannya kurang tepat menggambarkan konteks ceritanya, ingin juga saya kisahkan sekali lagi hikayat rokok kretek Paatje di Buckingham Palace pada resepsi yang diadakan sehubungan dengan penobatan Ratu Elizabeth II dalam tahun 1953 itu," tulis Jojet.

Menurut Jojet, ketika Haji Agus Salim melihat Pangeran Philip yang masih muda belia (32 tahun) waktu itu agak canggung menghadapi khalayak ramai yang hadir, masih tak terbiasa menempatkan diri sekadar sebagai "pasangan" Ratu yang berperan. Demikian canggung sehingga lalai meladeni tamu-tamu asing yang datang dari jauh menghormati peristiwa penobatan.

Guna sekadar melepas ketegangan sang Pangeran, Haji Agus Salim menghampirinya seraya mengayun-ayunkan rokok kreteknya sekitar hidung sang pangeran itu sambil menanya, "Paduka (Your Highness), adakah Paduka mengenali aroma (bau) rokok ini?" Dengan menghirup-hirup secara ragu-ragu sang Pangeran mengakui tidak mengenal aroma rokok tersebut. Paatje pun dengan senyum mengatakan: "Inilah sebabnya 300 atau 400 tahun yang lalu bangsa Paduka mengarungi lautan mendatangi negeri saya".

Sang Pangeran pun tersenyum dan dengan lebih luwes bergerak dan "meladeni" tamu-tamunya dari jauh.

Wah, kata-kata yang menusuk ulu hati. Sedikit, dengan gaya bahasa yang sopan, namun mengena. Rokok yang berasal dari tembakau yang merupakan tanaman di daerah tropis ini adalah salah satu kekayaan negara kita. Itulah mengapa kebiasaan merokok ini sudah turun temurun sejak dulu.

Hanya saja saat itu perokok hanya merokok dengan tembakau murni, namun saat ini rokok telah dicampuri dengan zat-zat kimia berbahaya baik dari filter maupun campuran di tembakau itu sendiri.
SHARE ARTIKEL