UNIK : Lukisan Tanah Liat, Menjadi Buruan Kolektor Lukisan

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 12 Jun 2016

UNIK : Lukisan Tanah Liat, Menjadi Buruan Kolektor Lukisan
Karya Zaenal Beta
Anda yang suka dengan seni lukis, atau ingin melukis tapi belum bisa melengkapi perlengkapan lukis seperti kanvas, cat air atau cak minyak dan lain lain yang semua media ini memang tak murah harganya. Mungkin anda harus luangkan waktu sejenak buat membaca kisah ini.

Mendengar kata lukisan, karya seni ini memang identik menggunakan kanvas dan cat air ataupun cat minyak. Kali ini ada seniman yang melukis menggunakan media tanah dan hasilnya sangat luar biasa.
UNIK : Lukisan Tanah Liat, Menjadi Buruan Kolektor Lukisan
Karya Zaenal Beta
Dilansir detik.com, di Makassar, seorang seniman bernama Zaenal Beta (55), sangat piawai melukis di kertas foto dengan menggunakan bahan tanah liat. Hasilnya tentu luar biasa. Tidak kalah bagusnya dengan lukisan yang menggunakan cat air.
UNIK : Lukisan Tanah Liat, Menjadi Buruan Kolektor Lukisan
Karya Zaenal Beta
Ketika sedang melukis, Zaenal yang beraliran ekspresionis enggan menggunakan kuas. Cukup dengan jemarinya dan sedikit bantuan dari bilah bambu, jadilah sebuah lukisan dalam waktu beberapa menit saja.

Baca Juga : 9 Motivasi Hidup Dari Shahrukh Khan

Sebelum Zaenal melukis, ia harus mempersiapkan bahan dari tanah liat dengan memilih tanah liat yang halus. Lalu ia mencampur tanah liat dengan air yang kemudian disaring untuk mendapatkan karakter tanah liat dengan warna yang pas di kertas.

UNIK : Lukisan Tanah Liat, Menjadi Buruan Kolektor Lukisan
Zaenal Beta(55)
Ia berburu bahan tanah liat di berbagai daerah di Sulawesi Selatan untuk menemukan karakter warna yang beragam untuk lukisannya. Dari karya-karya Zaenal didominasi warna gradasi coklat muda.

Berikut salah satu contoh karyanya yang diabadikan dalam video


Studionya berada di kawasan Benteng Fort Rotterdam, Makassar.

Ia mengatakan inspirasinya melukis menggunakan bahan tanah liat dia dapatkan secara tidak sengaja. Idenya muncul saat ia masih berusia 20 tahun, melihat selembar kertas putih terjatuh di tanah dan membentuk motif yang elok dipandang. Sejak itulah, Zaenal terus mengeksplorasi lukisan-lukisannya dengan menggunakan tanah liat.

Baca Juga : UNIK : Video Menggoyang Mobil Saat isi Bensin, Sebenarnya Buat Apa ?

Berkat karya-karyanya, di tahun 1986 Zaenal pernah diundang berpameran di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Dari pameran itu ia berjumpa dan mendapat pujian dari sang maestro lukis Tanah Air, Affandi.

"Ketika itu, Pak Affandi datang ke pameran lalu memuji karya saya, beliau menggelari saya sebagai professor lukis Indonesia, sedangkan dirinya hanya doktor, dia bilang begitu karena dia belum pernah melihat sebelumnya ada pelukis menggunakan tanah liat selain saya, saya dianggap penemu lukisan tanah liat," ujar Zaenal sambil tersipu.

Karya-karya Zaenal yang identik dengan nilai budaya khas Sulawesi Selatan, seperti lukisan Perahu Phinisi, lukisan senja dan rumah arsitektur Bugis-Makassar atau pemain Sepak Raga ini menghiasi dinding-dinding hotel berbintang di Makassar. Karyanya juga menjadi buruan kolektor lukisan yang datang berkunjung ke Makassar.

Pria berambut gondrong asal Sungguminasa, Kabupaten Gowa ini, tidak pelit membagi ilmunya. Di sanggar lukisnya, Zaenal tekun mengajari murid-muridnya, dari usia kanak-kanak hingga orang dewasa. Zaenal juga aktif di komunitas Indonesia Sketcher yang rutin berkumpul di benteng tempat Pangeran Diponegoro ditahan oleh Belanda.

Baca Juga : GOKIL : Nomor PLAT Kendaraan Ini, Bikin Ngakak Guys, Cek Disini

Kalau kebetulan sedang jalan-jalan di Benteng Fort Rotterdam, tidak ada salahnya untuk singgah di galerinya. Bagi yang hendak mengoleksi karyanya, Zaenal menjual lukisan tanah liatnya dengan harga yang ramah di kantong pelancong.

Bagaimana anda tertarik untuk mencobanya, hanya bermodal kertas foto dan tanah liat, anda dapat membuat karya seni yang bernilai tinggi. Sungguh inspiratif ya.
SHARE ARTIKEL